Eksegese Mazmur 84 |
EKSEGESE MAZMUR 84
MAZMUR 84:2-5
Saat si pemazmur
memakai frase “tempat kediaman-Mu” dan “pelantara-pelantara Tuhan” (Mzm 48:2-43
dan di rumah-Mu (ayat 5) dia menga cu pada kemah suci.
a. Menjelaskan
makna metafora dari/gambaran yang berikut adalah
- Jiwaku hancur menggambarkan kerinduan yang menyeluruh, mencakup baik jasmani, jiwa maupun Roh di dalamnya. Ini merupakan kerinduan yang sangat hebat, ia sangat rindu jiwanya hancur dan ia menjerit, mendesak untuk dikembalikan lagi kedalam pelantara Allah. ia sudah nyaris tidak sabar lagi menanti.
- Hatiku hancur dan dagingku bersorak-sorai menggambarkan bahwa kerinduannya akan pelantara-pelantara Tuhan tidaklah sekuat kerinduannya kepada Allah yang hidup itu sendiri dan yang diserukannya kedalam doa.
b. Istilah-istilah
yang biasanya hanya dipakai dalam puisi cinta karena ada kerinduan yang kuat
yang digambarkan pemazmur seperti orang yang jatuh cinta.
Yang dimaksud
pemazmur dalam ayat 2-3 adalah kerinduannya yang sangat untuk menikmati
ketetapan-ketetapan bersama jemaat atau lebih tepat lagi untuk kembali
menikmati Allah yang ada di dalamnya.
c. Yang
dimaksud pemazmur dalam ayat 4 adalah: rupanya bukan hanya manusia saja yang
senang atau bahagia akan rumah Allah itu, bahkan burung-burung pun sangat suka akan
kediaman Allah; disebutkan disini secara khusus dua jenis burung yang suka
tinggal dan bermain-main dirumah kediaman Allah; yitu burung pipit dan burung
laying-layang. Dikatakan bahwa burung-burung ini mendapat rumah dan sarang
disana bahkan anak-anaknya pun mendapat tempat dimezbah, seakan-akan sedang
diberi sebagai persembahan kepada Allah atau sedang memberi persembahan kepada
Allah, dan persembahan itu sangat istimewa yaitu anak-anak mereka sendiri.
Metafora yang dipakai dan dimainkan si pemazmur ini sangat luar biasa:
burung-burung juga membawa korban persembahan di altar Allah apalagi manusia.
Kaitannya ayat 2-3
dan 4 adalah bukan hanya manusia yang bahagia dirumah atau di kediaman Tuhan
tetapi burung-burung pun sangat suka akan kediaman Allah.
MAZMUR 84:6-8
a. Ayat
6-8 membahas kegiatan tentang mengadakan Ziarah, melintasi lembah baka serta
berjalan bersama Allah di Sion.
b. Orang-orang
yang melakukan kegiatan tersebut bahagia dalam ayat 6-8 karena: mereka ingin
bertemu dengan Allah makanya mereka bahagia Karena berada di tempat Allah
berdiam adalah sebuah kesempatan yang paling berharga.
c. Mereka
makin lama dan makin kuat dalam ayat 8 karena orang-orang yang menantikan Tuhan
mendapat kekuatan baru dan karena pertolongan Tuhan, serta kerinduan mereka
kepada Allah semakin mendalam dan semakin kuat.
MAZMUR 84:9-13
a. Perisai
adalah perlindungan orang percaya oleh Allah dari segala sesuatu yang dapat
memusnahkan mereka.
Yang dimaksud dengan
orang yang “Kau Urapi” adalah orang yang dilihat oleh Allah sampai kedalam jiwa
dari orang tersebut sehingga tidak ada sesuatu apapun yang dapat mereka
sembunyikan dari Tuhan, dengan berkata pandanglah wajah orang yang “Kau Urapi”
maka sesungguhnya Nampak ketidakmampuan dari orang tersebut dihadapan Allah
mereka tidak ada apa-apanya, dan mereka juga tidak lebih hebat dari pada Tuhan.
b. Yang
dimohon oleh si pemazmur dalam ayat 9-10, yang dimohonnya itu supaya Allah
memasang telinga serta mendengarkan seruan doa mereka.
Dia memohon demikian karena ia memandang
Allah menurut gelar agung-Nya: sebagai Tuhan semesta alam, Allah Yakub, dan
juga sebagai perisai yang melindungi umat-Nya dengan istimewa.
c. Maksud
pemazmur dalam ayat 11 adalah lebih baik satu hari dipelantara Tuhan,
menghadiri ibadah-ibadah yang sepenuhnya terpisah dari perkara. Perkara dunia,
daripada seribu hari tetapi bukan dipelantara Tuhan melainkan di tempat lain
didunia yang penuh dengan kesenangan anak manusia. Dia lebih suka menjadi hamba
paling hina di bait suci, dari pada tinggal menetap bersama orang-orang fasik.
d. Makna
metafora dalam ayat 12 adalah Matahari adalah penerang bagi jalan hidup manusia
dan Perisai adalah pelindung bagi umat-Nya. Hal ini berarti bahwa hanya Allah
yang menjadi jalan terang dan perlindungan bagi umat-Nya.
e. Kaitan
antara ayat 11dan 12 adalah kedua ayat menjelaskan bahwa Allah sendirilah yang
menjadi pengharapan sukacita dan segalanya bagi mereka. Sebab itulah ia sangat
mencintai rumah Allahnya dan pengharapannya penuh kepada Allah karena disanalah
ia biasanya mengungkapkan diri.
f. Kaitan
ayat 1-12 dan 13 adalah pemazmur mengalami kerinduan yang kuat dan diungkapkan
dengan keberadaan dirinya untuk berada dalam pelantara-pelantara Tuhan ayat 3.
Selain itu, pemazmur pun memiliki keyakinan bahwa ada kebahagiaan yang tidak
ada taranya, ketika senantiasa memuji dan memuliakan Tuhan ayat 5 dan 6.
Pandangan pemazmur ini semuanya lebih dari pengalaman dan keyakinannya bahwa
tidak ada kekuatan lain di dunia yang setara dengan kekuatan Allah (12).
Sehingga ia menyebut berbahagia orang yang menaruh percaya kepada Allah,
seperti yang dilakukannya ayat 13.
MAZMUR 84 SECARA KESELURUHAN
a. Yang
dipelajari tentang Allah dalam Mazmur 84 adalah:
- Allah adalah tempat perlindungan
- Allah adalah sumber pengharapan
- Allah adalah sumber damai sejahtera
- Allah adalah sumber terang penunjuk jalan
Respon manusia yang tepat adalah harus
menyembah, mengandalkan Allah sepenuhnya, dan menjadikan Allah sebagai sumber
terang dan perlindungan.
b. Istilah
“berbahagialah” yang mincul 3 kali adalah kata berbahagialah dalam Mazmur ini
sangat ditekankan orang yang berlindung kepada Allah melalui ibadah yang
rohani.
c. Jenis
Mazmur adalah nyanyian Ziarah.
d. Ringkasan
pesan Mazmur 84 adalah pemazmur menyebut berbahagia orang-orang yang menaruh
kepercayaan kepada Allah, seperti yang dilakukannya (13). Berbahagialah mereka yang beroleh kebebasan untuk beribadah
dan hak istimewa dalam rumah Allah. namun, apabila kita terhalang untuk
beribadah, itu bukanlah berarti bahwa kita akan terhalang untuk menerima
kebahagiaan itu, asalkan kita percaya kepada Allah jika kita tidak dapat pergi
kerumah Tuhan, dengan iman kita boleh pertgi kepada Tuhan sang pemilik rumah
itu, dan di dalam Dia kita akan merasa bahagia dan tentram.
MAKNA EKSEGESE MAZMUR 84 UNTUK ORANG PERCAYA PADA ZAMAN
PERJANJIAN BARU
- Kerinduan dari ayat 2-5 dan ayat 11 menunjukkan kerinduan yang mendalam untuk lebih dekat dengan Allah dan diam di pelataran Tuhan. Pada zaman PB ini setiap kita adalah Bait Allah dan bisa lebih dekat dengan Allah dimana pun dan kapan pun. Jadi, di zaman PB ini kita hanya perlu meluangkan waktu dan menyediakan hati untuk memiliki waktu dengan Allah.
- Mazmur 84 ini menggambarkan orang percaya yang demikian terikat kepada Allah sehingga melebihi segala sesuatu, mereka mendambakan untuk berada di rumah dan kehadiran Allah (bnd. Mzm. 42:1-12). Keinginan mereka yang terbesar ialah mengalami kedekatan dengan Allah, menyembah Dia bersama dengan orang percaya lainnya dan menerima berkat-berkat-Nya. Jadi, fungsinya menolong orang percaya untuk memiliki relasi yang lebih dekat kepada Allah.
Post a Comment for "Eksegese Mazmur 84"