Perkembangan Gereja-Gereja di Pulau Jawa

 Perkembangan Gereja-Gereja di Pulau Jawa

Perkembangan gereja-gereja
SGI




Pertanyaan:

  1. Jelaskan Pekabaran Injil di Jawa Barat beserta tokoh-tokohnya?
  2. Jelaskan Pekabaran Injil di Jawa Tengah beserta tokoh-tokohnya?
  3. Jelaskan Pekabaran Injil di Jawa Timur beserta tokoh-tokohnya?

Catatan:

Jawaban masing-masing minimal 3 paragraf dan masuk paling lambat hari Sabtu, 16 Oktober 2021, pukul 21.00 WIB

Jawaban: Diambil dari komentar yang masuk secara acak

Sejak abad 17 Masehi, Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang paling mengalami pengaruh Belanda di bidang politik dan ekonomi. Namun, bidang agama pengaruh Belanda hampir tidak terasa sebab sampai sekitar tahun dalam 1850 tidak pernah ada usaha yang luas dan berkelanjutan untuk mengabarkan Injil kepada orang yang bukan Bangsa Eropa. Di negeri Jerman dan Belanda, ada sebuah gerakan yang disebut aliran Pietisme. Gerakan Pietisme ini bertujuan menyadarkan gereja akan tugasnya, bahwa selain sebagai sarana tempat beribadah, gereja juga memiliki misi untuk melaksanakan Amanat Agung yaitu tugas Pekabaran Injil. di Belanda mendirikan lembaga Pekabaran Injil yaitu NZG Dan NZV memilih Jawa Barat sebagai wilayah sebagai wilayah Pekabaran Injilnya. Hal ini bukan disebabkan karena wilayah Jawa Barat telah dikuasai oleh Belanda. Tetapi sesuai dengan pelaksanaan Amanat Agung yaitu Kabar Baik harus disebarkan kepada segala bangsa di seluruh dunia. Oleh sebab itu, NZV mencoba untuk menyebarkan Agama Kristen di tengah-tengah suku sunda yang telah memeluk Agama Islam. Adapun tokoh-tokohnya adalah Mr. F. L. Anthing, Izaak Esser, Keuchenius dan Pdt. E. W. King. C. Albers, D. J. Van den Linden, dan G. J. Granshuis.

Rombongan utusan pertama dari NZV yang tiba di Jawa Barat pada tanggal 16 Agustus 1863. Para pekabar Injil tersebut mendapat hambatan dari suku pribumi di Jawa Barat (orang Sunda). Selain hambatan yang dating dari Suku Sunda sendiri, ada juga hambatan lain yang dihadapi oleh para Pekabar Injil, yaitu hambatan yang dating dari pemerintah Belanda. Pemerintah Belanda melarang adanya aktivitas Pekabaran Injil terhadap Suku Sunda, karena pada waktu itu masyarakat Sunda telah menganut agama Islam (van den End, 2006: 100). Soejana (1999: 73-74) mengemukakan bahwa hingga akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, ada beberapa pos zending (pekabaran Injil) yang berhasil didirikan di wilayah Jawa Bagian Barat, diantaranya yaitu Cianjur (1863), Cirebon (1863), Indramayu (1864), Bogor (1868), Bandung (1870), Sukabumi (1872), Sumedang (1872), Cideres (1882), Pangharepan Cikembar(1886), Lebak (1894), Tasikmalaya (1898), Garut (1899), Karawang (1899), Palalangon (1902), Juntikebon (1905) dan Tamiyang (1911). Setelah keberhasilan Badan Misi NZV mendirikan pos zending, lalu timbul masalah baru yang dihadapi NZV maupun penduduk pribumi yang telah memeluk agama Kristen. Adapun masalah tersebut yaitu orang-orang pribumi yang sudah memeluk Agama Kristen mereka mengalami penolakkan dan penganiayaan dari masyarakat tempat asal mereka. Untuk menolong orang-orang Kristen pribumi yang mengalami penganiayaan di wilayah Jawa Bagian Barat, maka muncul gagasan untuk mendirikan desa-desa Kristen. Setelah kurang lebih 70 tahun NZV bekerja, hasil dari pekerjaan Pekabaran Injil digabungkan menjadi jemaat-jemaat dalam satu wadah organisasi resmi yaitu Gereja Kristen di Jawa Barat (de Christelijke Kerk van West Java) yang diresmikan pada 14 November 1934 dan berpusat di Bandung. Dikemudian hari berubah nama menjadi Gereja Kristen Pasundan (GKP). Adapun jemaat-jemaat yang tergabung ke dalam organisasi GKP yaitu GKP jemaat Bandung sebagai jemaat pertama. Disusul dengan jemaat-jemaat yang lain, seperti GKP Jemaat Cianjur, GKP Jemaat Cirebon, GKP Jemaat Bogor, GKP Jemaat Sukabumi, GKP Jemaat Sumedang, GKP Jemaat Cideres, GKP Jemaat Cikembar, GKP Jemaat Tasikmalaya, GKP Jemaat Garut, GKP Jemaat Karawang, GKP Jemaat Palalangon, GKP Jemaat Juntikebon, GKP Jemaat Tamiyang dan lain-lain.

Pekabaran injil di jawa Tengah Injil datang ke Jawa Tengah melalui dua jalan. Jalan yang satu ialah melalui usaha beberapa orang kulit putih. Jalan yang lain adalah penyiaran "ilmu" Kristen oleh penduduk Ngoro dan Mojowarno. Selanjutnya juga riwayat sejarah gereja di Jawa Tengah mempunyai pola yang mirip dengan yang di Jawa Timur yaitu utusan-utusan Lembaga Zending datang menetap di tengah-tengah jemaat-jemaat Kristen Jawa dan mengambil alih kepimpinan. Hanya, di Jawa Tengah mereka lebih banyak mengalami pertentangan daripada yang dialami Jellesma atau penggantinya. Penggabungan kedua arus itu, yaitu kekristenan bercorak Jawa dan kekristenan gaya Barat, di sini baru selesai pada abad ke-20.

Jawa Tengah menjadi lapangan kerja dari tiga Lembaga Pekabaran Injil yaitu Doopsgezinde Zendings Vereniging dari negara Belanda, gereja-gereja hasil Pekabaran Injil ini ditandai oleh ciri menjauhi kehidupan politik dan budaya, menolak pemakaian kekerasan, menganut paham baptisan pada umur dewasa, mementingkan otonomi jemaat-jemaat tersendiri dan mempertahankan disiplin gereja yang ketat. Pada tahun 1925 para zendeling DZV menganggap jemaat Margorejo sudah matang untuk berdiri sendiri di bawah pimpinan seorang pendeta Jawa. Patunggilan itu merupakan tempat bermusyawarah bagi jemaat-jemaat yang masing-masing mempunyai otonomi, sesuai dengan pola mennonit yang bersifat kongregasional. Sesudah tahun 1949 keadaan jemaat mulai ada beberapa perkembangan yaitu pertama, hubungan dengan utusan dari Eropa dan Amerika yang mulai berdatangan lagi sejak tahun 1951, tidak lagi sebagai hubungan bapak dan anak tetapi sebagai dua orang bersaudara titik berhubung dengan kenyataan itu gereja menjalin hubungan dengan gereja-gereja tetangga, tawaran GKJ untuk bergabung dengannya ditolak, tetapi nama patunggilan diubah menjadi Gereja Injili di Tanah Jawa. Lembaga yang masuk ke Jateng masing-masing mewakili denominasi tersendiri yaitu mennonite, kongregasional, calvinis. 

Kekristenan di Jawa Timur sudah masuk sejak tahun 1528 dimana perjanjian antara Portugis dengan kerajaan Blambangan, di kota pelabuhan penarukan yang masih termasuk dalam kerajaan ini berdiam sejumlah orang Portugis. Walaupun ada larangan dan pembatasan terhadap zending, namun sejak 1830-an terutama sejak 1850-an mulai tampil sejumlah pribadi Kristen asal Eropa atau peranakan dalam melaksanakan tugas Pekabaran Injil secara perorangan. Dengan kata lain, di luar kerangka pekerjaan badan-badan Zending. Diantaranya yaitu Johanes Emde, C.L. Coolen, Jallesma dan Paulus Tosari. Di Jawa Timur, kegiatan Pekabaran Injil dimulai oleh seorang Jerman yang telah merantau ke Indonesia, yaitu Emde (1774-1885) adalah seorang Pietis dari Jerman yang berlayar ke Indonesia untuk melihat dengan mata kepala sendiri, apakah benar bahwa perkataan dalam Kejadian 8:22, tentang musim dingin dan musim panas tidaklah sesuai dengan keadaan di daerah Khatulistiwa. Tidak hanya Emde yang melakukan Pekabaran Injil di Jawa Timur, tetapi di Jawa Timur berdiri juga pusat penyiaran Agama Kristen yang kedua. Pusat kedua ini adalah Ngoro, dan pemimpinya adalah Coolen (1775-1873). Coolen lahir dari keluarga Belanda, tetapi ibunya putri bangsawan Jawa. Dari ibunya dia diwariskan tradisi kebudayaan Jawa, sehingga dia menguasai wayang, musik dan tari-tarian Jawa.

 

33 comments for "Perkembangan Gereja-Gereja di Pulau Jawa"

  1. Nama: Fani Heri Rinaldi. S
    Npm:20200108

    1. Sejak abad ke-17, Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang paling mengalami pengaruh Belanda bidang politik dan ekonomi. Namun, di bidang agama, pengaruh orang Belanda hampir tidak terasa,sebab sampai sekitar tahun 1850 tidak pernah ada usaha yang luas dan berkelanjutan untuk mengabarkan Injil kepada orang yang bukan bangsa Eropa. Maka sepanjang itu hampir seluruh penduduk Jawa Barat, yang pada tahun 1905 berjumlah 7,5juta, beragama Islam. Disamping itu, terdapat kelompok kecil yang berpegang pada agama Sunda asli(orang Badui) dan para pendatang dari Eropa atau dari pulau-pulau Nusantara lainnya yang beragama Kristen (tahun 1905 pendatang yang dari Eropa berjumlah 20.000 orang).
    Pada tahun 1714, seorang pemilik tanah di sepanjang kali Ciliwung mewariskan tanah itu kepada bekas budaknya, penghuni tanah itu, dengan syarat mereka itu membentuk jemaat Kristen. Jemaat itu berdiri terus dan dalam abad ke-19 dilayani pekabar-pekabar Injil utusan NZG, kemudian oleh pendeta-pendeta bantu tenaga GPI.
    Seminar ini didirikan atas prakarsa pendeta j. A. Schuurman, salah seorang pendeta GPI yang berminat akan usaha zending. Pada tahun 1898 terdapat 42 orang murid, diantaranya 7 orang Sunda dan Jawa, 4 orang Nias, 11 orang Batak, 5 orang Dayak, 14 orang Sangir Talaud, dan 1 orang Sawu.
    Pada bulan Januari 1863 ketiga utusannya yang pertama tiba di Jakarta. NZV menangani pekabaran Injil di Jawa Barat dengan sungguh-sungguh, sehingga sampai tahun 1870 diutusnya 7 orang lagi. Mula-mula yang mendapat izin pemerintah untuk mengabarkan Injil hanya mereka yang bakal menetap di daerah pantai. Pemerintah tidak suka kalau para zendeling bekerja di kalangan orang Sunda asli, sebab mereka takut kalau-kalau timbul huru-hara gara-gara pekabaran Injil itu. Setelah menteri jajahan di negeri Belanda turun tangan, barulah jendela C. Albers diberi izin bekerja di Cianjur (10 Juli 1965). Rekan-rekannya menetap di Cirebon (1863), Indramayu (1864) dan Bogor (1868). Dalam tahun-tahun berikutnya ditempati pula Bandung (1870), Sukabumi (1872), Sumedang (1872), Jatinegara (1884), Tanggerang (1889), Lebak(Banten Selatan, 1894), dan Tasikmalaya (1898).

    ReplyDelete
    Replies
    1. nama: Arif Kalewang
      nim: 20200104

      1). lembaga pekabaran Injil Genootschap Voor inea Uitwendige Zending te Batavia (GIUZ) dibangun di jakarta oleh beberapa orang eropa dan beberapa lembaga pekabaran Injil. Lembaga ini bekerjasama selang lain dengan lembaga pekabaran Injil werkman di negeri Belanda. di selang tokoh² pendiri Giuz yaitu Mr. F.L. Anthing dan Pdt .E.W.king. Mr. F.L. anting yaitu orang pertama yang memainkan pekabaran Injil pada masyarakat asli di Jawa Barat. dengan prinsip kerja:" mengabarkan Injil oleh penginjil Bumiputera" Di selanjutnya hari Mr.F.L.Anthing berhasil mendirikan pos² pekabaran injil di jakarta dan sekitanya, yang sekali disebut² sebagai "jemaat² anting".

      2. Permulaan gereja kristen di Tengah Utara tidaklah berbeda dengan Jawa Timur dan Jawa Tengah Selatan. Di situ juga segala usaha terjadi atas inisiatif pribadi atas kesaksian dan kegiatan beberapa orang Kristen yang benar. dalam hal itu kita tidak melupakan nama G. Bruckner seorang pekabar Injil NZG yang berasal dari jerman, yang ditetapkan di Semarang pada tahun 1815 Ia masuk golongan para pekabar Injil yang pertama-tama diutus oleh NZG ke Indonesia yang di pekerjakan di dalam gereja Protestan yang sangat kekurangan tenaga -tenaga itu, hingga seorang pekabar Injil yang kemudian dikirim lagi oleh nzg ke Semarang berhasil mengumpulkan Beberapa golongan Kristen di sekitar semarang. pekabar Injil itu ialah Hoezoo, yang memulai pekerjaannya pada tahun 1849. Dalam mendekati orang-orang Jawa Hoezoo tidak usah lagi memebuka jalan-jalan baru, sebab jalan-jalan itu sudah terssbar dari mojowarno sampai ke kayuapu.

      3. Di jawa timur, kegiatan PI dimulai oleh seorang Jerman yang telah merantau ke Indonesia, Bapa Emde (7174-1885) adalah seorang Pietis dari Jerman yang berlayar ke Indonesia untuk melihat dengan mata kepala sendiri, apakah bahwa perkataan dalam kejadian 8:22, tentang musimndingin dan musim panas tidaklah sesuai dengan keadaan didaerah kathulistiwa. ia menetap di surabaya, tunggu di situ dia bekerja sebagai tukang arloji di situ juga ia dikunjungi oleh Joseph Kam. Ketika ia sedang ketika ia sedang dalam perjalanan ke Maluku. kunjungan kami itu membangkitkan semangat misionaris pada Emde. Tidak hanya MD muncul juga di Jawa Timur muncul pusat penyiaran agama Kristen yang kedua pusat kedua ini adalah Ngoro, dan pemimpinnya adalah Coolen (1775-1873). Coolen lahir dari keluarga Belanda, tetapi ibunya putri bangsawan Jawa.

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Replies
    1. 1.pekabaran injil di Jawa Barat.
      Sejak abad ke-17,jawa barat merupakan salah satu daerah yang mengalami pengaruh belanda dibidang politik dan ekonomi.Namun,dibidang agama,pengaruh orang Belanda hampir tidak terasa,sebab sampai akhir sekitar 1850 tidak pernah ada usaha yang luas dan berkelanjutan untuk mengabarkan injil.kota Batavia atau jakarta sejak tahun 1619 merupakan kota induk jahan Belanda di Nusantara,pada tahun 1945/1949 menjadi ibu kota Republik Indonesia.Maha kota itu menjadi salah satu pusat penting bagi kehidupan gereja indonesia.Gereja Kristen Pasundan yang biasa dikenal dengan GKP adalah sebuah gereja yang tumbuh dan berkembang di daerah Pulau Jawa bagian barat, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Gereja ini resmi berdiri pada tanggal 14 November 1934 dengan Rad Ageng (Majelis Besar) pertama, yang diketuai oleh Penginjil J. Iken dari Nederlandse Zendelings Vereeniging (NZV) dari Belanda, penulis D. Abednego, dan bendahara Tan Goan Tjong.Nama Pasundan berasal dari Tatar Pasundan—suatu wilayah di Jawa Barat maupun Banten yang mayoritas dihuni Suku Sunda—yang memiliki kearifan lokal Sunda atau Kerajaan Sunda.

      Di Batavia,pekabaran injil dijalankan oleh beberapa pekabaran injil bangsa inggris,oleh pendeta E.king dan oleh beberapa utusan lembaga zendeling tukang.perkerjaan rohani yang dilakukan oleh GPI terbatas pada orang yang sudah beragama kristen.Di ibukota Jakarta tidak hanya terdapat jemaat-jemaat kristen yang besar gereja dan lembaga kristen seperti DGI/PGI,MPPK,GMKI,STT,dan lain-lain.
      Pada tahun 1714,seorang pemilik tanah disepanjang kali ciliwung mewariskan tanah itu kepada bekas budaknya,penghunitanah itu,sengan syarat mereka itu membentuk jemaat kristen. Jemaat itu berdiri terus dan dalam abad ke-19 dilayani pekabaran injil utusan NZG,kemudian oleh pendeta-pendeta PGI.Jemaat itu tidak seberapa besar dan sekali-kali tidak melakukan kegiatan ke luar; selama abad ke 19 tak satupun orang yang bukan kristen yang masuk menjadi anggota jemaat depok. Namun,nama Depok menjadi terkenal karena desa itu menjadi tempat pemukiman lembaga-lembaga pendidikan kristen;lembaga pertaniandan seminari depok. seminari ini didirikan atas prakarsa pendeta J.A.Schuurman,salah seorang pendeta GPI yang berminat akan usaha Zending. Maksudnya ialah menyediakan pendidikan untuk menjadi guru injil bagi orang-orang muda dari seluruh indonesia. Seminari itu memang dikunjungi sejumlah besar murid yang dikirim oleh utusan zending diberbagai daerah,pun yang mempunyai sekolah sendiri.

      NZV,yang baru saja lepas dari lembaga NZG,mulai bekerja di jawa barat atas permintaan pendeta King dan lain-lain.NZV menangani pekabaran injil di Jawa barat dengan sungguh-sungguh sehingga sampai pada tahun 1870 diutusnya 7 orang lagi.Walaupun selama masa 60 tahun NZV mengutus 40 orang pekabaran injil ke Jawa barat,mereka itu tidak berhasil membangun gereja rakyat seperti halnya di daerah-daerah yang masih menganut agama suku. Bahkan dilapangan kerja NZV di jawa barat tidaklah berdiri jemaat yang agak besar dan yang berakar dalam tradisi yang kokoh seperti halnya mojowarno di jawa timur.Di Jawa barat,injil dibawa oleh beberapa badan dan orang perseorangan.Oleh karena itu,dan oleh karena itu,dan oleh karena penduduknya banyak yang datang dari daerah lain maka didaerah tersebut,khususnya banyak yang datang dari daerah tersebut,khususnya dijakarta,terdapat sejumlah besar gereja kriste.Dua diantaranya yang dapat dikatakan "pribumi" karena keanggotaan orang yang sudah tinggal didaerah itu turun-temurun,yaitu GKP dan GKI-Jabar.

      Delete
    2. 2.pekabaran injil di jawa tengah.
      Daerah jawa tengah menjadi lapangan kerja tiga lembaga pekabaran injil,tetapi dari segi bahasa dan kebudayaan,daerah itu merupakan suatu kesatuan.dilihat dari sudut agama,terdapat segolongan penduduk yang menjadi penganut islam yang sadar,golongan itu paling kuat dibagian utara.Dipihak lain,tradisi kejawen masih kokoh pula; tradisi itu paling berakar dibagian selatan,khususnya didaerah Solo-Yogya.Dalam abad ke 20,didaerah jawa tengah,sama seperti diseluruh pulau jawa,terdapat fasilitas pendidikan dan seterusnya yang maju;daerah itu menjadi tanah subur untuk gerakan nasional dab sesudah prolamasi paling lama bertahan terhadap upaya Belanda untuk menegakan kembali penjajahannya.

      Sama seperti di Jawa Timur,begitu pula di jawa Tengah, injil paling pertama dibawa kepada penduduk pribumioleh orang-orang eropa,lalu orang jawa sendiri diteruskan kepada teman-teman sebangsanya,tanpa campur tangan lembaga-lembaga pekabaran injil.Dijl jawa tengah juga lahorlah tiga badan gereja yang masing-masing memiliki corak khas dan yang ternyata sulit untuk disatukan.Diantara ketiga ketiga lembaga pekabaran injil tersebut,yangmpaling pertama ialah DZV dari belanda cabang dari Belanda dari aliran Mennonite.

      Wilayah DZV hanya mencakup daerah disekitar Gunung Muria,antara jepara di barat dan rembang disebelah timur,daerah Jawa tengah Utara selebihnya menjadi lapangan kerja lembaga lain,yaitu Zending salatiga,yang merupakan wadah kerja sama jemaat Zending di Ermelo.Sama seperti DZV,Zending salatiga memperlihatkan ciri-ciri umum zending pietis tetapi dengan warna khas

      Delete
    3. 3.Pekabaran injil di Jawa Timur.
      Pada masa ini keadaan umum di jawa Timur tidak menunjukan perbedaan dengan yang berlaku di jawa tengah.Di jawa timur pu,tradisi kejawen bertahan disamping pengaruh islam yang kuat;disini pun gerakan nasional lebih kuat daripada dimana pun diluar Jawa.Beebeda dengan Jawa tengah,Di jawa timur pada tahun 1870-an. Progres penampungan kekristenan jawa oleh lembaga-lembaga zending Eropa sudah selesai.Pada masa 1870-1910 berlangsung perlembangan yang berangsung menurut garis-garis yang telah ditetapkan oleh zending.

      Kebijakan yang digambarkan di atas itu memang menghasilkan konsolidasi ke dalam dan luar.Berdirilah sejumlah jemaat yang sudah terbiasa dengan lehidupan kristen yang diatur oleh "pranata" peraturan adat yang disusun untuk setiap desa kristen. Bagi zending NZG kebangkitan orang kristen di jawa timur,meskipun untuk sementara hanya menyangkut mereka yang berada di kota-kota,merupakan tantangan.soalnya,disebabkan perkembangan itu para pemuda kristen jawa tidak bersedia lagi menerima pimpinan dari pihan para zendeling seperti halnya sebelumnya.

      Peristiwa penyataan berdiri sendiri pada tahun1931 itu bukannya merupakan titik secara mutlak.kejadian tersebut lebih tepat dikatakan merupakan tonggak dalam sejarah perkembangan yang sudah dimulai sekitar tahun 1900.perluasan gereja berlangsung terutama dipesisir selatan dan diujung timur pulau jawa.lagi pula,GKJW menjalankan usaha pekabaran injil di Balidwngan tenaga dan metode sendiri.Dengan demikian jumlah anggota meningkat dari 23.000(1931) menjadi 34.000(1940).GKJW berupaya mengatasi perpecahan dikalangan organisasi-organisasi induk dengan jalan pembentukan Dewan Jawa,yang meliputi GKJW,GKJTU,dan GKJ.Sesudah perundingan yang sukar,GKJW dan GKJ sepakat menggunakan satu buku nyanyian gereja.


      Delete
  5. Nama: Fani Heri Rinaldi.S
    Npm:20200108

    2. Daerah Jawa tengah menjadi lapangan kerja lembaga PI, tetapi dari segi bahasa dan kebudayaan, daerah itu merupakan suatu kesatuan. Dilihat dari sudut agama, terdapat segolongan penduduk yang menjadi penganut Islam yang sadar, golongan itu paling kuat di bagian utara titik di pihak lain, tradisi kejawen masih kokoh pula ketik omah tradisi itu paling berakar di bagian Selatan, khususnya di daerah Solo-Yogya. Dalam abad ke-20,di daerah Jawa tengah sama seperti di seluruh pulau Jawa terdapat fasilitas pendidikan dan seterusnya yang maju; daerah itu juga menjadi tanah subur untuk gerakan nasional dan sesudah proklamasi paling lama bertahan terhadap upaya Belanda untuk tegakkan kembali penjajahannya.
    sama seperti di Jawa Barat dan timur, begitu pula di Jawa tengah Injil paling pertama dibawa kepada penduduk pribumi oleh orang Eropa lalu oleh orang Jawa sendiri diteruskan kepada teman-teman sebangsanya, tanpa campur tangan lembaga-lembaga Pi.hanya, berbeda dengan Jawa Barat dan Jawa timur Jawa tengah ditempati oleh tiga lembaga zending. Diantara ketiga lembaga PI tersebut, yang yang masuk paling pertama ialah Doopsgezinde Zendingsvereniging (DZV, perhimpunan PI Menonit) dari negeri Belanda. Gereja " Doopsgezind" merupakan cabang Belanda dari aliran Mennonite.
    Utusan pertama DZV ialah P. Jansz (1820-1904), seorang guru SD di Belanda yang meminta diutus ke Jawa setelah ditinggal mati oleh istrinya yang pertama. pada bulan Desember 1851 iya tiba di Semarang titik seorang pemilik tanah di cumbring dekat Jepara memberinya kesempatan untuk mendirikan sekolah dan mengabarkan Injil di tengah buruh perkebunan nya, yang berjumlah 7000 orang. Wilayah DZVhanya mencakup daerah di sekitar gunung Muria antara Jepara di barat dan Rembang di sebelah timur. Daerah Jawa tengah Utara selebihnya menjadi lapangan kerja lembaga lain, yaitu zending Salatiga, yang merupakan wadah kerjasama jemaat zending di Ermelo dan Neukirchener Mission. di daerah ini pun, kedatangan utusan dinding didahului oleh munculnya jemaat Kristen Jawa berkat kegiatan orang swasta, yakni nyonya Le jolle, istri seorang pegawai perkebunan dekat Salatiga titik bersama dengan seorang anggota jemaat mojowarno, bernama Petrus sedoyo, ia menyebarkan Injil di tengah buruh perkebunan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 3. Pada masa ini, keadaan umum di Jawa timur tidak menunjukkan perbedaan besar dengan yang berlaku di Jawa tengah. di Jawa timur pun, tradisi kejawen bertahan di samping pengaruh Islam yang kuat; disinipun gerakan nasional lebih kuat daripada di mana pun di luar Jawa kecuali di Tapanuli Utara titik berbeda dengan Jawa tengah di Jawa timur pada tahun 1870-an proses penampungan kekristenan Jawa oleh lembaga-lembaga zending Eropa sudah selesai.para zendeling mendirikan desa-desa Kristen yang baru dengan jalan membuka tanah titik salah satu contoh keputusan utusan zending di resort Malang untuk menempati di Swaru, 5 jam jalan kaki dari Malang titik barulah pada tahun 1923 seorang sendiri yang menetap di kota Malang titik Surabaya ditinggalkan Jellesma pada tahun 1851; baru pada tahun 1930 seorang utusan zending kembali bekerja di situ.
      pada tahun 1928, konferensi para zendeling mengangkat panitia yang bersama wakil jumlah jemaat akan menyusun rancangan tata gereja. Asasnya ialah bahwa dalam hal tata gereja Alkitab tidak memberi petunjuk yang mengikat. Maka pada tanggal 11 Desember 1931 berkumpulah majelis agung (sinode) Gereja Kristen Jawi wetan (GKJW), yang dibuka oleh pendeta jemaat mojowarno, dan diketuai oleh salah seorang utusan Injil yaitu C.W. Nortier. NZG di Jawa timur tidak bekerja dalam lingkungan orang Tionghoa.pekabaran Injil di tengah mereka diprakarsai oleh beberapa orang dari kalangan mereka sendiri, dan antara tahun 1905-1927, oleh kaum methodist dari Amerika titik pada tahun 1928, karya ini diambil alih oleh salah satu gereja calvinis kecil di negeri Belanda, yang baru saja memisahkan diri dari gkn titik pada waktu itu hanya ada satu jemaat Tionghoa, yaitu di Surabaya, yang dibagi atas tiga seksi menurut dialek yang dipakai para anggotanya.
      Sampai tahun 1910-an, Gereja Kristen di Jawa timur merupakan gereja petani (desa) yang berada di bawah perwalian zending. Para zendeling memandang tugas mereka sebagai karya pendidikan titik tetapi pengaruh kebangkitan nasional, pertambahan jumlah orang Kristen yang pindah ke kota, dan perubahan dalam pola berpikir para zendeling mengakibatkan perombakan kebijakan dinding. Perhatian lebih banyak diarahkan ke kota-kota dan gereja dinyatakan berdiri sendiri titik lalu gkjw dan zending bersama-sama mengasuh dan membimbing jemaat-jemaat Kristen yang telah tumbuh di Bali.

      Delete
  6. Nama: Selva Brenda Sopuiyo
    Nim: 20200116

    Jawa Barat

    Pada akhir abad ke-17, timbul suatu gerakan kebangunan rohani. Di negeri
    Jerman dan Belanda, gerakan ini disebut aliran Pietisme. Orang-orang penganut Pietisme menganggap gereja-gereja sepertinya telah “mati”
    dan mereka menginginkan supaya gereja “dihidupkan kembali”. Gerakan Pietisme
    ini bertujuan menyadarkan gereja akan tugasnya, bahwa selain sebagai sarana
    tempat beribadah, gereja juga memiliki misi untuk melaksanakan amanat agung
    yaitu tugas pekabaran Injil. Di Belanda, orang-orang yang menjiwai semangat Pietisme mulai
    mendirikan lembaga-lembaga pekabaran Injil. Pada akhir abad ke-18 didirikanlah
    lembaga pekabar Injil Nederlandsch Zendelinggenootschap (NZG) yaitu Lembaga
    Pekabar-Pekabar Injil Beland.Lembaga pekabar Injil Nederlandsche Zendingsvereeniging (NZV)
    memilih Jawa Barat (West Java) sebagai wilayah pekabaran Injilnya. Hal ini
    bukan disebabkan karena wilayah Jawa Barat telah dikuasai oleh Pemerintah
    Belanda. Tetapi sesuai dengan pelaksanaan amanat agung, yaitu agama Kristen
    harus disebarkan kepada segala bangsa di seluruh dunia. NZV melihat keadaan di
    Jawa Barat pada pertengahan abad ke-19 di dominasi oleh masyarakat pribuminya
    yang disebut dengan suku Sunda telah memeluk agama Islam. Oleh sebab itu, NZV mencoba untuk menyebarkan agama Kristen di tengah-tengah suku Sunda
    yang telah memeluk agama Islam.

    Tokoh-tokoh
    Mr. F. L. Anthing, Izaak Esser, Keuchenius, dan
    Pdt. E. W. King. C. Albers, D. J. van den Linden, dan G. J. Grashuis

    ReplyDelete
  7. Jawa Tengah
    Di zaman voc sejak permulaan abad 17 telah berdiri beberapa jemaat di pulau jawa. Nama gereja kristen jawa tengah baru muncul pada tahun 1949. semua orang kristen di jawa tengah yang berasal dari hasil penginjilan perorangan, maupun hasil penginjilan beberapa badan zending seperti nzg di bagian utara jawa tengah dan ngzv di bagian selatan.

    Tokoh-tokoh
    Kiai Tunggul Wulung

    ReplyDelete
  8. Jawa timur
    Di Jawa Timur, kegiatan PI dimulai oleh seorang Jerman yang telah merantau ke Indonesia, Bapa Emde (1774-1885) adalah seorang Pietis dari Jerman yang berlayar ke Indonesia untuk melihat dengan mata kepala sendiri, apakah benar bahwa perkataan dalam Kejadian 8:22, tentang musim dingin dan musim panas tidaklah sesuai dengan keadaan di daerah Kathulistiwa. Ia menetap di Surabaya, di mana dia bekerja sebagai tukang arloji. Di situ dia dikunjungi oleh Joseph Kam, ketika ia sedang dalam perjalanan ke Maluku. Dan kunjungan Kam itu membangkitkan semangat missioner pada Emde.Tidak hanya Emde muncul juga di Jawa Timur muncul pusat penyiaran agama Kristen yang kedua. Pusat kedua ini adalah Ngoro, dan peminpinya adalah Coolen (1775-1873). Coolen lahir dari keluarga Belanda, tetapi ibunya putri bangsawan Jawa. Dari ibunya dia diwariskan tradisi kebudayaan Jawa, sehingga dia menguasai wayang, musik dan tari-tarian Jawa.[16] Pada tahun 1827 ia memperoleh sebidang hutan yang luas. Sesudah membuka hutan itu, diserahkannya kepada petani-petani di Jawa. Dengan demikian Coolen menjadi tuan tanah di Ngoro. Tanpa sesuatu tindakan paksaan apapun ia menyebarkan Injil diantara mereka. Tetapi pekabaran ini berlangsung dalam bentuk-bentuk Khas Jawa. Dengan memakai wayang, musik Jawa dan tarian Khas Jawa. Agama Kristen adalah suatu ‘ngelmu’ yaitu ngelmu yang paling tinggi, yang telah dinyatakan oleh Allah melalui Yesus Kristus.

    ReplyDelete
  9. Nama : Akan Rejeki Gulo
    NPM : 20200101

    1. Injil di Jawa Barat dibawa oleh beberapa badan dan orang perseorangan. Pekabaran Injil di Jawa Barat merupakan karya NZV yang baru saja lepas dari lembaga induk NZG (§ 30), mulai bekerja di Jawa Barat atas permintaan pendeta King dan lain-lain. Pada bulan Januari 1863 ketiga utusannya yang pertama tiba di Jakarta. NZV menangani Pekabaran Injil di Jawa Barat dengan sungguh-sunnguh sehingga sampai tahun 1870 diutusnya 7 orang lagi. Mula-mula yang mendapat izin pemerintah untuk mengabarkan Injil hanya mereka yang bakal menetap di daerah pantai. Pemerintah tidak suka kalau para zendeling bekerja di kalangan orang Sunda asli, sebab mereka takut kalau timbul huru-hara gara-gara pekabaran Injil itu. Setelah menteri jajahan di Negeri Belanda turun tangan, berulang zendeling C. Albers diberi izin bekerja di Cianjur (10 Juli 1865). Rekan-rekannya menetap di Cirebon (1863), Indramayu (1864) dan Bogor (1868), Sukabumi (1872), Sumedang (1872), Jatinegara (1884), Tangerang (1889), Lebak (Banten Selatan, 11894), dan Tasikmalaya (1898).
    Tokoh-tokoh perintis Pekabaran Injil ini adalah organisasi NZV, C. Albers, H Kraemer, Mr. Anthing, Titus, dan John Sung.
    2. Injil di Jawa Tengah. Sama seperti di Jawa Barat dan Timur, begitu pula di Jawa Tengah, Injil paling pertama dibawa kepada penduduk pribumi oleh orang Eropa, lalu oleh orang Jawa sendiri diteruskan kepada teman-teman sebangsanya, tanpa campur tangan lembaga pI. Di antara lembaga pI tersebut, yang masuk paling pertama ialah Doopsgezinde Zendingsvereniging (DZV, Perhimpunan pI Menonit) dari Negeri Belanda. Utusan pertama DZV ialah P. Jansz (1820-1904). Selama 30 tahun Jansz membaktikan diri pada tugas pI, ia menghasilkan kamus bahasa Jawa, terjemahan Alkitab (PB 1891, Alkitab 1896), terjemahan katekismus Heidelberg, dan lain-lain. Tiga lembaga yang masuk ke Jawa tengah masing-masing mewakili denominasi tersendiri: Mennonite, Kongregasionalis, Calvinis.
    3. Pada masa 1870-1910 pI berlangsung berangsur-angsur menurut garis-garis yang telah ditetapkan oleh zending. Garis-garis itu adalah: a) Zending tetap lebih banyak memperhatikan desa dari pada kota. b) penyelenggaraan karya pI sebagai karya pendidikan. lalu GKJW dan zending bersama-sama mengasuh dan membimbing jemaat-jemaat Kristen yang telah tumbuh di Bali. Perkembangan selanjutnya (1920-an) mengasilkan hubungan timbal balik sehinnga menghasilkan pola pI yang baru yang berkeliling mengabarkan Kabar Kesukaan di kota-kota dan desa-desa. Sikap baru di berbagai bidang itu tidak bisa tidak harus membawa ke kemandirian gereja Kristen di Jawa Timur (1928). Tokoh-tokoh perintis Pekabaran Injil di Jawa Timur adalah oraganisasi NZG dan penginjil CAMA, Tsang Kam Fuk.

    ReplyDelete
  10. Nama : Prisky Kusaling
    Nim : 20200114

    1. pekabaran injil di jawa barat merupakan salah satu daerah yang mengalami pengaruh belanda dibidang politik dan ekonomi.tetapi dibidang agama banyak sekali penyebab orang Belanda yang mengajarkannya ,sebab sampai sejak itu tidak pernah ada usaha yang luas dalam memberitahukan injil.
    Untuk kota Batavia atau jakarta,merupakan kota induk jahan Belanda di Nusantara, kota ini menjadi ibu kota Republik Indonesia.Maha kota itu menjadi salah satu pusat penting bagi kehidupan gereja indonesia.Gereja Kristen Pasundan yang biasa dikenal dengan GKP adalah sebuah gereja yang tumbuh dan berkembang di daerah Pulau Jawa bagian barat, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
    Gereja ini resmi berdiri pada tanggal 14 November 1934 dengan Rad Ageng (Majelis Besar) pertama, yang diketuai oleh Penginjil J. Iken dari Nederlandse Zendelings Vereeniging (NZV) dari Belanda, penulis D. Abednego, dan bendahara Tan Goan Tjong.Nama Pasundan berasal dari Tatar Pasundan—suatu wilayah di Jawa Barat maupun Banten yang mayoritas dihuni Suku Sunda—yang memiliki kearifan lokal Sunda atau Kerajaan Sunda.

    2. Pekabaran injil dijalankan oleh beberapa pekabaran injil bangsa inggris,oleh pendeta E.king dan oleh beberapa utusan lembaga zendeling tukang.perkerjaan rohani yang mereka lakukan di GPI terbatas pada orang yang sudah beragama kristen. Untuk Ibukota Jakarta tidak hanya terdapat jemaat-jemaat kristen yang besar gereja dan lembaga kristen seperti DGI/PGI,MPPK,GMKI,STT.
    Pada tahun 1714,seorang pemilik tanah disepanjang kali ciliwung mewariskan tanah itu kepada bekas budaknya, penghunitanah itu,sengan syarat mereka itu membentuk jemaat kristen. Jemaat itu berdiri terus dan dalam abad ke-19 dilayani pekabaran injil utusan NZG,kemudian oleh pendeta-pendeta PGI. Jemaat itu tidak seberapa besar dan sekali-kali tidak melakukan kegiatan ke luar; selama abad ke 19 tak satupun orang yang bukan kristen yang masuk menjadi anggota jemaat depok.
    Namun, nama Depok menjadi terkenal karena desa itu menjadi tempat pemukiman lembaga-lembaga pendidikan kristen;lembaga pertaniandan seminari depok. seminari ini didirikan atas prakarsa pendeta J.A.Schuurman,salah seorang pendeta GPI yang berminat akan usaha Zending. Maksudnya ialah menyediakan pendidikan untuk menjadi guru injil bagi orang-orang muda dari seluruh indonesia. Seminari itu memang dikunjungi sejumlah besar murid yang dikirim oleh utusan zending diberbagai daerah,pun yang mempunyai sekolah sendiri.

    ReplyDelete
  11. 3.ketika keadaan umum di Jawa timur tidak menunjukkan perbedaan besar dengan yang berlaku di Jawa tengah.Tradisi mereka bertahan di samping pengaruh Islam yang kuat; disinipun gerakan nasional lebih kuat daripada di mana pun di luar Jawa kecuali di Tapanuli Utara titik berbeda dengan Jawa tengah di Jawa timur pada tahun 1870-an proses penampungan kekristenan Jawa oleh lembaga-lembaga zending Eropa sudah selesai.para zendeling mendirikan desa-desa Kristen yang baru dengan jalan membuka tanah titik salah satu contoh keputusan utusan zending di resort yang di putuskan di malang.
    pada tahun 1928, konferensi para zendeling mengangkat panitia yang bersama wakil jumlah jemaat akan menyusun rancangan tata gereja. Asasnya ialah bahwa dalam hal tata gereja Alkitab tidak memberi petunjuk yang mengikat. Maka pada tanggal 11 Desember 1931 berkumpulah majelis agung (sinode) Gereja Kristen Jawi wetan (GKJW), yang dibuka oleh pendeta jemaat mojowarno, dan diketuai oleh salah seorang utusan Injil yaitu C.W. Nortier. NZG di Jawa timur tidak bekerja dalam lingkungan orang Tionghoa.pekabaran Injil di tengah mereka diprakarsai oleh beberapa orang dari kalangan mereka sendiri, dan antara tahun 1905-1927, oleh kaum methodist dari Amerika titik pada tahun 1928, karya ini diambil alih oleh salah satu gereja calvinis kecil di negeri Belanda, yang baru saja memisahkan diri dari gkn titik pada waktu itu hanya ada satu jemaat Tionghoa, yaitu di Surabaya, yang dibagi atas tiga seksi menurut dialek yang dipakai para anggotanya,Sampai tahun 1910-an,.
    Gereja Kristen di Jawa timur merupakan gereja petani (desa) yang berada di bawah perwalian zending. Para zendeling memandang tugas mereka sebagai karya pendidikan titik tetapi pengaruh kebangkitan nasional, pertambahan jumlah orang Kristen yang pindah ke kota, dan perubahan dalam pola berpikir para zendeling mengakibatkan perombakan kebijakan dinding. Perhatian lebih banyak diarahkan ke kota-kota dan gereja dinyatakan berdiri sendiri titik lalu gkjw dan zending bersama-sama mengasuh dan membimbing jemaat-jemaat yang berada di Bali.

    ReplyDelete
  12. Nama Ferdy Rohy/2020109
    keberadaan gereja yang mempunyai latar belakang yang tidak dapat di pisahkan dari peranan penginjilan di eropa yang di lakukan oleh misionaris dalam menganalisi pengiljilan kepada semua umat yang sesama etnis yang akan menjadi sumber pekabaran injil di jawa Tengah yang memainkan proses dalam penginjilan.

    di indramayu dan batavia jawa barat bandung cirebon pada abad ke 19 mereka bertindak sbagai perintis skaligus pemimipin di kota-kota.

    meskipun pekabaran injil ini pertama kali mendengarkan tentang yesus kristus dari misionaris belanda, tetapi tidak dapat di katakan tetapi kristen di kalangan melalui badan misi (NSV) jawa barat.
    Tokoh=kiai Tunggul Wulung

    ReplyDelete
  13. Defiwi Narti Taporuk/20200106
    1. Gereja pasundan sudah di peluk oleh orang-orang jawa dengang GKP yaitu sebuah gereja yang bertumbuh dan mengembangkan daerah di pulau jawa di bidang barat yaitu DKI jakarta.
    Tokoh-tokoh Mr. F. L. Anthing, King Mr
    2. Perjumpaan orang jawa dengan orang kekristenan telah dimulai sejak abad-ke 16 yaitu ketika orang-orang kristen datang dari portugis datang kepulau jawa. Pekabaran injil kekristenan itu merupakan buah dari pekabaran OrdoFransiskan dari gereja katolik roma
    3. Sejarah gereja di jawa timur barulah dimulai pada abad ke-19 kerena sulit orang-orang jawa untuk belajar tentang agama kristen dari orang -orang belanda. Akan tetapi perjumpaan mereka dengan beberapa peranakan belanda seperti J. Emde, L. Coolen, Ny, Jenlesme kedua tokoh ini berbeda pendapat atau ajaran Emde pendekatan budaya sedangkan Jenlesma menyampaikan Firman Tuhan usaha pengnjilannya.

    ReplyDelete
  14. Mula-mula yang mendapat izin pemerintah untuk mengabarkan Injil hanya mereka yang bakal menetap di daerah pantai. pekabaran Injil di kalangan orang Tionghoa tidak dilakukan hanya oleh jemaat patekoan lahir dari usaha Mr. Anthing dan penginjil keliling dan kui. Pada tahun 1933 meminta Dr. H. Kraemer agar datang meninjau lapangan kerja nya di Jawa barat titik Dengan demikian mengikuti contoh nzg yang telah meminta jasa kraemer dalam rangka persiapan kemandirian jemaat-jemaat Kristen di Jawa timur. Dalam laporannya diberinya nasehat supaya zending melepaskan pemeliharaan sehari-hari atas jemaat-jemaat yang kecil itu dan kembali mulai mendekati masyarakat luas tetapi dengan persiapan yang lebih matang. Di Jawa barat, Injil dibawa oleh beberapa badan dan orang perseorangan. Oleh karena itu, dan oleh karena penduduknya banyak yang datang dari daerah lain maka di daerah tersebut, khususnya di Jakarta, terdapat sejumlah besar Gereja Kristen: di antaranya yang dapat dikatakan pribumi karena beranggota orang-orang yang sudah tinggal di daerah itu turun temurun yaitu gkp dan GKI-Jabar.

    ReplyDelete
  15. jawa Tengah
    pekabaran injil sedang dan masih akan dilakukan oleh orang kristen sebagai pribadi yang mampu dalam lembaga. tentu, meninjau kali apa yang tlah terjadi di masa lalu di lakukan melalui tinjauan Teologi yang menemukan di.namika dimana prkabaran injil di bagian jawa tengah

    hal ini sejalan dengan apa yang dimaksud yang di sebutan lebih lanjut oleh kosuke koyama bahwa masuknya kristen merupakan sejarah pekabaran injil di eropa membawah salib yang bergagang eropa tanpa memperhitungkan realita waktu dan tempat yang di namis dalam sejarah.

    selain itu juga dibatasi oleh waktu sehingga pekabaran injil di jawa Tengah yang mulia pada abad 19 dan salah satuya kemudian di tandai dengan pembaptisan jemaat pribumi di jawa tengah pertama dan digunakan dalam pekabaran injil di jawa tengah dengan latar belakang sosial budaya yang ada apda masa itu
    toko=D. Jans mulai 1851
    le. jolle
    R. de boer

    ReplyDelete
  16. 3.ketika keadaan umum di Jawa timur tidak menunjukkan perbedaan besar dengan yang berlaku di Jawa tengah.Tradisi mereka bertahan di samping pengaruh Islam yang kuat; disinipun gerakan nasional lebih kuat daripada di mana pun di luar Jawa kecuali di Tapanuli Utara titik berbeda dengan Jawa tengah di Jawa timur pada tahun 1870-an proses penampungan kekristenan Jawa oleh lembaga-lembaga zending Eropa sudah selesai.para zendeling mendirikan desa-desa Kristen yang baru dengan jalan membuka tanah titik salah satu contoh keputusan utusan zending di resort yang di putuskan di malang.
    pada tahun 1928, konferensi para zendeling mengangkat panitia yang bersama wakil jumlah jemaat akan menyusun rancangan tata gereja. Asasnya ialah bahwa dalam hal tata gereja Alkitab tidak memberi petunjuk yang mengikat. Maka pada tanggal 11 Desember 1931 berkumpulah majelis agung (sinode) Gereja Kristen Jawi wetan (GKJW), yang dibuka oleh pendeta jemaat mojowarno, dan diketuai oleh salah seorang utusan Injil yaitu C.W. Nortier. NZG di Jawa timur tidak bekerja dalam lingkungan orang Tionghoa.pekabaran Injil di tengah mereka diprakarsai oleh beberapa orang dari kalangan mereka sendiri, dan antara tahun 1905-1927, oleh kaum methodist dari Amerika titik pada tahun 1928, karya ini diambil alih oleh salah satu gereja calvinis kecil di negeri Belanda, yang baru saja memisahkan diri dari gkn titik pada waktu itu hanya ada satu jemaat Tionghoa, yaitu di Surabaya, yang dibagi atas tiga seksi menurut dialek yang dipakai para anggotanya.Sampai tahun 1910-an,.
    Gereja Kristen di Jawa timur merupakan gereja petani (desa) yang berada di bawah perwalian zending. Para zendeling memandang tugas mereka sebagai karya pendidikan titik tetapi pengaruh kebangkitan nasional, pertambahan jumlah orang Kristen yang pindah ke kota, dan perubahan dalam pola berpikir para zendeling mengakibatkan perombakan kebijakan dinding. Perhatian lebih banyak diarahkan ke kota-kota dan gereja dinyatakan berdiri sendiri titik lalu gkjw dan zending bersama-sama mengasuh dan membimbing jemaat-jemaat Kristen yang telah tumbuh di Bali.

    ReplyDelete
  17. Nama: Kristian
    NIM: 20200112

    1. Pada abad ke-17, pekabaran Injil di Jawa Barat hampir tidak terasa karena pengaruh orang-orang Belanda pada saat itu itu lebih di bidang politik dan ekonomi dibandingkan agama. Sehingga hal ini menyebabkan orang-orang di Jawa Barat hampir semua menganut agama Islam. Namun Disamping itu, masih ada terdapat kelompok-kelompok kecil Yang berpegang pada agama Sunda asli yaitu orang Badui dan para pendatang dari Eropa atau dari pulau-pulau nusantara lainnya yang beragama Kristen.
    Pada tahun 1830-an, zending mulai mengembangkan kegiatan pekabaran Injil, tetapi zending lebih memfokuskan diri ke Batavia yang menjadi di salah satu pusat penting bagi kehidupan gereja di Indonesia.
    Tokoh yang memiliki pengaruh yang sangat kuat yaitu bangsa Inggris, pendeta E. King dan oleh beberapa utusan lembaga zendeling tukang. Merekalah yang meminta NZV yang adalah induk dari NZG untuk bekerja di Jawa Barat. Mereka melakukannya dengan sungguh-sungguh, tapi mereka tidak berhasil. Maka sebenarnya Injil di Jawa Barat dibawa oleh beberapa apa badan dan orang-perseorangan.

    2. Sama seperti di Jawa Barat dan Timur, begitu pula di Jawa Tengah, Injil paling pertama dibawa kepada penduduk pribumi oleh orang Eropa, lalu oleh orang Jawa sendiri diteruskan kepada teman-teman sebangsanya, tanpa campur tangan lembaga-lembaga pekabaran Injil. Tak ubahnya pula, di Jawa Tengah usaha mula-mula itu kemudian diambil alih oleh lembaga dari Eropa.
    Dalam tahun 1890 an berlangsung 2 peristiwa yang menyebabkan perkembangan agama Kristen di Jawa Tengah menempuh haluan lain. Pertama, menanggapi keluhan-keluhan dari pihak para rekan Wilhelm, NGZV mengirim seorang Inspektur dengan kuasa penuh agar meninjau lapangan dan membereskan keadaan.
    Di Jawa Tengah, agama Kristen pertama kali dibawa oleh orang-orang perseorangan berkebangsaan Eropa dan Diteruskan oleh orang Jawa sendiri. Sesuai dengan suasana kolonial abad ke-19, lembaga-lembaga pekabaran injil dari Eropa menganggap perlu menampung dan mengasuh kelompok-kelompok Kristen Jawa itu. Tiga lembaga yang masuk ke Jawa Tengah masing-masing memiliki denominasi tersendiri: Mennonite, Kongregasionalis dan Calvinis.

    3. Khusus di Jawa Timur, pada masa 1870-1910 berlangsung perkembangan yang berangsur-angsur menurut garis-garis yang telah ditetapkan oleh zending. Garis-garis itu adalah: a. Zending tetap lebih banyak memperhatikan Desa daripada kota. Para zendeling mendirikan desa-desa Kristen yang baru dengan jalan membuka tanah.b. garis kedua yang merupakan benang merah dalam sejarah zending Jawa Timur ialah penyelenggaraan karya pekabaran Injil Sebagai karya pendidikan.
    Sampai tahun 1910-an, Gereja Kristen di Jawa Timur merupakan gereja petani (desa) yang berada dibawah perwalian zending. Para zendeling memandang tugas mereka Sebagai karya pendidikan. Tetapi pengaruh kebangkitan nasional, pertambahan jumlah orang Kristen yang pindah ke kota, dan perubahan dalam pola berpikir para zendeling mengakibatkan perombakan kebijakan zending.
    Tokoh yg paling berpengaruh dlm pI di Jawa Timur yaitu pendeta jemaat Mojowarno, dan diketuai oleh salah seorang utusan injil yaitu C. W. Nortier.

    ReplyDelete
  18. Nama/NIM : Irwanda (20200110)
    Tugas : Sejarah Gereja Indonesia (SGI)
    Dosen Pengampu : Robi Prianto M.Th.


    1. Jemaat Depok memiliki keunikan sendiri, didirikan oleh: Cornelis chastelein, anggota dewan hindia. ia mengundurkan diri dan mewariskan tanah miliknya di daerah srengseng, pancoran mas, lenteng agung kepada bekas budaknya (1714). syaratnya:
    1. mereka tidak boleh meninggalkan tanah depok.
    2. anak-anak mereka tidak boleh kawin dengan orang-orang diluar wilayah itu.
    3. mereka yang mempunyai hak akan kehilangan hak, apabila keluar dari tanah depok selama dua tahun, setelah orang yang mewariskannya meninggal.
    salah seorang dari mereka diminta untuk memimpin ibadah dan mendidik anak-anak. gereja voc tidak diperkenankan hadir di sana. mereka hanya diberi izin satu atau dua kali untuk melayankan sakramen, Jawa Barat adalah wilayah yang paling dekat dengan pusat pemerintahan (Batavia). itu berarti Jawa Barat paling dekat dengan pusat gerbang. sebab dari Batavia GPI mengatur seluruh gereja di nusantara selain itu Batavia adalah tempat berbagai lembaga keagamaan dan berbagai denominasi ada di sana. tetapi ternyata sangat sedikit orang Sunda yang masuk kristen karena Islam sudah sangat kuat di tanah Pasundan dan kurang serius voc dan GPI dalam PI.di Jawa Barat ada dua jemaat tua yaitu jemaat tugu yang berbahasa Portugis dan jemaat Depok yang didirikan oleh Cornelis chastelein (1657-1714), mewariskan tanah depok kepada budak-budaknya yang dididik secara Kristen, walaupun GPI pernah mendirikan lembaga pendidikan Teologi seminari Depok di sini, tetapi ternyata kurang berdampak ke luar, jemaat Depok adalah jemaat yang tertutup, tidak misioner, tidak ada minat PI terhadap orang Islam di sekitar.

    2. kegiatan PI tidak bisa dipisahkan dari Bruckner, utusan nzg yang dipakai GPI di semarang. tetapi ia tidak bisa adaptasi dengan GPI, sehingga pindah ke gerakan baptis. ia menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Jawa selama bertahun-tehun, tetapi terjemahan itu disita oleh pemerintah, sebelum dipergunakan, namun ia juga menyediakan selebaran-selabaran Alkitab yang bisa dibaca orang jawa dan ini populer di Ngoro, sehingga mereka menjadi Kristen, orang Ngoro kemudian memberitakan ilmu yang mereka miliki itu ke Jawa Tengah sekitar muria. tanpa peranan orang barat. daerah muria di kemudian hari menjadi wilayah gitj, pemerintah melarang PI di Jawa karena alasan politis. demikian juga GPI tidak misioner. tetap muncul pribadi-pribadi baik orang Jawa yang sudah menjadi kristen atau belanda Awam yang diam-diam mengadakan PI.
    3. diinjili oleh Salatiga zending, diprakarsai oleh pribadi-pribadi. Ny le jolle istri atministrator perkebunan kopi di Simo. PI untuk buruh-buruh dan orang di sekitar perkebunan.
    karena tidak menguasai bahasa Jawa, ia minta pertolongan dari Mojowarno, kampung kristen hasil penginjilan NZG. NZG mengutus Petrus sadoyo untuk membantu di Simo. pengetahuan Petrus sadoyo masih kurang oleh sebab itu Ny. le jolle meminta tenaga NZG dari semarang untuk memeriksa orang yang dididik petrus sadoyo sebelum dibaptis.
    ketika Ny. le jolle kembali ke Belanda, hasil penginjilannya di nyemoh terus diberi perhatian. ia mendorong orang kristen Belanda untuk melanjutkan PI di sana. jemaat Ermelo yang dilanda kebangunan rohani terlibat di sana. kemudian badan PI Jerman Neukirchener mission membantu kegiatan di sana.
    pada 1889 terbentuk Zendeling Salatiga yang mendukung PI di Nyemoh dan sekitarnya.

    ReplyDelete
  19. Daerah Jawa tengah menjadi lapangan kerja tiga lembaga baik tetapi dari segi bahasa dan kebudayaan daerah itu merupakan suatu kesatuan. Sama seperti di Jawa barat dan timur, begitu pula di Jawa tengah Injil paling pertama dibawa kepada penduduk pribumi oleh orang Eropa, lalu oleh orang Jawa sendiri teman-teman sebangsa, tanpa campur tangan lembaga-lembaga. Diantara ketiga lembaga pi tersebut yang masuk paling pertama ialah Doopsgezinde Zendingsvereniging dari negara Belanda, gereja merupakan cabang Belanda dari aliran-aliran ini ditandai oleh ciri menjauhi kehidupan politik dan budaya, mematangkan pemakaian kekerasan, menganut paham baptisan pada umur dewasa, mementingkan otonomi jemaat-jemaat tersendiri dan mempertahankan disiplin gereja yang ketat. Pada tahun 1925 para zendeling DZV menganggap jemaat Margorejo sudah matang untuk berdiri sendiri di bawah pimpinan seorang pendeta Jawa. Patunggilan itu merupakan tempat bermusyawarah bagi jemaat-jemaat yang masing-masing mempunyai otonomi, sesuai dengan pola mennonit yang bersifat kongregasionalisme titik-titik pada tahun 1942 terjadi kemelut yang lebih gawat disebabkan tidak adanya pemerintah yang teratur dalam minggu-minggu antara perginya Belanda dan masuknya Jepang. Masa sesudah tahun 1949 ditandai oleh beberapa perkembangan pertama, hubungan dengan utusan dari Eropa dan Amerika yang mulai berdatangan lagi sejak tahun 1951, tidak lagi sebagai hubungan bapak dan anak tetapi sebagai dua orang bersaudara titik berhubung dengan kenyataan itu gereja menjalin hubungan dengan gereja-gereja tetangga tawaran gkj untuk bergabung dengannya ditolak, tetapi nama patunggilan diubah menjadi gereja injili di tanah Jawa. Di Jawa tengah, agama Kristen pertama kali dibawa oleh para orang perseorangan berkembangsaan Eropa dan diteruskan oleh orang Jawa sendiri. Sesuai dengan suasana kolonial abad ke-19, lembaga-lembaga dari Eropa menganggap perlu menampung dan mengasuh kelompok-kelompok Kristen Jawa itu... Lembaga yang masuk ke Jateng masing-masing mewakili denominasi tersendiri: mennonite,kongregasionalis, calvinis. Maka berlainan dengan keadaan di Jabar dan Jatim, di daerah Jateng berdiri 3,5 gereja pribumi di samping jemaat-jemaat para pendatang HKBP GPIB, dan sejumlah gejala lain yang tidak terbatas pada daerah itu, seperti pentakosta dan lain-lain.

    ReplyDelete
  20. Nama/NPM : Yunus Mardianus Zai
    1. Jawa Barat : Di Batavia, sejak zaman VOC sudah terdapat suatu jemaat yang berbahasa Melayu (§ 13). Jemaat ini merupakan bagian jemaat GPI setempat. GPI sudah merasa puas, apabila dapat memelihara warisan VOC itu dengan baik, dan tidak berusaha untuk menyiarkan Injil di tengah-tengah orang yang bukan Kristen. Tetapi sama seperti di Semarang dan Surabaya, begitu pula di Batavia selama abad ke-19, terdapat utusan-utusan Zending dan orang-orang swasta yang giat mengabarkan Injil. Di antara terdapat pendeta King (1824-1884) yang mendirikan gereja "Rehoboth" di Jatinegara, dan Mr Anthing (1820-1883), yang menjabat sebagai wakil ketua Mahkamah Agung. Ia ini menghabiskan seluruh kakayaannya dalam pekabaran Injil. Antara tahun 1851-1873 seorang penginjil dari daratan Tiongkok, yang bernama Gan Kwee, bekerja di kalangan orang-orang Tionghoa di Batavia dan di seluruh Jawa. Jemaat Patekoan dan juga beberapa kelompok orang Kristen di luar Batavia lahir dari usaha itu. Akan tetapi pada umumnya usaha p.I. di Batavia sendiri tidak banyak berhasil, sama seperti di Semarang dan Surabaya.
    2.Jawa Tengah : Injil datang ke Jawa Tengah melalui dua jalan. Jalan yang satu ialah melalui usaha beberapa orang kulit putih. Jalan yang lain adalah penyiaran "ilmu" Kristen oleh penduduk Ngoro dan Mojowarno. Selanjutnya juga riwayat sejarah gereja di Jawa Tengah mempunyai pola yang mirip dengan yang di Jawa Timur: utusan-utusan Lembaga Zending datang menetap di tengah-tengah jemaat-jemaat Kristen Jawa dan mengambil-alih pimpinan. Hanya, di Jawa Tengah mereka lebih banyak mengalami pertentangan daripada yang dialami Jellesma atau penggantinya. Penggabungan kedua arus itu, yaitu kekristenan bercorak Jawa dan kekristenan gaya Barat, di sini baru selesai pada abad ke-20.
    Bruckner: Di Semarang, Bruckner bekerja dari tahun 1815-1856. Ia telah diutus NZG bersama dengan Kam (§ 20), dan sama seperti Kam ia diangkat menjadi pendeta GPI.Dialah yang untuk pertama kali menterjemahkan PB ke dalam bahasa Jawa.
    Tunggul Wulung: Salah seorang tokoh pemimpin dalam kekristenan Jawa ialah Tunggul Wulung (sek. 1803-1885). Ia berasal dari daerah Juwono (juga dekat gunung Muria).Dari Jansz kita mendengar bahwa Kyai Ibrahim menyajikan Injil sebagai suatu "ilmu"; bahwa pengikut-pengikutnya berdikir; bahwa pemimpin mereka memakai cara-cara seorang dukun dalam mengobati orang sakit dan menggunakan rumus-rumus Kristen seperti Doa Bapa Kami dan sebagainya dalam usaha pengobatan itu; bahwa bagi Tunggul Wulung peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam Alkitab, termasuk kelahiran Yesus Kristus, tidak perlu ditafsirkan secara harafiah tetapi mempunyai arti rahasia yang diwujudkan dalam batin orang-orang percaya.kekristenan Tunggul Wulung mempunyai ciri-ciri sinkretistis (percampuran agama).
    Sadrach: Setelah kematiannya (1885), jemaat-jemaat yang dipimpin oleh Tunggul Wulung beralih kepada Zending Mennonit.Mereka ini dipimpin oleh salah seorang muridnya, yaitu Sadrach (1840-1924).

    ReplyDelete
  21. Pada masa 1870 sampai 1910 berlangsung perkembangan yang berangsur-angsur menurut garis-garis yang telah ditetapkan oleh dinding titik tetap lebih banyak memperhatikan desa daripada kota. Perkembangan selanjutnya tahun 1928 merupakan hasil pengaruh mempengaruhi antara para zendeling dan orang Kristen Jawa. Pada jendela link yakin bahwa pemikiran orang Kristen mengenai organisasi gereja masih bersifat formalistis, sebab perbedaan asasi antara gereja dengan aparat negara belum jelas baginya. Maka mereka menunda-nunda pemanggilan sinode. Pada tahun 1923 Jumat mojowarno dinyatakan berdiri sendiri; penghantar jemaat itu menerima wewenang melayankan sakramen. Tindakan-tindakan ini diambil bukan kera jemaat serta para pengantar itu harganya sudah selesai pendidikannya sehingga mereka sudah matang. Jika baru di berbagai bidang itu tidak bisa tidak harus membawa ke kemandirian Gereja Kristen di Jawa timur. Pada tahun 1928, konferensi para zendeling mengangkat panitia yang bersama wakil jemaat-jemaat akan menyusun rancangan tata gereja. A ialah bahwa dalam hal taat gereja Alkitab tidak memberi petunjuk yang mengikat.maka pada tanggal 11 Desember 1931 berkumpulah majelis agung Gereja Kristen Jawi wetan, yang dibuka oleh pendeta jemaat mojowarno, rhizomes toko dan diketuai oleh salah seorang utusan Injil yaitu C.W. Nortier. Dengan demikian, gkjw itu tidak berada lagi dibawa perwakilan para zendeling, kamu tetap mendapat bimbingan dari pihak mereka cenderung menjadi guru kadewasan membimbing menuju kedewasaan. sampai tahun 19 1006 Gereja Kristen di Jawa timur merupakan gereja petani yang berada di bawah perwakilan gending-gending memandang tugas mereka sebagai karya pendidikan titik tetapi pengaruh kebangkitan nasional pertambahan jumlah orang Kristen yang pindah ke kota dan perubahan dalam pola berpikir para zendeling mengakibatkan perombakan kebijakan gending. Perhatikan lebih banyak diarahkan ke kota-kota dan gereja dinyatakan berdiri sendiri titik lalu gkjw dan gending bersama-sama mengasuh dan membimbing remaja kristen yang telah tumbuh di Bali.

    ReplyDelete
  22. Pekabaran Injil di Jawa Barat, Sejak abad 17, Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang paling mengalami pengaruh Belanda di bidang politik dan ekonomi. Namun, bidang agama pengaruh belanda hampir tidak terasa sebab sampai sekitar tahun dalam 1850 tidak pernah ada usaha yang luas dan berkelanjutan untuk mengabarkan injil kepada orang yang bukan bangsa eropa. Di negeri jerman dan belanda, ada sebuah gerakan yang disebut aliran Pietisme. Gerakan Pietisme ini bertujuan menyadarkan gereja akan tugasnya, bahwa selain sebagai sarana tempat beribadah, gereja juga memiliki misi untuk melaksanakan amanat agung udah yaitu tugas pekabaran Injil. di Belanda mendirikan lembaga Pekabaran Injil yaitu NZG Dan NZV memilih memilih jawa barat sebagai wilayah sebagai wilayah Pekabaran Injilnya. Hal ini bukan disebabkan karena wilayah jawa barat telah dikuasai oleh belanda. Tetapi sesuai dengan pelaksanaan amanat agung yaitu agama kristen harus disebarkan kepada segala bangsa di seluruh dunia. Oleh sebab itu, NZV mencoba untuk menyebarkan agama kristen di tengah-tengah suku sunda yang telah memeluk agama islam. Adapun tokoh-tokohnya: Mr. F. L. Anthing, Izaak Esser, Keuchenius dan Pdt. E. W. King. C. Albers, D. J. Van den Linden, dan G. J. Granshuis.
    Pekabaran Injil di Jawa Tengah, Di zaman voc sejak permulaan abad 17 telah berdiri beberapa jemaat di pulau jawa. Nama gereja kristen jawa tengah baru muncul pada tahun 1949. semua orang kristen di jawa tengah yang berasal dari hasil penginjilan perorangan, maupun hasil penginjilan beberapa badan zending seperti nzg di bagian utara jawa tengah dan ngzv di bagian selatan. Dan Tokoh-tokohnya: Kiai Tunggul Wulung
    Pekabaran Injil di Jawa Timur,kegiatan PI dimulai oleh seorang Jerman yang telah merantau ke Indonesia, Bapa Emde (1774-1885) adalah seorang Pietis dari Jerman yang berlayar ke Indonesia untuk melihat dengan mata kepala sendiri, apakah benar bahwa perkataan dalam Kejadian 8:22, tentang musim dingin dan musim panas tidaklah sesuai dengan keadaan di daerah Kathulistiwa. Ia menetap di Surabaya, di mana dia bekerja sebagai tukang arloji. Di situ dia dikunjungi oleh Joseph Kam, ketika ia sedang dalam perjalanan ke Maluku. Dan kunjungan Kam itu membangkitkan semangat missioner pada Emde.Tidak hanya Emde muncul juga di Jawa Timur muncul pusat penyiaran agama Kristen yang kedua. Pusat kedua ini adalah Ngoro, dan peminpinya adalah Coolen (1775-1873). Coolen lahir dari keluarga Belanda, tetapi ibunya putri bangsawan Jawa. Dari ibunya dia diwariskan tradisi kebudayaan Jawa, sehingga dia menguasai wayang, musik dan tari-tarian Jawa. Pada tahun 1827 ia memperoleh sebidang hutan yang luas. Sesudah membuka hutan itu, diserahkannya kepada petani-petani di Jawa. Dengan demikian Coolen menjadi tuan tanah di Ngoro. Tanpa sesuatu tindakan paksaan apapun ia menyebarkan Injil diantara mereka. Tetapi pekabaran ini berlangsung dalam bentuk-bentuk Khas Jawa. Dengan memakai wayang, musik Jawa dan tarian Khas Jawa. Agama Kristen adalah suatu ‘ngelmu’ yaitu ngelmu yang paling tinggi, yang telah dinyatakan oleh Allah melalui Yesus Kristus.

    ReplyDelete
  23. Nama/NPM : Yunus Mardianus Zai
    3. Jawa Timur:
    Emde: Di Jawa Timur, kegiatan p.I. dimulai oleh seorang Jerman yang telah merantau ke Indonesia. Bapa Emde (1774-1859) adalah seorang pietis dari Jerman yang berlayar ke Indonesia untuk melihat dengan mata kepala sendiri, apakah benar bahwa perkataan dalam Kej. 8:22 tentang musim dingin dan musim panas tidaklah sesuai dengan keadaan di daerah katulistiwa. Ia menetap di Surabaya, di mana ia bekerja sebagai tukang arloji.Ia mendirikan suatu perkumpulan p.I. (1815) dan mengadakan pertemuan-pertemuan keagamaan di rumahnya.Mula-mula pekerjaan Emde itu tidak banyak membawa hasil. Pendeta GPI di Surabaya memandang dia sebagai saingan dan mengadukannya kepada pemerintah. Akibatnya, Emde harus meringkuk dalam penjara selama beberapa minggu. Hal ini terjadi pada tahun 1820; di kemudian hari sikap GPI menjadi lebih positif. Tetapi di kalangan orang-orang Jawa juga pekerjaan Emde pada mulanya tidak mendapat sambutan yang hangat.
    Coolen: Dalam pada itu, di Jawa Timur telah muncul pusat penyiaran agama Kristen yang kedua. Pusat kedua ini ialah Ngoro, dan pemimpinnya ialah Coolen (1775-1873). Coolen lahir dari keluarga Belanda, tetapi ibunya adalah puteri bangsawan Jawa.Coolen mengabarkan Injil sambil memberinya wujud Jawa; Emde menggabungkan erat-erat agama Kristen dengan kebudayaan Eropa.Namun demikian, dalam tahun-tahun berikutnya beberapa ratus orang penduduk Ngoro pergi ke Surabaya untuk dibaptis pula. Dalam hal ini kita amati suatu ironi: orang Kristen Jawa menolak bentuk agama Kristen yang telah disesuaikan dengan kebudayaan Jawa dan mereka berpaling kepada agama Kristen gaya Emde yang justru menolak seluruh kebiasaan Jawa! Gejala seperti ini nampak pula di daerah-daerah lain dan dalam zaman kemudian.
    Jellesma: Sementara itu NZG (§ 19) akhirnya mendapat izin dari pemerintah Hindia Belanda untuk memulai pekerjaan di pulau Jawa. Utusannya yang pertama ialah Jellesma (1817-1858). Mula-mula ia menetap di Surabaya, tetapi karena melihat bahwa orang-orang Jawa di sana, apalagi orang-orang Jawa Kristen, sudah menjadi terasing dari kehidupan suku bangsa mereka sendiri, maka kemudian ia pindah ke Mojowarno (1851). Di situ ia tidak mengambil-alih pimpinan dalam jemaat : Tosarilah yang tetap menjadi pemimpin. Jellesma yakin bahwa kegiatan jemaat dan penyiaran Injil harus diselenggarakan oleh orang-orang Jawa, dengan cara yang sesuai dengan lingkungan Jawa. Dalam hal ini ia mengambil garis-tengah antara Emde dan Coolen.Kerjasama antara Tosari dan Jellesma berlangsung dalam suasana baik dan memberi hasil yang baik.Jellesma menerbitkan juga Riwayat-riwayat Alkitab dan sebuah bundel Nyanyian Rohani dalam bahasa Jawa.Pada tahun 1858 Jellesma meninggal. Pada zaman utusan-utusan yang menggantikan dia (a.l. J. Kruyt, ayah A.C. Kruyt, yang bekerja di Mojowarno tahun 1864-1910) pengaruh Zending dalam lingkungan kekristenan Jawa bertambah besar.Barulah dalam abad ke-20 jemaat-jemaat di Jawa Timur kembali berdiri sendiri.

    ReplyDelete
  24. Nama: Angela Merice Putri
    Npm: 20200102
    Pekabaran Injil di Jawa Barat
    C. Albers, D. J. van den Linden, dan G. J. Grashuis merupakan rombongan utusan pertama dari NZV yang tiba di Jawa Barat pada tanggal 16 Agustus 1863.Para pekabar Injil mendapat hambatan dari suku pribumi di Jawa Barat (orang Sunda). Suku Sunda sendiri tidak meminta untuk dikabari Injil dan pemerintah Belanda pun tidak setuju terhadap usaha pekabaran Injil dikalangan suku Sunda yang telah menganut agama Islam (van den End, 2006: 100). Soejana (1999: 73-74) mengemukakan bahwa hingga akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, pos zending (pekabaran Injil) yang berhasil didirikan diantaranya di: Cianjur (1863), Cirebon (1863), Indramayu (1864), Bogor (1868), Bandung (1870), Sukabumi (1872), Sumedang (1872), Cideres (1882), Pangharepan Cikembar(1886), Lebak (1894), Tasikmalaya (1898), Garut (1899), Karawang (1899), Palalangon (1902), Juntikebon (1905) dan Tamiyang (1911). Setelah keberhasilan NZV mendirikan pos zending, timbul masalah yang dihadapi NZV maupun penduduk pribumi yang telah memeluk agama Kristen.
    Untuk menolong orang-orang Kristen pribumi, timbul gagasan untuk mendirikan desa-desa Kristen. Setelah kurang lebih 70 tahun NZV bekerja, akhirnya pada 14 November
    1934 didirikan Gereja Kristen di Jawa Barat (de Christelijke Kerk van West Java)
    berpusat di Bandung yang sehari-hari disebut sebagai Gereja Kristen Pasundan (GKP) jemaat Bandung. Disusul dengan pos zending yang lain, sehingga menjadi
    GKP Jemaat Cianjur, GKP Jemaat Cirebon, GKP Jemaat Bogor, GKP Jemaat
    Sukabumi, GKP Jemaat Sumedang, GKP Jemaat Cideres, GKP Jemaat Cikembar,
    GKP Jemaat Tasikmalaya, GKP Jemaat Garut, GKP Jemaat Karawang, GKP
    Jemaat Palalangon, GKP Jemaat Juntikebon, GKP Jemaat Tamiyang dan lain-lain.

    - Pekabaran Injil di Jawa Timur
    Kekristenan di Jawa Timur sudah masuk sejak tahun 1528 dimana perjanjian antara Portugis dengan kerajaan Blambangan, di kota pelabuhan penarukan yang masih termasuk dalam kerajaan ini berdiam sejumlah orang Portugis. Walaupun ada larangan dan pembatasan dari terhadap zending, namun sejak 1830-an terutama sejak 1850-an mulai tampil sejumlah pribadi Kristen asal Eropa atau peranakan melaksanakan tugas pekabaran Injil secara perorangan. Dengan kata lain, di luar kerangka pekerjaan badan-badan Zending. Kita boleh mencatat beberapa nama, antara lain Johanes Emde, C.L. Coolen, Jallesma dan Paulus Tosari.
    Di Jawa Timur, kegiatan PI dimulai oleh seorang Jerman yang telah merantau ke Indonesia, Bapa Emde (1774-1885) adalah seorang Pietis dari Jerman yang berlayar ke Indonesia untuk melihat dengan mata kepala sendiri, apakah benar bahwa perkataan dalam Kejadian 8:22, tentang musim dingin dan musim panas tidaklah sesuai dengan keadaan di daerah Kathulistiwa. Tidak hanya Emde muncul juga di Jawa Timur muncul pusat penyiaran agama Kristen yang kedua. Pusat kedua ini adalah Ngoro, dan peminpinya adalah Coolen (1775-1873). Coolen lahir dari keluarga Belanda, tetapi ibunya putri bangsawan Jawa. Dari ibunya dia diwariskan tradisi kebudayaan Jawa, sehingga dia menguasai wayang, musik dan tari-tarian Jawa.

    - pekabaran injil di jawa Tengah
    Injil datang ke Jawa Tengah melalui dua jalan. Jalan yang satu ialah melalui usaha beberapa orang kulit putih. Jalan yang lain adalah penyiaran "ilmu" Kristen oleh penduduk Ngoro dan Mojowarno. Selanjutnya juga riwayat sejarah gereja di Jawa Tengah mempunyai pola yang mirip dengan yang di Jawa Timur: utusan-utusan Lembaga Zending datang menetap di tengah-tengah jemaat-jemaat Kristen Jawa dan mengambil-alih pimpinan. Hanya, di Jawa Tengah mereka lebih banyak mengalami pertentangan daripada yang dialami Jellesma atau penggantinya. Penggabungan kedua arus itu, yaitu kekristenan bercorak Jawa dan kekristenan gaya Barat, di sini baru selesai pada abad ke-20.
    Perabaran Injil di jawa Tengah ini juga tanpa campur tangan lembaga-lembaga pekabaran injil .

    ReplyDelete
  25. 1.Gereja Kristen Pasundan yang biasa dikenal dengan GKP adalah sebuah gereja yang tumbuh dan berkembang di daerah Pulau Jawa bagian barat, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Gereja ini resmi berdiri pada tanggal 14 November 1934 dengan Rad Ageng (Majelis Besar) pertama, yang diketuai oleh Penginjil J. Iken dari Nederlandse Zendelings Vereeniging (NZV) dari Belanda, penulis D. Abednego, dan bendahara Tan Goan Tjong.
    Nama Pasundan berasal dari Tatar Pasundan—suatu wilayah di Jawa Barat maupun Banten yang mayoritas dihuni Suku Sunda—yang memiliki kearifan lokal Sunda atau Kerajaan Sunda.
    1.Gereja Kristen Pasundan yang biasa dikenal dengan GKP adalah sebuah gereja yang tumbuh dan berkembang di daerah Pulau Jawa bagian barat, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Gereja ini resmi berdiri pada tanggal 14 November 1934 dengan Rad Ageng (Majelis Besar) pertama, yang diketuai oleh Penginjil J. Iken dari Nederlandse Zendelings Vereeniging (NZV) dari Belanda, penulis D. Abednego, dan bendahara Tan Goan Tjong.
    Nama Pasundan berasal dari Tatar Pasundan—suatu wilayah di Jawa Barat maupun Banten yang mayoritas dihuni Suku Sunda—yang memiliki kearifan lokal Sunda atau Kerajaan Sunda.
    Di antara tokoh-tokoh pendiri GIUZ adalah Mr. F.L. Anthing dan Pdt. E.W. King. Mr. F.L. Anthing adalah orang pertama yang melakukan Pekabaran Injil kepada penduduk asli di Jawa Barat, dengan prinsip kerja: "Mengabarkan Injil oleh Penginjil Bumiputra". Di kemudian hari Mr. F.L. Anthing berhasil mendirikan Pos-pos Pekabaran Injil di Jakarta dan sekitarnya, yang sering kali disebut sebagai "Jemaat-jemaat Anthing", antara lain: Kampung Sawah, Pondok Melati, Gunung Putri, Cigelam, Cikuya (Banten), Tanah Tinggi, Cakung dan Ciater (dekat Serpong). Pada 11 Juli 1855, dua orang pribumi dari daerah Cikuya, yakni Minggu dan Sarma menerima Baptisan Kudus dalam sebuah pelayanan oleh Pdt. Bierhans di Jakarta. Pelayanan Baptisan Kudus dilakukan di Jakarta karena Muhinickel tidak mempunyai wewenang untuk melakukan pelayanan tersebut. (Di kemudian hari, GKP meresmikan dan memperingati Tanggal 11 Juli sebagai Hari Pekabaran Injil GKP). Pada 5 Januari 1863, Rombongan Zendeling NZV yang pertama yakni C.J. Albers, D.J. v.d. Linden dan G.J. Grashuis tiba di Jakarta. Mereka melanjutkan perjalanan ke Bandung bulan Maret 1863. Tetapi mereka harus menunggu 2 tahun baru kemudian memperoleh izin kerja dari Gubernur Jenderal Pemerintah Kolonial Belanda saat itu.
    Karena belum memperoleh izin kerja, Zendeling D.J. v.d. Linden pindah ke Cirebon, sedangkan Zendeling C.J. Albers pindah ke Cianjur dan mulai melakukan Pekabaran Injil di daerah itu. Sementara Pdt. E.W. King mendirikan Jemaat Rehoboth di Jatinegara-Jakarta.Pada 26 Desember 1863 Dua orang (suami-isteri) penduduk pribumi, yakni Ismail dan Murti dibaptiskan di Cianjur.

    ReplyDelete
  26. 2. Kiai Ibrahim Tunggul Wulung (1800-1885) adalah seorang penginjil pribumi pada awal abad ke-19 di kawasan Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten. Kekristenan di Pulau Jawa sendiri tidak lepas dari peran para penginjil awam seperti F.L. Anthing, C.V. Stevens-Philips dan para penginjil pribumi seperti Kiai Sadrach, Paulus Tosari serta Kiai Ibrahim Tunggul Wulung pada masa itu. Bruckner seorang pekabar Injil NZG yang berasal dari jerman, yang ditetapkan di Semarang pada tahun 1815 Ia masuk golongan para pekabar Injil yang pertama-tama diutus oleh NZG ke Indonesia yang di pekerjakan di dalam gereja Protestan yang sangat kekurangan tenaga -tenaga itu, hingga seorang pekabar Injil yang kemudian dikirim lagi oleh nzg ke Semarang berhasil mengumpulkan Beberapa golongan Kristen di sekitar semarang. pekabar Injil itu ialah Hoezoo, yang memulai pekerjaannya pada tahun 1849. Dalam mendekati orang-orang Jawa Hoezoo tidak usah lagi memebuka jalan-jalan baru, sebab jalan-jalan itu sudah tersebar dari mojowarno sampai ke kayuapu

    ReplyDelete
  27. 3. Di daerah Ngoro, Jawa Timur, juga ada seorang lain yang bernama Coolen yang merupakan keturunan Belanda dan Jawa. Dia sangat menguasai budaya Jawa dan beragama Kristen. Bagi dia orang Jawa yang menjadi Kristen tidak perlu berbudaya Barat, dengan budaya Jawa orang bisa beragama Kristen. Maka di Ngoro dia mengembangkan kekristenan yang tidak memakai tradisi barat, misalnya tidak adanya babtisan dan Perjamuan kudus. Ajaran Kristen dilihat sebagai Ngelmu. Di Ngoro dia memiliki murid yang banyak dari orang-orang Jawa. dalam kegiatannya ini Coolen memiliki murid yang nantinya menjadi orang-orang penting dalam sejarah Gereja Kristen Jawi wetan (GKJW), yaitu Abisai Ditotarung, Paulus Tosari, dan Matius Niep. Karena ajaran Coolen yang sangat dekat dengan kepercayaan asli Jawa, dan ada kelompok Kristen di Surabaya yang dengan tegas memegang budaya Eropa, mengakibatkan kebingungan dari para muridnya. Para murid selain belajar pada Coolen ternyata secara diam-diam juga ke Surabaya untuk belajar Kekristenan yang lain. Akhirnya ada beberapa murid Coolen yang meminta dibabtis dan mengikuti perjamuan kudus di Surabaya, sehingga mereka memiliki tambahan nama baru. Para murid ini merasa Coolen tidak mengajarkan ilmu Kristennya dengan penuh sehingga mencari tambahan di tempat lain. Hal ini membuat Coolen marah dan mengusir beberapa muridnya itu dari Ngoro yaitu Ditotarung, Tosari, dan Niep

    ReplyDelete
  28. Nama: Erianto Nadeak
    Npm: 20200107
    di Jawa Tengah. Sama seperti di Jawa Barat dan Timur, begitu pula di Jawa Tengah, Injil paling pertama dibawa kepada penduduk pribumi oleh orang Eropa, lalu oleh orang Jawa sendiri diteruskan kepada teman-teman sebangsanya, tanpa campur tangan lembaga pI. Di antara lembaga pI tersebut, yang masuk paling pertama ialah Doopsgezinde Zendingsvereniging (DZV, Perhimpunan pI Menonit) dari Negeri Belanda. Utusan pertama DZV ialah P. Jansz (1820-1904). Selama 30 tahun Jansz membaktikan diri pada tugas pI, ia menghasilkan kamus bahasa Jawa, terjemahan Alkitab (PB 1891, Alkitab 1896), terjemahan katekismus Heidelberg, dan lain-lain. Tiga lembaga yang masuk ke Jawa tengah masing-masing mewakili denominasi tersendiri: Mennonite, Kongregasionalis, Calvinis.
    3. Pada masa 1870-1910 pI berlangsung berangsur-angsur menurut garis-garis yang telah ditetapkan oleh zending. Garis-garis itu adalah: a) Zending tetap lebih banyak memperhatikan desa dari pada kota. b) penyelenggaraan karya pI sebagai karya pendidikan. lalu GKJW dan zending bersama-sama mengasuh dan membimbing jemaat-jemaat Kristen yang telah tumbuh di Bali. Perkembangan selanjutnya (1920-an) mengasilkan hubungan timbal balik sehinnga menghasilkan pola pI yang baru yang berkeliling mengabarkan Kabar Kesukaan di kota-kota dan desa-desa. Sikap baru di berbagai bidang itu tidak bisa tidak harus membawa ke kemandirian gereja Kristen di Jawa Timur (1928). Tokoh-tokoh perintis Pekabaran Injil di Jawa Timur adalah oraganisasi NZG dan penginjil CAMA, Tsang Kam Fuk.

    ReplyDelete