Apa Itu Hikmat Dalam Amsal

Apa Itu Hikmat Dalam Amsal

Hikmat dalam kitab amsal
Hikmat dalam Kitab Amsal



Apa itu hikmat? Apakah setiap orang Kristen memerlukannya? Lalu bagaimana cara memperoleh hikmat itu sendiri? Kalau berbicara mengenai hikmat bagi orang Indonesia identik dengan para orang tua dan pemuka agama. Bahkan ada pepatah yang mengatakan semakin orang berhikmat itu seperti padi (semakin berisi, maka akan semakin menunduk). Sedangkan kalau berbicara hikmat dari sudut pandang Alkitab identik dengan Kitab Amsal, karena memang di dalam Amsal seluk beluk tentang hikmat dijelaskan secara detail.

Kata hikmat pun selalu identik dengan orang bijaksana dan kebahagiaan. Pertanyaannya adalah apakah hikmat itu penting? Jawabannya hikmat sangat penting bagi orang Kristen. Alasannya orang Kristen membutuhkan hikmat dalam hidupnya agar dapat memiliki kehidupan yang berhasil dan bahagia, seperti yang Amsal katakan (Ams. 3:13-18). Lalu sebagai orang Kristen bagaimana memperoleh hikmat itu sendiri? 

Kitab Amsal sudah memberikan jawabannya bagi kita orang Kristen, bagaimana cara memperolehnya:

  1. Setiap orang Kristen yang ingin memperoleh hikmat, maka yang terutama adalah harus takut akan Tuhan (Ams. 9:10), sebab takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat. 
  2. Rendah hati dan bersahaja, hikmat Tuhan tidak akan ada tanpa kerendahan hati dan bersahaja (Ams. 11:2). 
  3. Mempelajari Firman Allah setiap saat dan mengaplikasikannya di dalam kehidupan sehari-hari (Ams. 2:1-5).
  4. Untuk memperoleh hikmat dari Allah, setiap orang Kristen tentunya harus memintanya langsung kepada Allah sang empunya hikmat itu sendiri. Bagaimana caranya?yaitu dengan cara berdoa, jika kita tulus meminta hikmat kepada Allah, maka Allah akan memberikannya kepada kita.


Kekhasan hikmat ialah bahwa pengalaman dan keterampilan manusia ditempatkan dalam kerangka yang lebih luas. Hal itu berarti pengakuan bahwa hidup ini adalah ciptaan Allah (Ams. 1:7). Hikmat yang sejati tidak datang dari pikiran saja melainkan berdasarkan keterarahan atau orientasi hidup manusia. Sebab ternyata orang pintar pun bisa gagal karena terlalu memikirkan banyak hal, sedangkan orang bodoh dapat berhasil dalam melakukan tindakan yang tepat. Maka orang berhikmat dapat belajar dari kesalahan, tidak hanya menyesal dan memandang ke belakang, tetapi tetap terarah ke depan dengan mengambil langkah yang baru. Iman pada Allah diwujudnyatakan dalam pengharapan akan masa depan untuk semua orang. Itulah hikmat, tidak ditakuti atau digoncangkan oleh pengalaman negatif, tetapi berani menghadapi kenyataan hidup dalam kemantapan iman.

Hikmat adalah suatu kualitas kecerdasan intelektual yang diberikan Allah kepada manusia sebagai petunjuk praktis untuk menjalani hidup sehari-hari, serta membawa manusia kepada keberhasilan hidup atau sebagai kunci keberhasilan yang sesuai dengan kehendak Allah. Oleh sebab itu, kata “Takut Akan Tuhan” menempati posisi yang sangat sentral (utama). Takut akan Tuhan dan pengenalan akan Allah, merupakan penyataan illahi dan karunia Allah yang mula-mula, yang berada di luar dunia dan kehidupan manusia. Hikmat selalu berkaitan dengan kebenaran, dan berpihak kepada realitas. Dengan demikian hikmat dari Allah merupakan sumber kehidupan yang menuntun orang untuk hidup saleh menurut kehendak Allah. Ketika kita memiliki hikmat Tuhan maka kita akan menjadi orang yang berbahagia karena hikmat Tuhan lebih berharga dari emas dan perak (Ams. 3:13-18). By. RB

Post a Comment for "Apa Itu Hikmat Dalam Amsal"