Forum Diskusi MK Kitab Nabi-nabi 4
|
Penghukuman & pendamaian |
Selamat pagi semuanya, semoga tetap semangat mengikuti perkuliahan yah. Tidak terasa forum diskusi kita sudah masuk dihari keempat. Meskipun masih ada beberapa yang belum bisa mengawasi namanya heeeheee. Semoga diforum diskusi hari keempat ini berjalan lancar dan semua bisa melakukannya namanya yah, diharapkan tidak usah dituliskan lagi di dalam menjawab Nama dan NPM
Ok, langsung saja kita masuk ke forum diskusi hari ketiga (Rabu, 31 Maret 2021). Pertama, coba jelaskan nubuatan mengenai penghukuman dan pendamaian dalam Kitab Nabi-nabi. Kedua memberikan pandangan mengenai pengutusan dan pemanggilan para nabi oleh Allah.
Ringkasan jawaban diambil dari komentar yang masuk dengan dilakukan pengecekan plagiarisme kurang dari 20%.
Nubuatan mengenai penghukuman dan pendamaian
Nubuatan mengenai penghukuman dan pendamaian dalm kitab nabi-nabi yaitu:
1. Nubuatan mengenai penghukuman
nubuatan mengenai penghakiman dalam kitab nabi-nabi ditujukan kepada bangsa Israel agar bangsa Israel mau bertobat karena tugas nabi adalah memperlihatkan dosa-dosa mereka dan menasehatinya, dengan nabi memperlihatkan kepada bangsa Israel dosa dihadapan Tuhan, maka hal ini memperlihatkan tentang bagaimana bangsa Israel melanggar perjanjian dan berujung kepada penghakiman akibat pelanggaran perjanjian tersebut. Sebab dosa adalah kekejian bagi Allah dan sudah seharusnya mendatangkan murka dan penghakiman Allah atas umat-Nya. Dalam kitab nabi-nabi, pemberitahuan mengenai hukuman atau penghakiman (pembuangan dan hari Tuhan) lebih banyak mendapat perhatian daripada pendamaian atau penyelamatan karena penghakiman tersebut di beritakan kepada orang-orang yang tidak mau bertobat. Penghakiman seperti apa? biasanya dalam kitab nabi-nabi di jelaskan dalam dua aras keadaan yaitu (1) penghakiman dimana bangsa Israel di buang dan mengalami penjajahan dari bangsa-bangsa lain, (2) penghakiman dalam bentuk nubuatan yang dirincikan dalam kitab wahyu dan menggambarkan "hari Tuhan" yang penuh kedahsyatan dan penghakiman Allah atas orang benar dan orang fasik.
2. Nubuatan mengenai pendamaian
Pendamaian yang di maksudkan dalam kitab nabi-nabi adalah pendamaian kepada Allah atas dosa-dosa umat-Nya, karena dosa-dosa manusia membuat Allah murka maka diperlukan pendamaian atau penebusan agar bangsa Israel biaa hidup dan kembali ke tanah perjanjian, utk bisa memiliki pendamaian maka bangsa Israel di ajak untuk mengalami pertobatan dan baru kemudian menerima pendamaian dari Allah, karena ini adalah nubuatan maka jelas mengarah kepada sifatnya diperlukan penebusan untuk mengadakan pendamaian. Maka pendamaian ini harus memerlukan korban dengan darah yang mahal yang akan digenapai dalam diri Yesus Kristus dan akan memerintah dan berkuasa kepada umat-Nya. Untuk melakukan pembayaran atas dosa umat-Nya atau penebusan haruslah di dasari oleh belas kasihan Allah. Ketika di dasari oleh belas kasihan Allah dan melakukan penebusan untuk pendamaian maka umat-Nya menerima pendamaian dari Allah.
Pengutusan dan pemanggilan para nabi
Pengutusan dan pemanggilan terhadap nabi-nabi, dilakukan ketika bangsa Israel hidup di dalam masa penganiayaan dan mengalami kristis sosial yang berada dalam pembuangan, selain nabi menjelaskan hukum taurat juga menjelaskan penghakiman dan pendamaian sebagai bentuk penghiburan kepada bangsa Israel. Karena itu nabi pada saat itu diperlukan untuk membuat bangsa Israel hidup dalam kepercayaan dan pengandalan kepada Allah. Panggilan yang di alami oleh nabi dilakukan secara sederhana, seperti: Firman itu datang kepadaku atau Aku melihat Firman, atau aku melihat sebuah penglihatan". Respon nabi pada saat itu adalah pada awalnya ketidakpercayaan, keengganan, rasa tidak mampu tapi seiring waktu orang yang dipilih Allah menjadi nabi, sadar dan mau terlibat dalam rancangan Allah. Pengutusan Allah di dasarkan atas kasih Allah kepada umat-Nya dan pengutusan yang dilakukan Allah bukanlah didaerah yanh damai tapi daerah yang banyak tantangan, kekejian bahkan kehidupan yang moralitasnya rusak. Jadi, panggilan dan pengutusan para nabi merupakan rencana dan karya Allah kepada umat-Nya.
Location:
Nama : petrianus Sugianto
ReplyDeleteNim : 20180120
Allah mengasihi Bangsa Israel di dalam kasih-Nya, Allah memilih para Nabi-nabi sebagai penyambung lidah Allah untuk menyampaikan hukuman kepada-Nya. Hukuman sebagai suatu pelajaran untuk umat Allah yang harus mereka terima tetapi setelah mereka dihukuman mereka
mengalami perdamaian dengan Allah sebagai pemulihan dari hukuman yang mereka Terima.
2.
Dalam Perjanjian Lama yang juga menarik adalah peran dari nabi-nabi yang di utus langsung oleh Allah. Allah secara langsung berbicara dengan nabinya. Nabi-nabi sering diperankan sebagai pengajar sehingga seringkali para nabi tersebut dipanggil dengan sebutan Rabi.
ok, trims, tapi apakah nubuatan mengenai penghukuman dan pendamaian dalam Kitab Nabi-nabi hanya sesingkat itu? kemudian pertanyaan kedua itu adalah mengenai pengutusan dan pemanggilan para nabi oleh Allah seperti apa?
DeleteKesimpulan dari seluruh kitab nabi-nabi tentang penghukuman dan pendamaian:
ReplyDeleteAllah Terus Melaksanakan Pemilihan Dan Pengutusan. Para Nabi dipanggil dan di utus Allah adalah untuk menyatakan kehendak Allah. Pada intinya pemberitaan mereka ialah tentang hukuman Allah dan janji keselamatan. Nabi-Nabi dalam kitab PL dipanggil dan diutus oleh Allah ketempat dan situasi yang berbeda-beda. Peranan Nabi-Nabi dalam missi ialah sebagai mulut Allah untuk menyatakan kebenaraN Allah yakni hukuman dan keselamatan Allah. Dalam kitab Para Nabi kita secara jelas mendengar dan memperoleh janji dan nubuatan tentang kedatangan Yesus, Mesias. Ketidaksetiaan Israel mendatangkan hukuman terhadap mereka. Hukuman Allah terhadap bangsa Israel mempunyai tujuan yang istimewa yaitu keselamatan dan kesejahteraan. Dengan sisa bangsa Israel yang luput dari hukuman, Tuhan mengadakan suatu perjanjian yang baru sambil mengampuni dosa mereka dan mengaruniakan sejahtera yang sempurna; umat Allah menjadi perantara berkat TUHAN dapat mengalir kepada sekalian bangsa, bahkan Allah akan mendirikan kerajaanNya di didalam dunia ini dan dengan demikian segala sesuatu diperbaharui dan seluruh dunia menikmati sejahtera TUHAN. Allah sangat mengasihi bangsa Israel dan didalam kasih-Nya, Allah memilih para nabi sebagai penyambung lidah Allah untuk mengabarkan bahwa mereka akan dihukum akibat perbuatan dosa mereka, tetapi jikalau Israel mau bertobat, Allah akan memberi keselamatan kepada mereka. Namun pada zaman PL para nabi belum berhasil membuat bangsa Israel bertobat, dengan demikian Allah menetapkan seorang hamba-Nya menderita sengsara untuk menyelamatkan mereka dari doa.
Pandangan mengenai pengutusan dan pemanggilan para nabi oleh Allah:
Pengutusan dan pemanggilan para nabi merupakan suatu tindakan Allah demi kepentingan umar-Nya. Hal ini sering kali dikatakan dimulai dengan suatu peristiwa yang bersifat rahasia dimana Allah berkenan mengerahkan seseorang menjadi peserta di dalam pelaksanaan karya-Nya. Peranan panggilan para nabi juga sebagai pejuang yang memanggil umat Israel kembali pada prinsip-prinsip yang menjadi landasan mereka. Dengan demikian pengutusan dan pemanggilan Allah oleh nabi di tengah-tengah umat Israel memiliki tiga segi, yakni:
1. Allah mendatangi orangnya, serta menyatakan kdiri-Nya dengan perkataan maupun dengan penglihatan untuk memberitahukan bahwa Ia bertindak dan sebabnya mengapa ia bertindak.
2. Allah mempercayakan Firman-Nya kepada para nabi yakni dengan menyuruh mengalihbahasakan serta menyampaikan kepada umat yang harus mengetahuinya. Allah menghargai dan mengangkat seseorang serta memberikan kepercayaan yang tidak selayaknya diberikan kepada manusia.
3. Allah mencukupi ketidakmampuan para nabi biar dengan memberikan Roh-Nya yang kudus dengan janji penyertaan-Nya.
Menurut saya, nubuatan mengenai penghukuman dlm masa Kitab Nabi-Nabi adalah salah satunya dlm masa kenabian dan pelayanan Nabi Yesaya, yang sering memberitakan Firman Tuhan kepada bangsa Israel yang keras kepala akan Firman Tuhan. Meskipun hal itu tdk dihiraukan namun nabi Yesaya tetap menyampaikan Tugasnya dari Tuhan kepada bangsa Israel. Seperti hal juga pada masa pemerintahan raja Ahaa yg ditegur oleh nabi Yesaya supaya mendandalkan Tuhan dan tetap menantikan Tuhan atasnya, namu melalui perilakunya yg tdk mendengarkan teguran itu, Ahas mengalami penghukuman dari Allah dan hidupnya sia-sia dihadapan Allah. Sedangkang pendamaian adalah korban yg digunakan sebagai persembahan kpd Allah untuk membersihkan dosa atau perilaku yg kotor dihadapan Allah, jadi jika suatu bangsa bersalah pendamaian adalah memberi korban kepada Allah.
ReplyDeleteSecara teologis menurut agama kristen terhadap pemanggilan dan pengutusan Nabi oleh Allah adalah seseorang yg menjadi nabi bukanlah kehendaknya sendiri tetapi kehendak dan inisiatif Allah sendiri. Seperti halnya pemanggilan dan pengurusan Yeremia sebagai nabi bagi Allah untuk menyampaikan suara Tuhan kepda suatu bangsa yg dikehendaki Allah. Karena tugas seorang Nabi adalah menyerukan pertobatan dan ancaman, serta mambangun pengharapan didalam hati bangsa akan Almasih yg dijanjika. Terimakasih, TYM
Dengan sangat jelas nabi berbicara pada situasi mereka, terutama berupa peringatan peringatan dan bimbingan bimbingan mengenai masa depan. Hampir tiap nabi pertama tampil sebagi peramal. Praktik ramalan pertama para nabi yaitu jika orang ingin melakukan pertanggungan jawab moral yang patut pada masa kini maka ia harus sadar akan masa depan. Ini menempatkan nubuat PL di luar bidang ramalan dan keingintahuan semata mata. Panggilan untuk bertobat ( contoh Yes 30:6-9) dan panggilan untuk kekudusan praktis (contoh Yes 2:5) sama sama didasarkan pada firman yang berkaitan dengan masa depan. Penglihatan tentang murka yang akan datang didasarkan atas usaha mencari kemurahan Allah pada masa kini; penglihatan akan kebahagiaan yang akan datang menghimbau orang kepada kewajiban berjalan dalam terang sekarang ini. Nabi nabi menubuat penghukuman kepada bangsa Israel karena dosa mereka kepada Tuhan. Tetapi sesudah itu nabi nabi menubuatkan pendamaian kepada bangsa Israel sebagai umat Allah melalui kehadiran seorang Mesias. Selain itu nabi juga menubuatkan penghukuman atas bangsa bangsa di luar Israel yang tidak mengenal Allah. Seperti yang dilakukan oleh Nabi Nahum menubuatkan penghukuman atas bangsa Asyur.
ReplyDeleteNabi menerima panggilan khusus yang bersifat pribadi dari Allah. Tujuan dan dampak utama panggilan itu ialah menghadirkan orang bersangkutan di hadirat Allah. Nabi berdiri di hadapan manusia sebagai orang yang telah di bina melayani di hadirat Allah. Nabi pertama-tama ialah pelayan firman Allah. Tetapi juga mempunyai fungsi lain. Firman Tuhan datang secara aktif kepadanya. Allah sendiri yang mengucapkan firman itu yang disampaikan-Nya kepada nabi. Mimpi dan penglihatan juga mendapat tempat dalam pengilhaman nabi. Nabi tampil di depan masyarakat sezamannya sebagai orang yang ingin mengucapkan sesuatu. Firman Allah diungkapkan dalam bentuk kata kata yang diucapkan. Masing-masing nabi mewarnai ucapannya dengan ciri pribadi dan pengalamannya sendiri. Karena itu ada kesadaran rangkap dalam kitab para nabi di satu pihak ucapan itu adalah firman yang diberikan Allah kepada nabi; Allah memakai orang itu sebagi mulut-Nya; kata kata yang mereka ucapkan adalah firman Allah. Di lain pihak ucapan ini adalah kata kata orang tertentu di ucapkan pada suatu waktu tertentu dalam keadaan tertentu.
1. Nubuatan mengenai penghukuman dan pendamaian dalm kitab nabi-nabi yaitu: nubuatan mengenai penghakiman dalam kitab nabi-nabi ditujukan kepada bangsa Israel agar bangsa Israel mau bertobat karena tugas nabi adalah memperlihatkan dosa-dosa mereka dan menasehatinya, dengan nabi memperlihatkan kepada bangsa Israel dosa dihadapan Tuhan, maka hal ini memperlihatkan tentang bagaimana bangsa Israel melanggar perjanjian dan berujung kepada penghakiman akibat pelanggaran perjanjian tersebut. Sebab dosa adalah kekejian bagi Allah dan sudah seharusnya mendatangkan murka dan penghakiman Allah atas umat-Nya. Dalam kitab nabi-nabi, pemberitahuan mengenai hukuman atau penghakiman (pembuangan dan hari Tuhan) lebih banyak mendapat perhatian daripada pendamaian atau penyelamatan karena penghakiman tersebut di beritakan kepada orang-orang yang tidak mau bertobat. Penghakiman seperti apa?, biasanya dalam kitab nabi-nabi di jelaskan dalam dua aras keadaan yaitu (1) penghakiman dimana bangsa Israel di buang dan mengalami penjajahan dari bangsa-bangsa lain, (2) penghakiman dalam bentuk nubuatan yang dirincikan dalam kitab wahyu dan menggambarkan "hari Tuhan" yang penuh kedahsyatan dan penghakiman Allah atas orang benar dan orang fasik.
ReplyDelete2. Pendamaian yang di maksudkan dalam kitab nabi-nabi adalah pendamaian kepada Allah atas dosa-dosa umat-Nya, karena dosa-dosa manusia membuat Allah murka maka diperlukan pendamaian atau penebusan agar bangsa Israel biaa hidup dan kembali ke tanah perjanjian, utk bisa memiliki pendamaian maka bangsa Israel di ajak untuk mengalami pertobatan dan baru kemudian menerima pendamaian dari Allah, karena ini adalah nubuatan maka jelas mengarah kepada sifatnya diperlukan penebusan untuk mengadakan pendamaian. Maka pendamaian ini harus memerlukan korban dengan darah yang mahal yang akan digenapai dalam diri Yesus Kristus dan akan memerintah dan berkuasa kepada umat-Nya. Untuk melakukan pembayaran atas dosa umat-Nya atau penebusan haruslah di dasari oleh belas kasihan Allah. Ketika di dasari oleh belas kasihan Allah dan melakukan penebusan untuk pendamaian maka umat-Nya menerima pendamaian dari Allah.
3. Pengutusan dan pemanggilan terhadap nabi-nabi, dilakukan ketika bangsa Israel hidup di dalam masa penganiayaan dan mengalami kristis sosial yang berada dalam pembuangan, selain nabi menjelaskan hukum taurat juga menjelaskan penghakiman dan pendamaian sebagai bentuk penghiburan kepada bangsa Israel. Karena itu nabi pada saat itu diperlukan untuk membuat bangsa Israel hidup dalam kepercayaan dan pengandalan kepada Allah. Panggilan yang di alami oleh nabi dilakukan secara sederhana, seperti: Firman itu datang kepadaku atau Aku melihat Firman, atau aku melihat sebuah penglihatan". Respon nabi pada saat itu adalah pada awalnya ketidakpercayaan, keengganan, rasa tidak mampu tapi seiring waktu orang yang dipilih Allah menjadi nabi, sadar dan mau terlibat dalam rancangan Allah. Pengutusan Allah di dasarkan atas kasih Allah kepada umat-Nya dan pengutusan yang dilakukan Allah bukanlah didaerah yanh damai tapi daerah yang banyak tantangan, kekejian bahkan kehidupan yang moralitasnya rusak. Jadi, panggilan dan pengutusan para nabi merupakan rencana dan karya Allah kepada umat-Nya.
NAMA : DONI HARIADI
ReplyDeleteNPM :20180108
1. Hukuman( yang merupakan separuh dari pesan-pesan yang disampaikan) dalam nabi-nabi pra pembuangan biasanya bersifat politis dan direncanakan untuk masa depan yang dekat. Pesan-pesan hukuman dari nabi-nabi pasca pembuangan lebih cenderung berupa penafsiran dari krisis krisis yang sedang terjadi dan bukannya nubuat mengenai hukuman yang akan datang (Misalnya, Hag. 1:6-11; Yl. 1). Dalam hubungan Sebelum masa pembuangan, yang ditekankan dalam petunjuk-petunjuk itu adalah kembali kepada Tuhan dengan cara menghentikan tingkah laku yang jahat (Yer. 3:12-13; Am. 5: 14-15; Mi. 6:8). Nubuat pasca pembuangan mengandung sedikit lebih banyak petunjuk namun berbeda penekanannya, namun sering secara khusus ditunjukkan pada satu situasi tertentu ( misalnya, Hag. 1:8; Mal. 3:10). Nubuatan mengenai perdamaian pada umumnya memberi pengharapan, bukan untuk melepaskan generasi yang menerima pesan Nabi, tetapi untuk generasi Israel yang akan datang. Pelepasan dan pemulihan ini biasanya diadakan sesudah hukuman terjadi ( dengan beberapa kecualian - seperti, Mi. 5:5-6). Pengharapan yang disampaikan oleh para nabi pasca pembuangan tidak diselingi oleh periode hukuman yang tetap, tetapi diketengahkan sebagai pemulihan yang terjadi secara bertahap selama satu periode waktu yang diperpanjang. Pemulihan keagamaan tersedia bagi mereka pada waktu itu juga, dengan pemugaran sosioekonomi yang terjadi secara berangsur-angsur dan kelepasan politis yang pada akhirnya akan terjadi dan kelepasan politis yang pada akhirnya akan terjadi (misalnya, Dan. 9) (Andrew E. Hill & John H. Walton, 1996: 514)
2. Dalam Perjanjian Lama kata panggilan memiliki makna teologis yaitu: Pertama, Mengandung didalamnya panggilan untuk melayani Allah dalam suatu fungsi dan suatu tujuan khusus (1 Sam 3:44, Yes 49:1). Kedua, Menguraikan dan menunjuk kepada suatu hubungan antara Allah yang menamai dan apa yang menamai (Yes 43:1). Pemanggilan dan pengutusan para nabi merupakan suatu tindakan Allah demi kepentingan umat-Nya. Hal ini seringkali dikatakan dimulai dengan suatu peristiwa yang bersifat rahasia dimana Allah berkenan mengerahkan seseorang menjadi peserta didalam pelaksanaan karya-Nya. Para nabi tidak bertugas sebagi alat yang pasif, namun sebaliknya mereka digerakkan secara aktif, bahkan lebih giat dari pada manusia biasa (Chr. Bart, 1989:6). Penyataan, panggilan dan pengutusan Allah tidak dapat dipisah-pisahkan. Berawal dari Allah “menyatakan diri-Nya” atau “berfirman” kepada para nabi, serta “memanggil” mereka dengan “menaruh roh-Nya” ke atas mereka, dengan perantaraan hamba-hamba-Nya itu Allah “berfirman” kepada umat-Nya; sesekali Ia “memperingatkan”, “menegur”, atau mengancam” disisi lain juga “menghibur”.
Pengutusan para nabi merupakan perbuatan besar Allah. Allah sangat tahu “ketidakmampuan” para nabi. Allah tidak hanya asal memanggil kemudian mengutus mereka saja, tetapi Allah juga memperlengkapi utusan-Nya dengan kekuatan, kuasa dan urapan.Itu berarti bahwa kekurangan mereka dicukupi; yang masih muda menjadi dewasa, yang berat lidah menjadi fasih bicara, sehingga meyakinkan orang, yang lemah diberi wibawa dan daya tahan. Semua itu dimungkinkan oleh Allah melalui suatu pemberian anugerah yang luar biasa. Selain memperlengkapi utusan-Nya, Allah juga berjanji bahwa Ia akan menyertai mereka, artinya Allah akan menolong, membantu, membuat berhasil, memberkati, bila perlu menyelamatkan hamba-Nya. Kadang Allah juga berkenan memberikan utusan-Nya seorang kawan sebagai pembantunya.
Terimakasih😊
1. Pada penghukuman dalam kitab Nabi-nabi Andrew E. Hill & John H. Walton mengungkapkan bahwa “hukuman (yang merupakan separuh dari pesan-pesan yang disampaikan) dalam nabi-nabi pra pembuangan biasanya bersifat politis dan direncanakan untuk masa depan yang dekat. Pesan-pesan yang bersifat politis dan direncanakan untuk masa yang dekat. Pesan-pesan hukuman dari nabi-nabi pasca pembuangan lebih cenderung berupa penafsiran dari krisis-krisis yang sedang terjadi dan bukannya nubuat mengenai hukuman yang akan datang (misalnya, Hag. 1:6-11; Yl. 1). Jadi penghukuman dalam penjelasan tersebut menurut Andrew E. Hill & John H. Walton dapat disimpulkan bahwa penghukuman yang dimaksud adalah penghukuman pada saat itu yang sedang terjadi. Sedangkan pendamaian merupakan akhir dari pesan-pesan yang disampaikan pada masa sebelum pembuangan pada umumnya memberi pengharapan, bukan untuk kelepasan generasi yang menerima pesan nabi, tetapi untuk generasi Israel yang akan datang. Kelepasan dan pemulihan ini biasanya diadakan sesudah hukuman terjadi. Jadi pendamaian terjadi bukan pada saat bangsa Israel pada waktu itu, tetapi pada generasi yang selanjutnya.
ReplyDelete2. Pemanggilan dan pengutusan para nabi merupakan suatu tindakan Allah demi kepentingan umat-Nya. Menurut Chr. Barth, Op. Cit bahwa panggilan dan pengutusan tidak dapat dipisahkan. Allah mengutus hamba-hamba-Nya para nabi, dan tindakan Allah terhadap para nabi menjadikan mereka sebagai perantara terhadap Israel maupun bangsa-bangsa di dunia. Berawal dari Allah “menyatakan diri-Nya” atau “berfirman” kepada para nabi, serta “memanggil” mereka dengan “menaruh roh-Nya” ke atas mereka, dengan perantaraan hamba-hamba-Nya itu Allah “berfirman” kepada umat-Nya; sesekali Ia “memperingatkan”, “menegur”, atau megancam” disisi lain juga “menghibur.” Jadi pemanggilan dan pengutusan para nabi oleh Allah, ia menjadikan mereka sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada Allah.
Haludin Neto
ReplyDeleteNIM : 20180112
Seorang nabi bukan sekedar pemimpin agama lan di dalam sejarah Ibrani, tetapi seorang yang dirinya telah dimasuki dan dikuasai oleh Roh Allah dan Firman Allah (Yeh 37:1,4) nubuat seorang nabi sejenis prediksi terhadap suatu kejadian berdasarkan pada tindakan dan perkataan seorang nabi. Istilah “pendamaian” (Ibr. Kippurim dari kaphar yang artinya “menutup”) mengadung gagasan menutup dosa dengan memberikan pemberikan pembayaran yang setara (yaitu sebuat “tebusan” Kel 30:12 Bil 35:31; Mazm 49:8. Yes 43:3) perlunya pendamaian timbul dari kenyataan bahwa dosa-dosa Israel (Im 16:30) apabila tidak didamaikan, akan menjadikan mereka sasaran murka Allah (bd Rom 1:18; kol 3:5; 1 Tes 2:16) jdi tujuan hari pendamaian ialah menyediakan suatu korba yang meliputi semua dosa yang mungkin tidak didamaikan oleh korban-korban stahun yang lalu supaya mengalih murka Allah terhadap mareka dan memelihara persekutuan dengan Allah (Im 16:30-34; Ibr 9:7) karena Allah ingin menyelamatkan orang Israel dari, mengampuni dosa mereka dan rukun kembali dengan mereka, Dia menyiapkan sebuah jalan keselamatan dnegan menerima sebagai pengganti mereka kematian makhluk yang tidak bersalah (yaitu, binatang yang dikorbankan); binatang ini menanggung kesalahan dan hukuman mereka (Im 17:11; bd Yes 53:4,6,11) dan menutupi dosa mereka dengan darah yang tertumpah.Pendamaian penuh dengan lambang yang menunjuk kepada karya Tuhan dari juruselamat Yesus akristus. di dalam PB penulis Ibrani menekankan pengganapan tipologi upacara hari pendamaian di dalam perjanjian yang baru ( Ibr 9:6-10:18).
Pengutusan dan pemanggilan adalah Allah dan manusia terpisah karena dosa (Yes. 59:1-2). Karena dosa maka manusia tidak bisa bersekutu dengan Allah, dan begitu sebaliknya Allah tidak bisa bersekutu dengan manusia tetapi oleh karena kasih Allah kepada manusia (2 petrus 3:9) untuk menyatakan diri)-Nya kepada manusia maka Allah memilih orang-orang khusus untuk menerima wahyu Allah, wahyu umum yang dapat ditemukan di alam sekitar kita, dalam kesadaran manusia, dan dalam pengaturan providensi Alam semesta. Sedangkan Wahyu khusus adalah yang berakar pada rencana keselamatan Allah atas manusia ditujukan kepada manusia, ditujukan kepada manusia sebagai orang berdosa dan dapat dipahami dengan tepat melalui iman, dan mencapai tujuannya yang pasti. Melalui wahyu khusus inilah Allah menyatakan diri kepada nabi-nabinya. Penyataan Allah merupakan bukti bahwa Allah mengasihi manusia. Bangkitnya seorang nabi selalu dimulai dengan pristiwa yang menakjubkan.”Allah sendiri menyatakan diri-Nya kepadaku’
Nubuatan mengenai Penghukuman dan Pendamaian dalam Kitab Nabi-nabi, Di dalam kitab para nabi, pemberitahuan mengenai hukuman (pembuangan, hari Tuhan) lebih mendapat perhatian daripada pemberitahuan mengenai penyelamatan/Pendamaian (Mesias, kerajaan damai). Hal ini disebabkan oleh situasi bangsa itu sendiri yang selalu menyimpang dan memilih untuk berbuat dosa. Oleh karena itu, para nabi harus menekankan ancaman sekaligus nasihat. Yang menonjol adalah selama masa penghukuman, ada pesan yang bernada nasihat dan amarah yang memperlihatkan dosa-dosa dan hukuman Allah jika tidak ada pertobatan. Tetapi, setelah masuk ke dalam penghukuman melalui pembuangan, ada pesan bernada penghiburan dan kasih Allah yang ingin tetap bergaul dengan umat-Nya. Jadi nubuatan pendamaian ada ketika umat sedang dalam masa penghukuman, dengan tujuan memberikan pengharapan dan kepastian akan kesetiaan Allah. Karena ini sifatnya adalah nubuatan maka akan mengarah kepada penebusan di dalam Kristus karena semua kitab nabi-nabi mengarah kepada pengharapan Mesias yang akan melakukan pendamaian karena dosa-dosa umat-Nya, di dalam keberdosaan umat-Nya diperlukan pendamaian dan agar pendamaian terwujud maka dilakukan penebusan yang dilandasi oleh Kasih Allah kepada umat-Nya. Jadi, nubuatan pendamaian dalam kitab nabi-nabi mengarah kepada penebusan Kristus.
ReplyDeletePandangan mengenai pengutusan dan pemanggilan para nabi oleh Allah, Allah memanggil dan mengutus para nabi yang memiliki kepribadian (tipe) yang berbeda-beda untuk melakukan pelayanan-pelayanan pada saat-saat yang kritis dalam sejarah hidup umat, baik dalam bidang politik maupun keagamaan. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa panggilan Allah datang kepada beragam orang yang telah diberi tugas untuk menyatakan kehendak dan tujuan-Nya di setiap krisis yang tengah dihadapi bangsa-bangsa. Cara Allah memanggil para nabi ditemukan dalam kitab-kitab para nabi dinyatakan secara sederhana, seperti “Firman itu datang kepadaku, atau Aku melihat Firman, atau Aku melihat sebuah penglihatan. Meskipun demikian, sebenarnya panggilan Allah itu datang dengan berbagai cara, tetapi murni pemanggilan yang pertama seorang nabi, pasti ia terima melalui suatu penglihatan. Tanggapan nabi terhadap panggilan ini sering kali berupa ketidakpercayaan, keengganan dan perasaan tidak mampu, tanggapan inilah yang membuat para nabi tetap sadar akan kuasa Allah san akan ketergatungan mereka kepada-Nya disepanjang hidup mereka. Panggilan dan Pengutusan yang diterima para nabi hanya semata-mata merupakan bagian dari rencana agung Allah yang dengannya mereka tidak dapat menghindarkan diri. Para nabi tidak pernah berencana untuk menjadi nabi, tetapi Allah sendiri yang mengambil inisiatif untuk memilih orang-orang ini untuk melaksanakan tugasnya dan kemudian memanggilnya.
UBUATAN PENGHUKUMAN DAN PENDAMAIAN DALAM KITAB NABI-NABI DAN PANDANGAN MENGENAI PENGUTUSAN DAN PEMANGGILAN PARA NABI
ReplyDeleteYESAYA
INI AKU TUHAN, UTUSLAH AKU (6:-8), Sesudah Allah mengampuni dosa Yesaya, ia diberi tugas untuk menyampaikan berita tentang keadilan kepada Israel. Pada zaman itu masyarakat Israel rajin beribadah, namun mengabaikan keadilan sosial. Karena hal itu merupakan bagian dari dosa, Yesaya mengajak mereka bertobat dan memulihkan keadilan dan kebenaran ditengah masyarakat.
HOSEA
Pengutusan Hosea untuk mengawini perampuan sundal ( 1:2). Dalam nubuat Hosea, Israel digambarkan sebagai seorang istri yang tidak setia kepada suaminya, hal ini merupakan dosa besar Israel sehingga mereka akan dihukum. Namun demikian Allah tetap mengasihi mereka, dengan mengirimkan nabi Hosea untuk bernubuat supaya Israel mau bertobat dengan demikian akan memperoleh keselamatan.
AMOS
Amos adalah seorang gembala dan petani yang berasal dari kota Tekoa di Yehuda. Pada awal abad ke-8 sebelum Masehi, Tuhan Allah mengambil dan mengutus dia bernuabuat di kerajaan Israel utara. Amos menyatakan bahwa ibadat yang tidak disertai keadilan adalah omong kosong. Oleh karena itu Amos memberi peringatan bahwa Allah akan menghukum umat-Nya yang berdosa itu. Dia mengajak mereka untuk bertobat dan melakukan keadilan, supaya Allah bermurah hati terhadap mereka (Am 5:15).
MIKHA
Pemanggialn Mikha bernubuat (1:1-2). Mikha bernubuat di kerajaan selatan (Yehuda), pada zaman raja Hizkia, Mikha meramalkan kejatuhan Yerusalem, dan oleh karena pertobatan raja dengan rakyat Yehuda maka malapetaka itu tidak terjadi (Mik 3:12).
NAHUM, HABAKUK, ZEFANYA, OBAJA
Nahum, Habakuk, dan Zefanya ketiga-ketiganya menekankan hukuman Allah atas bangsa-bangsa yang berdosa, tetapi mengandung juga unsur harapan bagi orang yang bertobat.
HAGAI, ZAKHARIA
Kedua nabi itu membimbing dan mendorong umat Allah dalam pekerjaan membangun kembali bait Allah. Zakharia juga bernuat tentang Raja Penyelamat.
YUNUS
Pengutusan Yunus (1:2). Bisa dikatakan Yunus senang bernubuat kepada bangsa Israel, tetapi menolak panggilan Allah untuk bernubuat kepada orang Niniwe (bangsa Asyur). Dia sulit menghayati kasih Allah yang demikian besar, hingga Dia menghendaki semua manusia bertobat dan memperoleh keselamatan.
YOEL DAN MALEAKHI
Tanah perjanjian dilanda malapetaka, yaitu kedatangan kawanan belalang yang luar biasa banyaknya, yang menghabiskan hasil ladang. Nabi Yoel menjelaskan bahwa peristiwa tersebut merupakan hukuman Allah atas dosa bangsa Yehuda. Dia menyuruh mereka bertobat, karena akan datang “hari Tuhan” yang membawa hukuman atas orang berdosa dan berkat bagi umat pilihan Allah. Pada masa Maleakhi bernubuat, banyak orang tidak setia kepada Allah dan tidak mengutamakan kehendak Allah dan tidak mengutamakan kehendak Allah. Umpamanya, mereka tidak membayar persembahan persepuluhan dengan lengkap. Maleakhi mengajak mereka supaya memulihkan hubungan yang baik dengan Allah dan melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka termasuk persembahan persepuluhan itu. Jika mereka berbuat begitu, Allah akan mencurahkan berkat kepada mereka hingga berkelimpahan (Mal 3:6-12).
1.Nubuatan penghukuman dan pendamaian dalam kitab Nabi-nabi
ReplyDeletea. Nubuatan penghukuman dalam kitab Nabi-nabi adalah dimana Allah akan menyatakan kedaulatn penghukuman-Nya atas seluruh org Israel yg hidupnya berbalik dari pada Tuhan,kemudia melakukan penyembahan berhalah kepada para baal. Tuhan semesta alam akan menyatakan kradilan-Nya dan Allah yang maha kudus akan menyatakan kekudusan-Nya dalam kebenaran-Nya (Yes. 5:16; lihat 1:24-25;3:13).Penghakiman (penghukumam) Allah merupakan penghakiman eskatologis (hari Tuhan). Tuhan akan akan muncul (theofani) sebagai raja Agung untuk mempermalukan manusia atas ketidak setiaan mereka pada-Nya. Penghukuman ini akan dijatuhkan bukan hanya kepada bangsa Israel yang tidak setia,tetapi juga kepada seluruh bangsa yang bangkit melawan Tuhan semuanya akan dipermalukan oleh Allah.
Manusia yang terpisah dari Allah hanyalah sebagi makhluk yang dipenuhi dengan kecongkakan. Manusia dipanggil oleh Allah untuk merespon Allah secara benar. Tetapi yang dilakukan manusia adalah pemberontakan kepada Tuhan sang penciptanya. Perbuatan sedemikian inilah sehingga para nabi menubuatkan penghukuman yang besar dari Tuhan damana tidak ada satupun manusia yang mampu menghadapinya. Ia adalah Raja yang berdaulat dan kudus. Ia berdaulat atas sistem dunia ini, dan Ia kudus dari segalah keterpisahan-Nya dari segalah struktur, cara dan tujuan manusia. Dengan kekudusan-Nyalah maka ia jijik terhadap seluruh perbuatan keji.
Para penindas Umat Tuhan seperti Babel,sepdrti halnya dengan Asyur, akan menerima hukuman pada hari penghakiman Tuhan. Babel yang permai di antara kerajaan-kerajaan, perhiasan orang Kasdim yang megah, semuanya akan hancur lebur pada hari penghukuman Tuhan semesta Alam. Daniel lebih menonjol dalam menjelaskan nubuat penghukuman dalam Daniel 12. di sana dijelaskan bahwa penghukuman (penghakiman) akan dinyatakan kepada seluruh bangsa dan bukam hanya pada bangsa Israel saja. Org yang setia kepada Tuhan akan diselamatkan dan orng yang tidak setia akan mengalami murka Tuhan (hukuman Tuhan).
b. Nubuatan pendamain dalam kitab Nabi-nabi. Pendamaian yang dimaksudkan dalam kitab Nabi-nabi adalah dimana Tuhan Allah akan datang untuk membawa pembebasan bagi umat-Nya. Tuhan akan datang memurnikan sisa umat bagi diri-Nya sendiri. Ia akan datang membelah umat-Nya, memperbaharui Ciptaan-Nya, membawa pembebasan penuh bagi umat Israel. Hari pendamain menurut kitab Nabi-nabi adalah Allah akan datang membawa pembebasan bagi umat-Nya, memuluhkan hubungan yg sudah rusak dengan umat-Nya dan mengumpulkan seluruh umat Israel yang tercerai berai. Mereka bebas mempersembahan korban mereka kepada Tuhan. Kehidupan yang mereka jalani penuh dengan kedamain karena mereka telah bebas dari perbudakan bangsa-bangsa lain.
2. Pemanggilan dan pengutusan para Nabi oleh Allah.
Allah memanggil dan mengutus para Nabi sebagai wakil-Nya untuk mnyuarakan kebenaran kepada umat-Nya. Nabi-nabi muncul dalam krisis sejarah Israel. Di tenga-tenga krisis moral, spirutual bangsa Israel Allah meminculkan nabi-nabi-Nya untuk memimpin umat itu kembali kepada Allah yang benar. Seorang nabi dipanggil dan diutus oleh Allah sebagai perpanjangan tangan Tuhan untuk memperingatkan bangsa Israel atas dosanya, supaya mereka sadar dan berbalik menyembah kepada Allah mereka yaitu Allah Abraham, Isak dan Yakub.
Seorang nabi menerima panggilan khusus dan bersifat pribadi dari Allah prakarsa menjadikan seseorang nabi berada pada Allah (Kel. 3:1-4;17;ban.Yes 6; Yer. 1:4-19;Yeh.1-3; Hos. 1:2; Am. 7:14-15; Yun. 1:1).Tujuan dan dampak utama panggilan seorang nabi ialah menghadirkan orang yang bersangkutan di hadirat Allah. Nabi berdiri di hadapan manusia,sebagai orang telah dibina melayani di hadirat Allah (I Raj. 17:1;18:15).
Srkian terimakasih
Hendrik Daniel
•Nubuat dapat berkenaan dengan perkara-perkara yang telah lampau, sedang terjadi, atau yang akan terjadi.
ReplyDelete•Isi nubuat dapat berupa: hukuman, janji pemulihan atau harapan, rencana Allah bagi kehidupan umat manusia.
•Nubuat disampaikan kepada umat-Nya dalam terang rencana penyelamatan-Nya yang terus berlangsung.
•Fokus nubuat: pribadi Yesus Kristus dan karya penyelamatan-Nya bagi dunia dalam kehidupan kekal.
Fokus Nubuat
•Mendorong umat Allah agar bersandar pada rahmat dan kuasa Tuhan.
•Mengingatkan umat Allah bahwa berkat dan keselamatan tergantung pada kesetiaan mereka (bdk. Ul. 28). Berkaitan bagi orang Israel.
•Menghibur umat Allah tentang masa depannya, setelah penghukuman dan pembuangan akibat dosa.
•Materai atas kewibawaan Firman Tuhan.
Nabi-Nabi Besar – 5 kitab
ReplyDelete1.Yesaya, (Nabi sang pemberita penghiburan dan Nabi bagi bangsa-bangsa) – Melihat dosa Yehuda dan mengumumkan penghukuman Allah. Hizkia. Pemulihan dan berkat-berkat pada masa yang akan datang. Nabi yang Tiada Tandingannya.
2.Yeremia - Dipanggil Allah untuk mengumumkan berita penghakiman atas Yehuda, yang kemudian terjadi. Allah menetapkan Perjanjian Baru. Nabi Bagi Bangsa-Bangsa.
3.Ratapan – 5 puisi ratapan. Mengisahkan kekalahan dan kejatuhan Yerusalem. Renungan Jiwa.
4.Yehezkiel, (Nabi bagi para tawanan) – Ia melayani kaum Israel dalam pembuangan di Babilonia. Mengisahkan akhir zaman. Bergabungnya Dua Lingkaran.
5.Daniel – Banyak penglihatan atas kejadian di masa depan yang terjadi baik terhadap kaum kafir maupun Israel. Saksi di Babel.
Nabi-Nabi Kecil – 12 kitab
1.Hosea, (Nabi yang besar kasihnya) – Kisah Hosea dan istrinya yang tidak setia, Gomer. Merepresentasikan kasih dan kesetiaan Allah atas perzinahan spiritual bangsa Israel. Israel akan dihukum dan dipulihkan. Kekasih yang Setia, Dilema Seorang Nabi.
2.Yoël, (Nabi sang pemberita pertobatan) – Mengumumkan masa depan yang mengerikan dengan perumpamaan belalang. Penghukuman akan terjadi tetapi berkat-berkat akan menyusul. Nabi Pentakosta, Hari Keputusan.
3.Amos, (Nabi sang pemberita keadilan) – Mengingatkan Israel akan penghakiman yang akan terjadi. Israel menolak peringatan Allah. Nabi Gembala, Panggilan untuk Ketaatan Moral.
4.Obaja – Pengumuman melawan Edom, negara tetangga Israel yang bergembira atas penghakiman atas Yerusalem. Nubuatan mengenai kehancuran mereka. Nabi yang Marah, Hari Tuhan bagi Edom.
5.Yunus, (Nabi sang pemberita penghakiman) – Yunus mengumumkan penghakiman yang akan datang terhadap Niniwe. Tetapi mereka bertobat dan penghakiman dibatalkan. Nabi yang tidak Taat, Pengantar kepada Para Nabi.
6.Mikha, (Pahlawan bagi kaum miskin) – Deskripsi lengkap mengenai kebusukan moral di semua tingkatan masyarakat Israel. Allah akan menghakimi tetapi juga akan mengampuni dan memulihkan. Pendekar Orang Miskin, Penghukuman, Harapan dan Janji.
7.Nahum – Niniwe yang telah murtad (sekitar 125 tahun sesudah Yunus) dan akan dihancurkan. Nabi Pembalasan, Kenyataan Penghukuman.
8.Habakuk, (Nabi yang bimbang) – Menjelang akhir kerajaan Yehuda, Habakuk bertanya kepada Allah mengapa Ia tidak bertindak atas dosa-dosa Yehuda. Allah menjawab Ia akan memakai tangan bangsa Babilonia. Habakuk bertanya bagaimana mungkin Allah memanfaatkan tangan suatu bangsa yang lebih busuk dari Yehuda. Nabi yang Bingung, Nabi Transisi.
9.Zefanya – Temanya adalah seputar Hari Tuhan dan penghakiman-Nya serta berkat-berkat yang akan terjadi sesudahnya. Yudea tidak akan bertobat, kecuali beberapa gelintir sisanya, dan mereka akan dipulihkan. Nabi Murka, Profil Sebuah Bangsa.
10.Hagai, (Nabi yang mendatangkan semangat) – bangsa Israel gagal mengutamakan Allah dengan membangun terlebih dahulu rumah mereka sendiri ketimbang Bait Allah. Karenanya, mereka tidak akan maju-maju. Nabi Kemuliaan, Bait Allah dan Masa Depan.
11.Zakharia, (Nabi sang pemberita pengharapan) – Zakharia memberi semangat kepada bangsa Yahudi untuk meyelesaikan pembangunan Bait Allah. Banyak nubuatan Mesianik. Nabi Zaman yang Akan Datang, Nabi Kerajaan Baru.
12.Maleakhi, (Nabi sang pemberani) – Umat Allah tidak disiplin dalam menjalankan kewajiban mereka terhadap Allah. Semakin jauh dari Allah. Kompromistis dalam hal moral. Pengumuman akan penghakiman yang akan terjadi. Suara yang Terakhir di Perjanjian Lama, Nabi yang Memberitakan Kasih Perjanjian.
Nabi-Nabi Abad ke-9: Obaja dan Yoel
ReplyDeleteAmos dari abad ke-8 telah sering disebut sebagai nabi penulis pertama. Ada alasan untuk percaya bahwa paling tidak dua nabi, Obaja dan Yoel, telah mulai melayani pada abad ke-9. Argumentasi untuk pendapat ini adalah karena Obaja adalah orang pertama dan hidup pada masa pemerintahan Yoram, anak Yosafat, yang telah menikahkan puteranya dengan Atalya yang jahat dari Israel. Mungkin karena pengaruh Atalya, Yoram membunuh semua saudaranya laki-laki dalam usaha mengamankan tahtanya. Atalya sendiri membunuh semua cucunya untuk merebut tahta. Obaja melayani dalam situasi yang sangat kacau. Adalah menarik bahwa dalam keadaan seperti itu Tuhan bukannya membimbing dia menulis bangsanya sendiri tetapi tentang Edom di sebelah selatan. Dia meramalkan kejatuhan Edom karena sikapnya yang sombong kepada umat Tuhan.
Masa pelayanan Nabi Yoel paling sesuai dengan masa pemerintahan Yoas yang diurapi pada masa tujuh tahun. Setelah Yerobeam, puteranya Ahazia memerintah selama satu tahun, dan ketika ia terbunuh, Atalya menobatkan dirinya menjadi raja. Dia memerintah selama enam tahun dan di bawah pimpinan imam besar, Yoyada yang saleh, Yoas yang masih muda naik ke singgasana dan Atalya dibunuh. Selama bertahun-tahun, ketika Yoas masih belum cukup dewasa untuk memerintah, Yoyada yang paling berpengaruh di negeri itu. Rupanya Yoel melayani selama masa ini ketika Yoyada menjalankan kepemimpinan sesuai kehendak Tuhan.
Nabi-Nabi Abad ke-8: Amos, Hosea, Yesaya, Mikha, dan Yunus
ReplyDeleteEmpat di antara para nabi abad ke-8 itu menyebutkan sendiri masa hidup mereka sehingga tidak ada pertanyaan tentang kapan sesungguhnya mereka melayani. Amos berkata bahwa ia bernubut pada masa pemerintahan Yerobeam II di Israel dan Uzia di Yehuda, berarti sekitar tahun 767 SM sampai tahun 753 SM (tahun kematian Yerobeam).
Hosea mengatakan bahwa pelayanannya berlangsung selama masa pemerintahan Uzia, Yotam, Ahaz, Hizkia dari Yehuda dan Yerobeam II dari Israel. Jadi masa pelayanannya adalah sama dengan Amos, yaitu 767-753 SM ketika Hizkia menjadi penguasa tunggal atas Yehuda.
Yesaya menyebut Uzia, Yotam, Ahaz, dan Hizkia sebagai raja yang memerintah pada waktu dia bernubuat, tanpa menyebut-nyebut seorang raja dari Israel. Alasan dia tidak menyebut raja Israel karena Yesaya adalah seorang nabi bagi Yehuda dan bukan bagi Israel, berbeda dengan Amos maupun Hosea.
Mikha berbicara tentang panggilannya menjadi nabi pada tahun ketika Raja Uzia wafat, yaitu tahun 740 SM. Dia juga berbicara tentang kematian Raja Asyur, Sanherib, yang terjadi pada tahun 681 SM, rupanya ia melayani dalam kurun waktu yang sangat panjang sekitar enam puluh tahun. Mungkin ini adalah masa pelayanan berdasarkan pemerintahan raja-raja Yehuda karena dia juga seorang nabi Yehuda. Dia menyinggung tentang Yotam, Ahaz dan Hizkia. Rupanya dia mulai melayani suatu saat setelah Yesaya dan berhenti terlebih dahulu sebelum dia. Karena Yotam berhenti memerintah pada tahun 732 SM dan Hizkia memulai pemerintahan tunggalnya pada tahun 715 SM, paling tidak masa pelayanannya adalah di antara kedua tahun ini.
Yunus tidak menunjukkan tanggal penulisan bukunya secara demikian. Salah satu alasannya tentu saja karena dia menulis tentang Niniwe dan bukan tentang Israel atau Yehuda. Para ahli menetapkan dua penanggalan sebagai masa pelayanan Yunus. Satu yang paling banyak pendukungnya adalah sekitar pelayanan Amos, kira-kira tahun 760 SM. Dalam 2 Raja-raja 14:25 dikatakan bahwa Yunus bernubuat kepada Yerobeam II, yang berarti sekitar paruh pertama dari abad ke-8. Perikop yang sama menunjukkan bahwa dia melayani sebagai nabi bagi Israel, selain bagi Niniwe, karena ia meramalkan peebutan kembali wilayah Israel oleh Yerobeam dari Hamat sampai ke Laut Mati di sebelah selatan.
Meskipun mungkin Yunus melayani pada paruh pertama abad ke-8, keempat nabi lainnya semuanya melayani setidak-tidaknya setelah tahun 760 SM, dan tiga diantaranya, Hosea, Yesaya, dan Mikha, setelah tahun 740 SM. Jadi ada empat nabi, dua dari Yehuda dan dua dari Israel, yang dikelompokkan dalam pertengahan dan paruh kedua abad ke-8.
Nabi-Nabi Abad ke-7: Nahum, Yeremia, Zefanya, Habakuk
ReplyDeleteNahum tidak menunjukkan tahun pelayanannya secara khusus, tetapi pasti di antara kehancuran Tebe di Mesir (663 SM; tidak ada Tebe yang lain), sebagaimana dikatakan dalam 3:8, dan Niniwe (612 SM), yang menjadi tema dari kitabnya. Karena tema ini tampaknya nubuat Nahum tentang kehancuan kedua kota itu dikeluarkan tidak terlalu lama sebelum kejadian yang sesungguhnya, jadi mungkin Nahum mulai melayani sekitar tahun 630 SM.
Yeremia menetapkan tahun penulisan kitabnya secara persis yaitu mulai tahun ketiga belas masa pemerintahan Raja Yosia, yaitu tahun 640 SM. Karena Yeremia masih terus melayani sampai Yehuda dikalahkan, berarti dia bernubuat selama masa pemerintahan Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhim, dan Zedekia, dan kemudian sampai dia dipaksa mengungsi ke Mesir oleh orang-orang yang tinggal di Yerusalem setelah kejatuhan kota itu. Dia juga berkhotbah kepada orang-orang di Mesir, tetapi tidak ada petunjuk berapa lama ini berlangsung sampai dia meninggal dunia. Tetapi karena Yerusalem baru jatuh ke tangan Babilonia pada tahun 586 SM, dia hidup paling tidak sampai tahun 580 atau sekitar empat puluh tujuh tahun.
Zefanya juga mengatakan bahwa ia menulis kitabnya pada masa pemerintahan Raja Yosia. Yosia memerintah selama tiga puluh satu tahun tetapi mungkin Zefanya hanya melayani pada awal masa itu, setidaknya sebelum tahun 621 SM, karena dia menyebut-nyebut masih ada agama-agama asing yang dilenyapkan Yosia pada masa itu. Kemungkinan besar Zefanya bersama Nahum dan Yeremia mempengaruhi Yosia untuk mengadakan reformasi seperti itu.
Habakuk juga tidak menunjukkan tahun nubuatnya secara persis, namun jelas tersirat dalam bab pertama kitabnya bahwa serangan bangsa Babilonia belum terjadi, karena dia meramalkannya di situ. Berarti paling tidak dia bernubuat sebelum tahun 650 SM, ketika Nebukadnezar pertama-tama melakukan serangan terhadap Yerusalem. Mungkin saat yang paling tepat untuk menunjuk masa pelayanannya adalah mulai akhir masa pemerintahan Yosia, sekitar tahun 609 SM, dan terus berlanjut sampai masa pemerintahan Yoyakim.
Nabi-Nabi Masa Pembuangan: Daniel dan Yehezkiel
ReplyDeleteMeskipun profesi Daniel yang sesungguhnya bukan nabi, dia adalah seorang pejabat di istana Raja Babilonia, tetapi dia terhitung sebagai nabi karena Tuhan memberinya penglihatan tentang masa yang akan datang. Masa pelayanan Daniel diketahui secara pasti. Dia dibuang bersama tiga sahabatnya, Hananya, Misael, dan Azarya, ke Babilonia pada musim panas tahun 605 SM, pada tahun ketiga pemerintahan raja Yoakhim, yang berakhir pada bulan oktober tahun 605 SM. Dia terus melayani sampai setelah Koresy mengalahkan Babilonia pada tahun 539 SM, sampai setidaknya tahun ketiga dari pemerintahan Koresy, dia hidup di Babilonia hampir tujuh puluh tahun.
Yehezkiel ditawan pada tahun 597 SM, yaitu bersamaan dengan Raja Yoakhin dibuang ke Babilonia. Dia terus melayani setidaknya sampai tahun yang kedua puluh tujuh dari masa pembuangan, yaitu tahun 571 SM, ketika Nebukadnezar masih memerintah. Mungkin dia hidup lebih lama dari itu tatapi pasti tidak lebih lama dari Daniel. Ketika Daniel bekerja di istana raja, Yehezkiel melayani sebagai nabi di tengah-tengah umat Yehuda yang sedang dalam pembuangan.
Nabi-Nabi Setelah Masa Pembuangan: Hagai, Zakharia, dan Maleakhi
ReplyDeleteHagai dan Zakharia dapat digolongkan menjadi satu karena keduanya sama-sama menunjukkan bahwa mereka mulai melayani pada tahun kedua dari pemerintahan raja Darius, 520 SM. Semua nubuat Hagai menunjuk kepada saat itu, sedangkan Zakharia menerima wahyu dari Tuhan pada saat itu dan juga setelahnya. Tema utama dari keduanya adalah kebutuhan untuk membangun kembali Bait Allah di Yerusalem. Sebetulnya rakyat sudah mulai membangun kembali Bait Allah begitu mereka kembali dari pembuangan pada tahun 538/537 SM, namun mereka segera merasa putus asa dan berhenti membangun, dan selama enam belas sampai tujuh belas tahun bangunan itu terlantar sebagai fondasi yang tidak berguna, suatu hal yang sangat merendahkan Tuhan di mata bangsa-bangsa sekitar mereka. Akhirnya pada tahun 520 SM Hagai dan Zakharia disuruh membangkitkan semangat umat untuk membangun kembali dan usaha mereka berhasil. Rakyat mulai membangun kembali dan bangunan itu selesai pada tahun 515 SM.
Maleakhi lebih sulit di tentukan tahunnya tetapi yang jelas setelah masa pelayanan Hagai dan Zakharia. Misalnya saja dia menunjukkan bahwa seorang gubernur Persia berkuasa ketika dia di Yerusalem. Dia berbicara tentang upacara keagamaan yang diselenggarakan di Bait Allah, berarti Bait Allah tengah dibangun kembali pada waktu itu. Dia juga mengecam dosa-dosa yang dilakukan umat dan dosa-dosa itu sama dengan yang disebutkan oleh Ezra maupun Nehemia pada masa mereka. Hal ini menyarankan sesuatu masa di sekitar masa Ezra dan Nehemia bagi Maleakhi. Karena namanya tidak disebut-sebut di dalam kedua kitab itu maka diperkirakan dia melayani beberapa tahun setelah kitab-kitab itu ditulis. Berarti dia aktif bekerja pada akhir abad ke-5.
Bila ditinjau kembali semua nabi penulis ini terlihat bahwa urutan-urutan nabi-nabi kecil pada umumnya sesuai dengan tahun pelayanan mereka. Nabi-nabi kecil yang pertama semuanya berasal dari abad ke-9 atau ke-8, Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, dan Mikha. Yesaya tidak termasuk di antara mereka karena dia adalah seorang nabi besar. Lalu tiga nabi berikutnya berasal dari abad ke-7, Nahum, Habakuk dan Zefanya. Yeremia tidak terhitung di antara mereka karena dia adalah seorang nabi besar. Lalu tiga yang terakhir, Hagai, Zakharia dan Maleakhi, adalah nabi-nabi setelah masa pembuangan. Dua nabi dari masa pembuangan, Daniel dan Yehezkiel, tidak termasuk karena mereka adalah nabi-nabi besar.
Para nabi Israel, sama seperti nabi-nabi lain, adalah orang-orang yang mendapat panggilan khusus. Mereka tidak memperoleh kedudukan karena warisan, karena dilahirkan dalam keluarga para nabi, anak seorang nabi tidak secara otomatis menjadi nabi, tetapi setiap nabi dipilih secara khusus oleh Tuhan dan dipanggil untuk melakukan suatu pekerjaan yang ditetapkan Tuhan baginya. Jabatan kenabian berbeda dengan jabatan Imam di Israel, karena Imam mendapatkan kedudukan berdasarkan warisan.
Trimakasih...
TUHAN YESUS KRISTUS MEMBERKATI
Amin.
Pertama, coba jelaskan nubuatan mengenai penghukuman dan pendamaian dalam Kitab Nabi-nabi.
ReplyDeleteKedua memberikan pandangan mengenai pengutusan dan pemanggilan para nabi oleh Allah.
Jawaban:
1. Nubuatan mengenai penghukuman dan pendamaian dalam Kitab Nabi-nabi merupakan petunjuk arah dan bimbingan mengenai masa depan bagi bangsa Israel dari Allah yang disampaikan melalui nabi-nabi.
Nubuatan mengenai penghukuman merupakan hukuman Allah yang akan terjadi terhadap bangsa Israel.
Hukuman sebagai pelajaran untuk umat Allah yang harus mereka terima.
Sedangkan, nubuatan mengenai pendamaian merupakan tujuan yang istimewa yaitu keselamatan dan kesejahteraan dari Allah. Dan pendamaian ini biasanya terjadi setelah penghukuman. Setelah mereka dihukuman mereka
mengalami perdamaian dengan Allah sebagai pemulihan dari yang mereka terima.
2. Pandangan saya mengenai pengutusan dan pemanggilan para nabi oleh Allah, sbb:
Pemanggilan Allah terhadap para nabi-nabi tentunya terjadi secara langsung (bisa dilihat Yeremia pasal 1). Baik bertemu secara langsung maupun tidak (melalui mimpi, suara, dll). Dan juga, pemanggilan para nabi sudah terlebih dahulu ditetapkan oleh Allah (Yes. 49:1).
Tentunya Allah memanggil nabi-nabi sebagai penyambung lidah Allah untuk menyampaikan pesan kepada umat-Nya.
Sedangkan, pengutusannya tentunya dilakukan secara langsung oleh Allah.
Terimakasih! 😊
Pemanggilan dan pengutusan Allah,,
ReplyDeletePemanggilan Allah kepada para nabi itu secara langsung Allah memanggil para Nabi un di berikan tugas dan tanggung Jawab kepada mereka un menyampaikan pesan Allah kepda umatx ..
Penyataan panggilan dan pengutusan Allah
Tudak dapat dipisahkan, Allah sendiri yg memanggil dan mengutus para nabi.dan tindakan Allah terhadap para nabi dan menjadikan mereka sebgai perantara terhadap israel maupun bangsa2 didunia. Berawal dari Allah menyatakan dirinya..atau berfirman kepda para nabi, serta memanggil mereka dan menaruh rohnya ,,keatas mereka dgn perantraan ,,Hamba-hambanya itu Allah berfirman kepda umatx sesekali ia memperingatkn menegur atau mengancam dan disisi lain juga menghibur..
Pengutusan para Nabi merupakn perbuatan besar Allah, Allah sangt tau ketidak mampuan para nabi, Allah tdk hanya memanggil dan mengutus merka saja, tetapi Allah juga menperlengkapi utusannya, dgn kekuatan kuasa dan urapan. itu berarti kekurangan mereka di cukupi yang masih mudah menjadi dewasa yang berat lidah lidah menjadi fasih bicara sehingga meyakinkan orang yang lemah diberi wibawa dan daya tahan semua itu dimungkinkan oleh Allah melalui suatu pemberian anugerah yang luar biasa selain memperlengkapi utusannya Allah juga berjanji bahwa ia akan menyertai mereka.
Nubuatan mengenai penghukuman di sampaikan oleh Allah kepda nabi dan diteruskan kpd umat Allah yg terus menerus menyakiti hati Tuhan, sehingga ,,penghukuman in di nubuatkn ,tujuannya supaya umat Allah tg terus menerus-menyakiti hati Tuhan supaya bertobat kepda Allah dan kemudian percaya kpa Allah.
Nubuatan pendamaian in un mendamaikan antara manusia Kepda Allah yg sdh menyakiti hati Tuhan lewat ketidaksetiaan mereka kepada Allah.intinya bahwa nubuatan pendamaian un memulihkan hubungan manusia dngn Allah
Yg mellui Mesias Yaitu Yesus Kristus.
1. Nubuatan mengenai penghukuman dan pendamaian dalam kitab nabi-nabi. Tugas dan peranan pokok kenabian, yang dapat dipelajaridari tradisi PL, pertama-tama adalah untuk mengingatkan bangsanya, khususnya bangsa Israel yang lupa akan perjanjian kasih dengan Tuhan, dan dari sini lalu menyerukan pertobatan. Selain itu nabi juga menyampaikan ancaman hukuman atau bencana yang akan terjadi jika bangsanya tidak bertobat, dan sebaliknya mereka akan mendapat berkat jika bertobat. Ketidaksetiaan Israel mendatangkan hukuman terhadap mereka. Hukuman Allah atas Israel mempunyai tujuan istimewa yaitu keselamatan dan damai sejahtera.
ReplyDelete2. Pandangan mengenai pengutusan dan pemanggilan nabi oleh Allah. Secara teologis seseorang menjadi nabi bukanlah atas kemauan sendiri l, tetapi dipilih oleh Tuhan. Tuhan telah menetapkannya menjadi seorang nabi. Inisiatif datang dari Tuhan bukan dari manusia. Seorang nabi dengan demikian adalah hamba Tuhan, mengucapkan kata-kata demi Tuhan, dan hanya memegang perintah yang diterimanya dari Tuhan, serta bertanggungjawab penuh kepada Tuhan. Para nabi dipanggil dan diutus Allah untuk menghimbau bangsa Israel agar berbalik pada perjanjian-Nya. Tugas nabi ialah mengecam bangsa yang yidak berakal budi, tetapi kristik para nabi adalah untuk tujuan positif, yaitu supaya bangsa Israel sadar akan kebodohannya dan jangan binasa dalam hukuman yang mengancam mereka. Mereka diutus oleh Allah untuk bernubuat sekaligus memberitakan tentang keselamatan bagi bangsa Israel.
Terima kasih pak 🙏
Nubuat mengenai penghukuman dan pendamaian dalam kitab nabi-nabi:
ReplyDeleteNubuat mengenai penghakiman di tujukan kepada bangsa Israel pada saat itu. Dimana bangsa Israel pada saat itu melakukan hal yang jahat di mata Tuhan. Mengapa dilakukan penghukuman supaya bangsa Israel bisa menyadari akan apa yang telah mereka lakukan dihadapkan Tuhan diantaranya supaya mereka bisa menyadari akan dosa-dosa yang telah mereka lakukan pada saat itu. Oleh sebab itu Tuhan menurunkan nabi-nabi untuk memberitahukan atau menasehati mereka agar mereka bertobat dan kembalu kepada Tuhan. Para nabi memperlihatkan setiap dosa-dosa yang dilakukan oleh bangsa Israel pada saat itu di antaranya adalah penyembahan berhala. Pada saat itu nabi membimbing dan mendorong bangsa Israel agar kembali kepada Tuhan. Itulah tugas seorang nabi.
Pendamaian dalam kitab nabi-nabi adalah Tuhan akan datang untuk membawa pembebasan bagi setiap umatnya. Dimana istilah pendamaian dalam bahasa Ibrani disebut Kippurim dari kapan yang artinya menutup. Yang mengandung gagasan untuk menutup dosa dengan memberikan tebusan kepada setiap umatnya. Dan hari pendamaian menurut kitan nabi-nabi adalah Allah akan datang membawah pembebasan bagi umatnya. Dan memulihkan hubungan yang telah rusak antara Allah dan umatnya.
Sedangkan Allah mengutus para nabi untuk:
Sebagai alat untuk menyuarakan kebenaran kepada umatnya. Panggilan ini bersifat pribadi dari Allah kepada para nabi. Dan seorang nabi jga dipanggil oleh Allah sebagai perpanjangan tangan Tuhan untuk menasehati umatnya yang berbuat dosa.
#Terima kasih😊
Nama: Abdi Anotona Zebua
ReplyDeleteNPM: 20180101
Pemahaman dasar yang diperlukan untuk melihat sejauh mana pemahaman tentang pendamaian dan penghakiman dalam kitab nabi-nabi, maka sangat perlu memahamii 3 periode dalam sejarah Israel yakni periode neo-Asyur, neo-Babilonia, neo-Persia.
Nubuatan penghukuman bagi bangsa Israel merupakan bentuk berita para nabi pada saat itu yakni mereka akan memgalami suatu masa penghukuman (pembuangan). Penghukuman ada karena terjadinya kemurtadan agama (secara umum penyembahan kepada ilah lain) dan kemerosotan moral bangsa Israel sendiri. Intinya adalah dosa terhadap hukum yg pertama menjadi induk dari segala dosa yg lain. Hal ini akan lebih detail bila dilihat dari kitab-kitab sejarah PL. Mengenai nubuatan penghukuman dan pendamaian sendiri dari para nabi ada yg sifatnya sudah tergenapi (seperti hukuman di pembuangan, dll) dan ada juga yg sifaynya eskatologis/future (seperti kedatangan Mesias dalam hal penghakiman, dll). Nubuatan penghukuman tidak serta merta terjadi. Maksudnya ketika bangsa Israel berbuat dosa terlebih dahulu Allah memberikan peringatan pertobatan (Hos 1:1-2; Yl 2:13). Berita penghukuman merupakan bentuk tugas para nabi agar bangsa Israel sendiri mengetahui dosanya. Intinya terletak pada ketaatan kepada Allah. Setia kepada Allah akan membawa damai sejahtera dan berkat, tetapi ketidak setiaan akan membawa kutuk dan penghukuman (bandingkan dengan kitab Deuteronomistik). Jika mereka bertobat maka penghukuman akan dibatalkan (kisah Yunus), tetapi tidak ada penyelamatan jika membelakangi Allah (Yer 18:5-12). Pemberitahuan mengenai penghukuman (pembuangan, hari Tuhan) lebih mendapat perhatian dari pada pemberitahuan mengenai penyelamatam (Mesias, kerajaan damai). Sebelum pembuangan ada pesan bernada nasihat dan amarah yg memperlihatkan dosa-dosa dan hukuman Allah jika tidak ada pertobatan. Tetapi setelah masuk ke dalam pembuangan, ada pesan berupa penghiburan dan kasih Allah yang tetap bergaul dengan umat-Nya. Jadi pada saat penindasan, nabi-nabi datang dengan terang pengharapan dan kepastian akan kesetiaan Allah (Yeh 33; Yes 40). Dari berita inilah tersingkapkan dua pesan para nabi yakni penghukuman Allah dan pendamaian Allah. Kedua hal inilah dari Allah. Inti dari penghukuman menunjukan keadilan Allah sedangkan pendamaian adalah kasih Allah. Penghukuman dan pendamaian yg diberitahukan oleh para nabi pada masa itu dirumuskan dengan kata-kata dan simbol-simbol yg diambil dari konteks (waktu dan situasi) dunia nabi saat itu. Kita yg hidup di dunia yg berbeda harus bisa menarik garis merah dari situ ke penghakiman terakhir dan keselamatan kekal yang dijanjikan Tuhan. Penggenapan yang sempurna dari hak ini terletak pada penggenapan Kristus. Banyak catatan Alkitab yg bisa kita buktikan bahwa berita para nabi berpusat pada Kristus. Bahkan Yesus sendiri mengakui bahwa semua tentang berita para nabi berpusat pada Anak Manusia (Yesus). Secara umum kitab nabi-nabi sbaian besar berisi langsung 2 pesan yakni penghukuman dan pendamaian. Sedangkan kitab para nabi-nabi kadang ada yang hanya 1 bagian (penghukuman atau pendamaian saja). Pemahaman pendamaian pada konteks itu yakni bangsa Israel akan bebas dari perbudakan dan akan memperoleh kembali tanah perjanjian sebagaimana janji Allah kepada nenek moyang mereka. Kaitannya terhadap panggilan para nabi yakni nabi menjadi petunjuk yg tepat sesuai pesan dari Allah berlaitan tentang penghukuman dan pendamaian. Sekali lagi panggilan kenabian ini sesuai kapan para nabi itu menjadi nabi (perhatikan 3 periode diawal paragraf).
Sumber:
Jasper Klapwijk: Kabar Baik dari PL
Willem A. Vangemeren: Penginterprestasian kitab nabi2
C. Hassell Bullock: Kitab Nabi2 PL
Nubuat mengenai penghukuman dan perdamaian dalam kitab nabi-nabi nubuat penghukuman ditujukan kepada bangsa Israel. Supaya bangsa Israel bisa menyadari akan setiap dosa-dosa yang telah dilakukan bangsa Israel pada saat itu Tuhan mengirim nabi-nabi untuk menasihati bangsa Israel agar mereka bisa bertobat dan memberikan keadilan dan kebenaran kembali nabi memperlihatkan setiap dosa yang dilakukan oleh bangsa Israel di hadapan Tuhan dan pelanggaran yang dilakukan pada saat itu sangat keji dihadapan Tuhan dan mereka melakukan penyembahan penyembahan berhala. Nabi pada saat itu membimbing dan mendorong bangsa Israel agar mereka dapat bertobat dan percaya akan janji Tuhan penyelamatan dan penghakiman tersebut diberitakan kepada orang-orang yang tidak mau bertobat.
ReplyDeleteperdamaian yang dimaksud adalah perdamaian kepada Allah atas segala dosa-dosa yang telah telah dilakukan bangsa Israel sebelumnya dan dosa-dosa yang dilakukan itu membuat Allah murka maka dari itu diperlukan perdamaian antara bangsa Israel dan Allah. Perdamaian ini harus diperlukan pengorbanan Yesus Kristus penebusan harus didasari dengan belas kasihan. nabi mengajak bangsa Israel agar mereka bertobat dan melakukan keadilan supaya Allah bermurah hati terhadap mereka Allah akan datang untuk membawa pembebasan bagi umatnya Tuhan akan datang membela umatnya dan membawa pembebasan bagi bangsa Israel.
Pemanggilan dan pengutusan nabi oleh Allah. Allah memanggil dan mengutus setiap nabi sebagai penyambung lidah Allah untuk menyampaikan kebenaran kepada umatnya termasuk pada bangsa Israel pada waktu itu nabi-nabi diutus untuk menjadi pemimpin dan perpanjangan tangan Tuhan untuk membuat bangsa Israel menyadari akan dosa dan pelanggarannya dan berbalik kepada Allah dan menyembahNya.
nama: Ali darman gulo
ReplyDelete1. Jelaskan nubuat mengenai penghukuman dan pendamaian dalam kitab nabi-nabi kedua berikan pandangan mengenai pengutusan dan pemanggilan para nabi oleh Allah
Jawaban:
Dalam Alkitab, ada dua unsur pendekatan terhadap nubuat penghukuman dan pendamaian
1. Pesan Allah pada keadaan saat itu
Mengenai setiap nabi dan pemberitaannya menunjukkan bahwa ia benar-benar terlibat dalam peristiwa-peristiwa yang dialami bangsanya sendiri. Ia berbicara tentang raja dan praktek penyembahan berhala, tentang nabi yang dibayar untuk berbicara, tentang imam yang tidak mengajarkan hukum Allah, tentang hakim yang berpihak pada orang kaya dan tidak memberikan keadilan kepada yang miskin. Semua ini adalah “nubuat” dalam pengertian Alkitab. Nubuat ini adalah pesan Allah kepada bangsa-Nya dan raja yang merupakan wakil-Nya. Jadi dari saru segi, nubuat mengencam mengenai hukuman, karena umat Allah tetap memerlukan koreksi. Dan pada saat yang sama, nubuat membawa pesan yang berisi harapan, karena Allah tidak mengingkari janji-Nya dan akan menyempurnakan rencana penyelamatan-Nya.
2. Pesan Allah mengenai masa depan
Allah tidak hanya memperhatikan masa sekarang saja, melainkan masa kedepan-nya. Karena itu, nubuat bukan hanya merupakan pesan Allah tentang keadaan sekarang, tetapi dimaksudkan khususnya untuk memperlihatkan bagaimana keadaan itu sesuai dengan rencana-Nya, bagaimana Ia akan memakainya untuk mengadili, memurnikan atau menghibur dan mendorong umat-Nya. Karena rencana penyelamatan Allah memuncak dalam Yesus Kristus, maka segala nubuat tentu menunjuk pada Dia. Dalam arti ini, Ia “menggenapi” nubuat, atau nubuat itu digenapi dalam Dia.
Pandangan mengenai pemanggilan para nabi. Kata nabi sepadan dengan kata navi dalam bahasa Ibrani. Sekarang tampaknya ditetapkan bahwa akar “nabi” berarti ‘memanggil’ dan bentuk kata navi mendukung arti ‘seorang yang dipanggil’. Karena itu, nabi berarti seseorang yang dipanggil oleh Allah, dan dalam Perjanjian Lama khususnya berarti seseorang yang dipanggil untuk berbicara atas nama Allah. jadi dapat disimpulkan bahwa nabi adalah utusan Allah yang dipanggil Allah untuk menyampaikan Firman-Nya.
Para nabi dalam Alkitab bukan hanya yakin bahwa Allah telah berbicara kepada mereka, tetapi juga bahwa mereka dipanggil untuk menyatakan pesan Allah. beberapa panggilan itu digambarkan secara terinci, dan tiap kisah tentang hal itu memiliki unsur-unsur yang tidak terdapat dalam kisah lainnya. Jadi panggilan itu terjadi secara pribadi, bukan merupakan suatu ruusan tetap yang digunakan oleh para nabi untuk mengesahkan kegiatan mereka.
sani waty
ReplyDeletePandangan pengenai pengutusan, dan pemanggilan Allah kepada para nabi-nabi
Perjanjian Lama, sebagai Kitab Suci umat Kristen, banyak menceritakan kisah para nabi. Para nabi tersebut kesemuanya diutus untuk bangsa Israel, maka disebut nabi- nabi Israel. Nabi-Nabi Israel yang dikisahkan Perjanjian Lama menempati ruang istimewa dalam sejarah kekristenan, bahkan sejarah kenabian Agamawi lainnya, Yahudi dan Islam. Artikel ini secara spesifik menguraikan kenabian Israel sebagaimana dikisahkan dalam Perjanjian Lama, terutama kisah kenabian dengan pendekatan sejarah, meliputi nabi kerajaan, nabi penulis, nabi besar, dan nabi masa pembuangan
Secara teologis, menurut agama Kristen, seseorang menjadi nabi bukanlah atas kemauan sendiri, tetapi karena dipilih oleh Tuhan. Tradisi Kristen, misalnya, menyebutkanbahwa Yeremia sebelum dia lahir dari kandungan, Tuhan telah menetapkan dia sebagai nabi.
Inisiatif datang dari Tuhan bukan dari usaha manusia. Seorang nabi, dengan demikian, adalah hamba Tuhan, mengucapkan kata-kata demi nama Tuhan, dan hanya memegang perintah atau perkataan yang diterimanya dari Tuhan, serta bertanggungjawab penuh kepada Tuhan. Tugas dan peranan pokok panggilan kenabian, yang dapat dipelajari dari tradisi kenabian Perjanjian Lama, pertama- tama adalah untuk mengingatkan bangsanya, khususnya Israel, yang lupa akan perjanjian kasih dengan Tuhan, dan dari sini lalu menyerukan pertobatan.
Selain itu nabi juga menyampaikan ancaman hukuman atau bencana yang akan terjadi jika bangsanya tidak bertobat, dan sebaliknya mereka akan mendapat berkat jika bertobat. Peran nabi, selain yang telah disebutkan, juga menubuatkan masa depan, menyampaikan warta gembira, serta membangkitkan dalam hati umat pengharapan akan Almasih terjanji, yang akan mendirikan kerajaan baru.
Para nabi Israel, sama seperti nabi-nabi lain, adalah orang-orang yang mendapat panggilan khusus. Mereka tidakmemperoleh kedudukan karena warisan, karena dilahirkan dalam
keluarga para nabi, anak seorang nabi tidak secara otomatis menjadi nabi, tetapi setiap nabi dipilih secara khusus oleh Tuhan dan dipanggil untuk melakukan suatu pekerjaan yang ditetapkan Tuhan baginya. Jabatan kenabian berbeda dengan jabatan imam di Israel, karena imam mendapatkan kedudukan berdasarkan warisan.
sani (lanjutan)
ReplyDeletePenjelasan mengenai penghukuman dan pendamaian
Menurut penjelasan beberapa tafsiran para Nabi sebagai jaksa penuntut konvenan memperlakukan umat dan raja secara setara. Mengenai nubuat penghukuman dan pendamaian (keselamatan) dari para nabi. Mereka adalah pewaris dari penyataan bagi Israel (gunung Sinai) dan peyataan bagi Daud (Gunung sion). Dalam ucapan penghakiman dari gunung Sinai. Mereka juga mengumumkan penghakiman atas raja-raja Israel dan Yehuda karena ketidaksetiaan mereka.
Nubuat ucapan penghakiman muncul dalam bentuk: tuntutan hukum konvenan, ucapan kutuk, tuturan disputasi, nubuat tentang malapetaka, dan nubuat melawan bangsa-bangsa. Ucapan penghukuman berakar dalam sanksi-sanksi konvenan (Im. 26:14-39; Ul. 4:25-29), menurut apa yang telah Allah peringatkan sebelumnya bagi Israel, bahwa pelanggaran terhadap konvenan akan mengakibatkan segaja kutuk-Nya menimpa mereka: kelaparan, ketidaksuburan, peperangan, wabah penyakit, dan pembuangan. Para nabi menerapkan sanksi konvenan pada Israel dan merelasikannya dengan motif profetis yang lebih besar tentang hari Tuhan. Sekalipun demikian, para nabi tetap menyerukan pertobatan, untuk membuak pintu bagi tindakan-tindakan Allah di masa yang akan datang. Mereka tetap memberitakan ucapan penghakiman (penghukuman) dalam krisis antara janji-janji konvenan dan penghakiman ilahi (theodisi). Resolusi bagi ketegangan ini terletak pada ucapan keselamatan, yang merupakan pembuka era baru bagi kegiatan ilahi. Masa depan ini dilandaskan pada janji permulaan yang baru.
Penghukuman pasti tidak terlepas dari pendamaian. Dapat diketahui bahwa ucapan keselamatan dari para nabi merupakan nubuatan tentang pendamaian manusia kepada Allah. ucapan keselamatan mengumumkan sebuah era baru yang didalamnya keselamatan eskatologis menerobos masuk ke dalam keterasingan manusia. Pendamaian ada jika “penyelamatan”. Penyelamatan adalah tindakan ilahi yang rumit yang melibatkan pembaharuan relasi Allah dengan ciptaan dan dengan umat tebusan. Pengumuman era baru adalah berita yang menjanjikan keterlibatan yang bebas dari Sang Penebus-Pencipta. Tuhan telah mengikatkan diri-Nya sendiri pada Israel dan pada dinasti Daud, naumn, Ia juga bebas untuk mencampakkan Israel dan raja-rajanya. Ucapan penghukuman profetis berbicara tentang ditutupnya rahmat, anugerah, pengampunan, dan kesabaran-Nya.
Sumber:
Willem A. Vangemeren: Penginterprestasian kitab nabi-nabi dan Bullock: Kitab Nabi2 PL
Nama: Dani
ReplyDeleteNim: 20180106
1. Penjelasan Nubuatan mengenai penghukuman dan perdamaian di kitab Yoel Pandangan mengenao pengutusan dan pemangilan:
• Nubuatan mengenai penghukuman: Pengumuman hari Tuhan (2:1-17).bisa dilihat dalam kenyataan bahwa bencana belalang kembali dijelaskan, dengan satu pasukan yang menyerbu (ay. 4-11), diikuti oleh penggilan yang keras untuk bertobat, pengumuman hari Tuhan ini sama sekali seperti panggilan yang mengantarkan untuk berperang, dengan nada-nada nafiri tanduk domba jantan yang menusuk jiwa, kedua kalinya ia mengumumkan bahwa hari itu sudah dekat, dan dalam bahasa yang mengingatkan nabi Amos (5:18-20), ia melukiskan warna-warna gelap pada hari yang mengerikan itu, ketika belalang-belalang itu datang, Yehuda kelihatan seperti traman eden, dan setelah mereka pergi yehuda menjadi seperti padang belantara.
• perdamaian: Yoel ahkirnya, memimpikan bahwa masyarakat itu, terbuka terhadap suara Tuhan dan ucapan ilahi, mimpi dan penglihatan, ini adalah bentuk lain pormula pengenalan, suatu cara lain untuk menyatakan bahwa akhirnya umat perjanjian akan mengenali Tuhan mereka, dengan kegirangan yang tak terkatakan Rasul Petrus mengemukan bahwa kedatangan Roh Kudus pada hari pentakosta telah mengenapi nubuat Yoel. Hari nubuat universal pada zaman yoel akan sama seperti Yeremia ketika Hukum Tuhan ditaruh di dalam batin manusia, dan tak seorang pun akan berkata, “kenallah Tuhan,”sebab keuniversalan itu akan menghapuskan kebutuhan bagi komunikasi antara perorangan (Yer. 31:31-34).Pengatahuan ini akan terpancar dari setiap hati yang sudah diubah dan memenuhi dunia dengan pengenalan akan Tuhan seperti air yang menutupi dasar lautan.
2. pandangan mengenai panggilan dan pengutusan para nabi oleh Allah adalah:
• pandangan mengenai pengilan: pandangan saya secara peribadi mengenai pemanggilan dimana Allah telah memanggil para nabi-nabi terkhususnya di dalam PL, Allah bertujuan supaya mereka yang telah dipanggil untuk dapat berperan penting dalam perkerjaan Allah, memyampaikan pesan Allah kepada umat untuk diberitahukan supaya umat boleh bertobat melalui Firman yang disampaikan Allah melalui para nabi itulah pengilan seorang nabi diketahui nabi adalah sebagai Alat penyambung lidah Allah.
• pandangan mengenai pengutusan: Allah mengutus pera nabi untuk pergi kesebuah tempat dimana tempat tersebut mengalami adanya Dosa yang mengakibatkan Allah murka terhadap mereka yang berbuat jahat, dari situlah pengutusan Allah kepada setiap hambanya untuk pergi kesebuah tempat untuk menyampaikan kabar baik, menyampaikan pesan Allah supaya mereka yang berbuat dosa itu boleh bertobat dan berpaling di hadapan Allah. contohnya pengutusan nabi Yunus untuk pergi ke Niniwe, dengan kedatangan nabi Yunus maka orang-orang Niniwe mengalami yang namanya pertobatan yang sesungguhnya.
Cek
ReplyDeleteNama: Rusli Redi (20180125) KITAB NABI-NABI
ReplyDeleteA. Penghukuman dan pendamaian dalam kitab nabi-nabi
Dalam kitab nabi-nabi, pemberitahuan mengenai hukuman atau penghakiman (pembuangan dan hari Tuhan) lebih banyak mendapat perhatian daripada pendamaian atau penyelamatan karena penghakiman tersebut di beritakan kepada orang-orang yang tidak mau bertobat. Nubuatan mengenai perdamaian pada umumnya memberi pengharapan, bukan untuk melepaskan generasi yang menerima pesan Nabi, tetapi untuk generasi Israel yang akan datang. Pelepasan dan pemulihan ini biasanya diadakan sesudah hukuman terjadi Mi. 5:5-6. Sedangkan pendamaian merupakan akhir dari pesan-pesan yang disampaikan pada masa sebelum pembuangan pada umumnya memberi pengharapan, bukan untuk kelepasan generasi yang menerima pesan nabi, tetapi untuk generasi Israel yang akan datang. Kelepasan dan pemulihan ini biasanya diadakan sesudah hukuman terjadi.
B. Pengutusan dan pemanggilan Nabi oleh Allah
Melihat bagaimana Allah memanggil dan mengutus para nabi dalam Perjanjian Lama akan memberikan dasar bahwa panggilan dan pengutusan Allah itu sangat mulia. Mereka berbicara atas nama Allah. Allah yang memulai berinisiatif untuk memanggil dan mengutus orang-orang yang dipilih secara khusus menjadi perantara antara diri-Nya dengan manusia. Tugas kenabian sering membawa mereka pada situasi yang sulit, sehingga nabi juga mengeluh Karena tanggung jawab besar yang dituntut dari pewartaan sabda tersebut. Kendatipun demikian, seorang nabi tidak meragukan tugas perutusannya untuk menyampaikan sabda Tuhan tersebut. Dalam panggilan Abraham (Kej 12:1), Musa (Kel 3:10) ataupun Yesaya (Yes 6:9) tidak membedakan bahwa suatu panggilan dari Tuhan sendiri. Dalam Perjanjian Lama kata panggilan memiliki makna teologis yaitu: 1. Mengandung didalamnya panggilan untuk melayani Allah dalam suatu fungsi dan suatu tujuan khusus (1 Sam 3:44, Yes 49:1). 2. Menguraikan dan menunjuk kepada suatu hubungan antara Allah yang menamai dan apa yang menamai (Yes 43:1). Pemanggilan dan pengutusan para nabi merupakan suatu tindakan Allah demi kepentingan umat-Nya.
Penyataan, panggilan dan pengutusan Allah tidak dapat dipisah-pisahkan. Pengutusan para nabi merupakan perbuatan besar Allah. Allah sangat tahu “ketidakmampuan” para nabi. Allah tidak hanya asal memanggil kemudian mengutus mereka saja, tetapi Allah juga memperlengkapi utusan-Nya dengan kekuatan, kuasa dan urapan.
Cek
ReplyDeleteNama: Zakaria Ahen (20180128)
ReplyDelete1. Penghukuman dan pendamaian dalam kitab Nabi-nabi.
Yesaya memberitakan tentang Penghukuman dan Keselamatan dan memuat juga penglihatan Yesaya tentang Rencana Allah bagi Bangsa-bangsa. Maksud penuh keselamatan Allah akan digenapi Hanya dalam kaitan dengan Mesias. Nubuat-nubuat Yesaya sebagian besar telah Digenapi.
Yeremia Yeremia dipanggil untuk memberitakan kemurtadan Yehuda dan Israel. Yeremia Menubuatkan bahwa Yehuda dan Israel akan dihancurkan dan diperbudak oleh Kerajaan dari utara selama 70 tahun. Setelah masa 70 tahun itu, kalau mereka Bertobat, maka mereka akan dipulihkan.
Ratapan menjelaskan Yeremia tetap teguh berpegang pada suara Tuhan. Meskipun banyak ancaman mengalami kesedihan yang mendalam. Allah mengasihi Umat-Nya dengan sangat, tetapi Dia menuntut ketaatan dan kesetiaan Mereka.
Yehezkiel Kitab ini Menyampaikan berita hukuman atas Yehuda dan Yerusalem yang murtad. Dosa, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan ketidaktaatan dalam beribadat kepada Tuhan Allah Yang Maha Esa akan mendatangkan hukuman yang dahsyat.
Daniel. Pada akhir zaman akan ada kesusahan-kesusahan besar, tetapi umat Allah akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah yang kekal.
Hosea menceritakan tentang pernikahan Hosea yang menjadi lambang ketidaksetiaan manusia kepada Allah. Namun demikian Allah tetap mengasihi manusia dengan setia asalkan umat-Nya mau kembali dan bertobat kepada TUHAN.
Yoel. Tulah belalang sebagai peringatan adanya hukuman TUHAN oleh karena dosa dan pelanggaran Israel dilakukan secara menyeluruh baik dari pemimpin pemerintahan, pelayan imam, masyarakat, baik tua maupun muda. TUHAN menghendaki kesungguhan pertobatan dari Israel.
Amos Amos bernubuat oleh karena kejahatan sosial yang dilakukan Israel sudah mendukakan hati TUHAN seperti melupakan persaudaraan, menumpahkan darah orang yang tak bersalah, rela mengorbankan teman atau saudara demi uang, menindas orang miskin dan melakukan persundalan jasmani dan rohani.
Obaja menekankan tentang Hukuman atas Edom. Edom yang adalah saudara bagi Israel namun justru memandang rendah saudaranya pada hari kemalangan Israel. TUHAN mengecam tindakan Edom yang tidak mengasihi saudaranya.
Yunus, Tuhan mengasihi bangsa-bangsa lain di luar Israel. Niniwe sejak mendengar berita dari Yunus, bahwa mereka akan ditunggangbalikkan, Pemimpin Niniwe memaklumkan doa puasa diiringi perkabungan dari anak-anak, orang dewasa hingga hewan ternak.
Mikha Nabi Mikha bernubuat bahwa akan hadir seseorang yang akan menyelamatkan manusia dari dosa, di mana Kota Betlehem menjadi tempat kelahiran Sang Juruselamat.
Nahum Nahum menyampaikan firman Tuhan tentang penghukuman kepada Niniwe. Tuhan menghukum Asyur dengan menghancurkan Niniwe setimpal dengan kejahatannya.
Habakuk Nabi Habakuk gelisah mengapa Tuhan menggunakan bangsa yang lalim alat penghukuman-Nya. Tuhan secara jelas menjawab dalam penglihatan yang harus ditulis oleh Habakuk dalam loh batu.
Zefanya Nubuat yang disampaikan Zefanya sangat keras, tentang kejatuhan Yerusalem. Kitab ini juga memberikan detail keadaan saat datangnya hari Tuhan, yang merupakan hari kesusahan yang besar. Ia mengajar Yehuda untuk bertobat.
Hagai merupakan kitab yang ditulis pada masa pasca pembuangan Israel Ke Babel. Umat Yahudi yang kembali pulang ke tanah air mendapat ijin dari raja Darius untuk membangun Rumah Allah.
Zakharia Ia memberikan nubuatan tentang berbagai penglihatan yang akan terjadi. Secara jelas Zakharia menjelaskan kedatangan Tuhan sebagai Mesias, baik pada waktu kedatangan-Nya yang pertama dan kedatangan-Nya yang kedua.
Maleakhi Hari Tuhan yang hebat dan menggentarkan seluruh bumi.
1. Pandangan tentang pengutusan dan panggilan para Nabi oleh Allah.
Pemanggilan dan pengutusan merupakan salah satu dari tindakan Allah terhadap orang orang yang telah Ia pilih untuk memimpin umat-Nya, kepada jalan yang benar dan menyampaikan pesan Allah kepada umat-Nya Israel. Supaya mereka bertobat dan tidak mendapatkan murka Allah itu itu sendiri.
Penghukuman dalam kitab nabi-nabi adalah penghukuman yang berhubungan dengan malapetaka yang terjadi atas bangsa Israel. Penghukuman ini terjadi supaya bangsa Israel bertobat. Bangsa Israel dihukum dengan dibuang dan mengalami penjajahan dari bangsa lain dan kedahsyatan penghakiman atas orang benar dan orang fasik yang digambarkan dengan hari Tuhan.
ReplyDeletePendamaian adalah penebusan yang Allah lakukan bagi Bangsa Israel dengan didasari kasih Allah dan Bangsa Israel menerima pendamaian dari Allah.
Pandangan mengenai pengutusan dan pemanggilan para nabi oleh Allah adalah Bangsa Israel memerlukan seorang nabi untuk menegur mereka agar mereka bertobat. Panggilan Allah atas nabi-nabi itu adalah Firman Allah datang kepadaku atau aku melihat Firman dan aku melihat penglihatan. Respon para nabi pada saat itu tidak percaya dan keengganan dan rasa tak mampu tetapi seiring berjalan waktu nabi-nabi sadar dan mau terlibat dalam rencana Allah. Pengutusan nabi-nabi ini berdasar pada kasih setia Allah kepada umat-Nya yaitu bangsa Israel. Pengutusan dan pemanggilan nabi-nabi adalah karya Allah bagi bangsa Israel agar kembali memuji Allah dan memuliakan Allah.
1. Coba jelaskan nubuatan mengenai penghukuman dan pendamaian dalam Kitab Nabi-Nabi .
ReplyDelete2. Berikan pandangan mengenai pengutusan dan pemanggilan para nabi oleh Allah.
Jawab
1. Nubuatan mengenai penghukuman; Penghukuman Allah ini ditujukan kepada bangsa-bangsa yang menentang Allah, terutama kepada bangsa-bangsa yang memberontak kepada Allah, mereka menyembah allah-allah lain. Hukuman Allah akan dijatuhkan pada segala bangsa. Penghukuman Allah ini dijatuhkan pada saat hari Tuhan. Seperti yang terjadi kepada bangsa Israel, karena ketidaksetiaan Israel mendatangkan hukuman terhadap mereka. Hukuman Allah terhadap bangsa Israel mempunyai tujuan yang istimewa yaitu keselamatan dan kesejahteraan.
Nubuatan mengenai pendamaian, istilah "pendamaian" (Ibr. _kippurim_, dari kaphar yang artinya "menutupi") mengandung gagasan menutup dosa dengan memberikan pembayaran yang setara (yaitu, sebuah "tebusan"), sehingga telah dibayarkan pengganti kerugian yang memadai karena pelanggaran yang dibuat (perhatikan prinsip "tebusan" dalam Yes 43:3).
Perlunya pendamaian timbul dari kenyataan bahwa dosa-dosa Israel, apabila tidak didamaikan, akan menjadikan mereka sasaran murka Allah. Jadi, tujuan Hari Pendamaian ialah menyediakan suatu korban yang meliputi semua dosa yang mungkin tidak didamaikan oleh korban-korban setahun yang lalu. Dengan demikian umat Israel akan disucikan dari dosa-dosa mereka tahun lalu, mengalihkan murka Allah terhadap mereka, dan memelihara persekutuan dengan Allah
Karena Allah ingin menyelamatkan orang Israel, mengampuni dosa mereka dan rukun kembali dengan mereka, Dia menyiapkan sebuah jalan keselamatan dengan menerima sebagai pengganti mereka kematian makhluk yang tidak bersalah (yaitu, binatang yang dikorbankan); binatang ini menanggung kesalahan dan hukuman mereka (Yes 53:4,6,11) dan menutupi dosa mereka dengan darahnya yang tertumpah.
2. Pandangan mengenai Pengutusan
ReplyDeletePengutusan para nabi merupakan perbuatan besar Allah. Allah sangat tahu “ketidakmampuan” para nabi. Allah tidak hanya asal memanggil kemudian mengutus mereka saja, tetapi Allah juga memperlengkapi utusan-Nya dengan kekuatan, kuasa dan urapan Itu berarti bahwa kekurangan mereka dicukupi; yang masih muda menjadi dewasa, yang berat lidah menjadi fasih bicara, sehingga meyakinkan orang, yang lemah diberi wibawa dan daya tahan. Semua itu dimungkinkan oleh Allah melalui suatu pemberian anugerah yang luar biasa. Selain memperlengkapi utusan-Nya, Allah juga berjanji bahwa Ia akan menyertai mereka, artinya Allah akan menolong, membantu, membuat berhasil, memberkati, bila perlu menyelamatkan hamba-Nya.
Allah mengutus hamba-hamba-Nya para nabi. Dan tindakan Allah terhadap para nabi dan menjadikan mereka sebagai perantara terhadap Israel maupun bangsa-bangsa di dunia. Berawal dari Allah “menyatakan diri-Nya” atau “berfirman” kepada para nabi, serta “memanggil” mereka dengan “menaruh roh-Nya” ke atas mereka, dengan perantaraan hamba-hamba-Nya itu Allah “berfirman” kepada umat-Nya; sesekali Ia “memperingatkan”, “menegur”, atau mengancam” disisi lain juga “menghibur”.
Pandangan mengenai pemanggilan
Pemanggilan para nabi merupakan suatu tindakan Allah demi kepentingan umat-Nya. Hal ini seringkali dikatakan dimulai dengan suatu peristiwa yang bersifat rahasia dimana Allah berkenan mengerahkan seseorang menjadi peserta didalam pelaksanaan karya-Nya. Para nabi tidak bertugas sebagi alat yang pasif, namun sebaliknya mereka digerakkan secara aktif, bahkan lebih giat dari pada manusia biasa. Peranan panggilan para nabi juga sebagai pejuang yang memanggil umat Israel kembali pada prinsip-prinsip yang menjadi landasan mereka. Dalam tugas mereka menguraikan makna perjanjian dan makna iman etis serta menerapkan pada situasi zaman mereka. Dengan demikian sumbangan mereka kepada perkembangan iman Israel merupakan sumbangan yang penting sekali.
Para Nabi dipanggil dan di utus Allah adalah untuk menyatakan kehendak Allah. Pada intinya pemberitaan mereka ialah tentang hukuman Allah dan janji keselamatan. Nabi-Nabi dalam kitab PL dipanggil dan diutus oleh Allah ketempat dan situasi yang berbeda-beda. Misalnya: Nabi yang diutus untuk bangsa Yehuda (selatan ) yaitu: Yesaya, Yeremia, Mikha, Habakuk, Yoel, Nahum, Zakharia, Hagai dan Maleakhi. Nabi yang diutus untu bangsa Israel Utara, yakni: Amos dan Hosea Nabi yang diutus untuk bangsa dipembuangan Babel yakni: Daniel dan Yehezkiel. Nabi yang diutus untuk bangsa Niniwe yaitu: Nabi Yunus Peranan Nabi-Nabi dalam missi ialah sebagai mulut Allah untuk menyatakan kebenaran Allah yakni hukuman dan keselamatan Allah.
ReplyDeleteNama : petrianus Sugianto
Nim : 20180120
Kesimpulan
Allah mengasihi Bangsa Israel di dalam kasih-Nya, Allah memilih para Nabi-nabi sebagai penyambung lidah Allah untuk menyampaikan hukuman kepada-Nya. Hukuman sebagai suatu pelajaran untuk umat Allah yang harus mereka terima atas perbuatan yang mereka lakukan yaitu perbuatan penyembahan berhala dan percabulan Allah mendatangkan hukuman atas umat-Nya tujuannya adalah untuk menyadari mereka bahwa perbuatan yang mereka lakukan itu adalah salah dan tidak berkenan di mata-Nya. Setelah mereka mendapat hukuman dari Tuhan mereka berobat dan mereka mengalami perdamaian dengan Allah dan mereka menerima janji tentang keselamatan yang Tuhan berikan kepada mereka dan berkat.
2.
Dalam Perjanjian Lama yang juga menarik adalah peran dari nabi-nabi yang di utus langsung oleh Allah. Allah secara langsung berbicara dengan nabinya. Nabi-nabi sering diperankan sebagai pengajar sehingga seringkali para nabi tersebut dipanggil dengan sebutan Rabi. Panggilan nabi adalah menyampaikan pesan berupa nubuatan dan juga memberikan peringatan kepada umat Allah ketika mereka hidup dalam dosa bahwa yang mereka lakukan akan mendapatkan hukuman dari Tuhan dan juga pangilan nabi dalam PL adalah menyerukan suara pertobatan kepada umat Allah.
@Erdianto
ReplyDeleteA. JELASKAN NUBUATAN MENGENAI PENGHUKUMAN DAN PENDAMAIAN DALAM KITAB NABI-NABI.
PENGHUKUMAN. Penghukuman atau penghakiman Allah terhadap orang-orang yang tidak taat atau tidak mau mendengarkan perintah-Nya harus berhadapan dengan murka-Nya, yaitu umat Allah, Israel. Hari Penghakiman yang agung di mana tidak ada pengampunan, perkenan, atau kesempatan bertobat begi mereka yang keras hati: “Tetapi TUHAN semesta alam akan ternyata maha tinggi dalam keadilan-Nya, dan Allah yang maha kudus akan menyatakan kekudusan-Nya dalam kebenaran-Nya” (Yes. 5:16; lih. Yes. 1:24-25; 3:13). Mengenai Hari Tuhan, dalam Kitab Yesaya, membicarakan tentang gempa bumi (2:21), periode anarki nasional (3:1-9, 11-12), pergolakan kosmis (5:30), masa perang dan pembuangan (5:13-14). Hukuman yang datang dan menimpa umat-Nya yang tidak mendengarkan firman-Nya, yaitu disebut sebagai Hari Tuhan. Para penindas seperti Babel dan Asyur, merupakan contoh dari semangat independensi, keangkuhan, dan pemuliaan diri. Ada juga para perongrong, yaitu adalah bangsa-bangsa dan orang-orang yang mencemooh, menggangu, dan menganiaya umat Allah. selain itu, ada juga yang disebut sebagi pencoba. Dimana para pencoba menyodorkan keuntungan material, peningkatan ekonomi, bantuan militer, dan keuntungan-keuntungan politik untuk memacu Israel ke arah realpolitik. Mereka membujuk Israel dan Yehuda agar lebih bergantung dari kepintaran dan kemampuan manusia daripada bersandar pada Tuhan.
Bukan saja itu, dalam Kitab Yeremia, penghukuman/penghakiman Yahweh seperti: pelanggaran kovenan/perjanjian, dicampakkan, Bait dihancurkan, akhir monarki Daud, serta kutuk. Akhirnya, penghukuman yang menimpa umat Allah, membuat mereka sadar dan bertobat. Karena jika masih berkeras hati dan tidak mendengarkan firman-Nya yang disampaikan lewat para nabi, niscaya tak akan luput dari murka Allah. Hingga adanya pembuangan, ditindas oleh bangsa-bangsa lain yang diizinkan Tuhan.
PENDAMAIAN. Pengharapan pasti tentang penebusan dari pembuangan. Sang nabi memanggil sisa umat dari Israel dan Yehuda untuk mempersiapkan diri mereka sendiri bagi penghakiman Yahweh yang akan tiba. Era baru akan merupakan manifestasi yang lebih besar dari kerajaan Allah dan Mesias-Nya. Nubuat para nabi mendorong umat untuk berharap pada kerajaan Allah dan pemerintahan Mesias-Nya atas seluruh ciptaan. Bukan saja dalam mempersebahkan korban sebagai janji dari perjanjian. Dalam bebrapa bagian PL pendamaian nampaknya diperoleh, atau paling tidak dimohonkan dengan cara lain disamping melalui upacara pengorbanan: tapi bagian-bagian inii juga mengacu kepada kematian sebagai jalan pendamaian.
B. BERIKAN PANDANGAN MENGENAI PENGUTUSAN DAN PEMANGGILAN PARA NABI OLEH ALLAH.
Para nabi menerima panggilan khusus dan bersifat pribadi dari Allah. Tujuan dan dampak utama panggilan ialah menghadirkan orang bersangkutan di hadirat Allah. nabi berdiri di hadapan manusia, sebagai orang yang telah dibina melayani di hadirat Allah (1Raj. 17:1; 18:15). Nabi pertama-tama ialah pelayanan firman Allah. Tapi jelas para nabi berbicara pada situasi mereka, terutama berupa peringatan-peringatan dan bimbingan-bimbingan masa depan. Nubuat timbul karrena nabi-nabi berbicara atas nama yang maha kudus Pemerintah sejarah.
1. Nubuatan mengenai penghukuman dan pendamaian kitab Nabi- nabi Allah sangat mengasihi bangsa Israel dan didalam kasih-Nya, Allah memilih para nabi sebagai penyambung lidah Allah untuk mengabarkan bahwa mereka akan dihukum akibat perbuatan dosa mereka, tetapi jikalau Israel mau bertobat, Allah akan memberi keselamatan kepada mereka. Namun pada zaman PL para nabi belum berhasil membuat bangsa Israel bertobat, dengan demikian Allah menetapkan seorang hamba-Nya menderita sengsara untuk menyelamatkan mereka dari doa.
ReplyDeletePenghukuman atau penghakiman Allah terhadap orang-orang yang tidak taat atau tidak mau mendengarkan perintah-Nya harus berhadapan dengan murka-Nya, yaitu umat Allah, Israel. Penghukuman dalam kitab nabi-nabi adalah penghukuman yang berhubungan dengan malapetaka yang terjadi atas bangsa Israel
2. Pandangan mengenai pengutusan dan pemanggilan kitab Nabi-nabi
Dalam pengajarannya para nabi seakan akan terlihat dapat melihat masa depan, akan tetapi kadang-kadang nubuat tentang masa depan didasarkan atas pengamatan masa kini. Para nabi bekerja diilhami oleh Roh Allah, atau di berdayakan oleh “tangan Allah” dan melalui semua itu para nabi menjadi ekstatis sehingga dalam keadaan sadar dan tak sadar para nabi sering mendapat penglihatan-penglihatan dan menjadi pelihat dan sebagian dari mereka melakukan mujizat-mujizat, mereka menyampaikan firman Allah dengan perumpamaan-perumpamaan atau perbuatan-perbuatan simbolis. Menurut Perjanjian Lama pekerjaan ataupun aktivitas yang dilakukan terhadap sesuatu merupakan kekuatan panggilan terhadap suatu tugas ataupun hak istimewa. Dalam panggilan Abraham (Kej 12:1), Musa (Kel 3:10) ataupun Yesaya (Yes 6:9) tidak membedakan bahwa suatu panggilan dari Tuhan sendiri. Pemanggilan dan pengutusan para nabi merupakan suatu tindakan Allah demi kepentingan umat-Nya. Hal ini seringkali dikatakan dimulai dengan suatu peristiwa yang bersifat rahasia dimana Allah berkenan mengerahkan seseorang menjadi peserta didalam pelaksanaan karya-Nya. Para nabi tidak bertugas sebagi alat yang pasif, namun sebaliknya mereka digerakkan secara aktif, bahkan lebih giat dari pada manusia biasa. Peranan panggilan para nabi juga sebagai pejuang yang memanggil umat Israel kembali pada prinsip-prinsip yang menjadi landasan mereka. Dalam tugas mereka menguraikan makna perjanjian dan makna iman etis serta menerapkan pada situasi zaman mereka. Dengan demikian sumbangan mereka kepada perkembangan iman Israel merupakan sumbangan yang penting sekali