Berpacaran Dalam Konteks Kristen

Berpacaran Dalam Konteks Kristen

Berpacaran menurut konteks kristen
Berpacaran dalam Konteks Kristen



Suatu ketika ada yang bertanya mengenai berpacaran dalam konteks kristiani. Apakah Alkitab berbicara mengenai pacaran? Kalau bicara, bagaimana pacaran secara kristiani? Memang di dalam Alkitab tidak ada bahasanya mengenai pacaran. Namun beberapa bagian firman Tuhan bisa menjawab mengenai hal tersebut, seperti Amsal 30: 18-19 dan Kidung Agung 1:14.

Berpacaran secara Kristiani yaitu suatu hubungan yang saling memahami dan memahami antara dua orang yang berbeda jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) berdasarkan nilai kristiani (sesuai dengan ajaran Alkitab). Setelah tahapan berpacaran, baru melangkah ke hubungan yang lebih serius, yaitu pertunangan dan akhirnya perkawinan. Dalam berpacaran juga harus didasarkan pada saling suka atau cinta kasih diantara kedua belah pihak.

Pada umumnya istilah berpacaran lebih melekat pada kaum muda. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa pada masa kini suatu hubungan yang penting dalam suatu hubungan yang serius antara perempuan dan laki-laki sangatlah penting. Persoalannya adalah bagaimana mengarahkan masa-masa berpacaran ini, menjadi suatu masa pesanan, semangat dan komitmen yang benar-benar menuju kehidupan yang baik. Itulah tugas utama dari para orang tua. Gereja juga mengajarkan untuk mengajar anak-anak, sekolah dasar, prinsip utama yang harus dipegang adalah tetap melibatkan Tuhan dalam. Di dalam berpacaran harus dilandasi dengan kasih Agape, sehingga setiap pasangan bisa menerima kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Pondasi yang kuat dan benar kebenaran firman Tuhan, bisa menjadikan suatu hubungan menjadi lebih baik, tetapi jika para muda-mudi tidak memiliki pondasi yang kuat dan benar, mereka bisa terjatuh kedalam dosa, bahkan meninggalkan Tuhan karena salah dalam memilih pasangan. Para orang tua dan gereja tidak boleh alergi dan tabu terhadap hal ini. Pihak gereja yang memakai bagian Amsal 30: 18-19 dan Kidung Agung 1: 4 didalam pengelolaan mengenai berpacaran kepada kaum mudanya. Otoritas daerah diarahkan untuk mempunyai komitmen, penguasaan diri dan kesiapan mental ketika mereka berpacaran, serta sesuai kehendak Allah. Oleh. RZ


Post a Comment for "Berpacaran Dalam Konteks Kristen"