Penderitaan Dalam Kitab Ayub

Penderitaan Dalam Kitab Ayub

Penderitaan dalam kitab ayub
Penderitaan dalam Kitab Ayub



Penderitaan, kata tersebut mungkin sering kita dengar, apalagi disaat sekarang ini, banyak orang yang mengalami penderitaan. Adapun bentuk penderitaan sangat beragam, ada penderitaan yang disebabkan oleh sakit penyakit, bencana alam, atau memang yang sengaja dibuat oleh kita sendiri, dan ada pula penderitaan yang datangnya dari sang pencipta. Berbicara tentang penderitaan di dalam kekristenan, pasti akan mengarah kepada salah satu orang dalam Alkitab yaitu Ayub.


Alkitab dengan detail menceritakan bagaimana Ayub mengalami penderitaan yang begitu dasyat. Mengapa penulis katakkan demikian? Karena di dalam Kitab Ayub pasal 1: 1-22, kita bisa membaca bagaimana Ayub, seorang yang saleh dan takut akan Allah, selain itu orang yang kaya raya harus kehilangan harta bendanya. Selain itu Ayub juga harus kehilangan semua anak-anak yang dicintainya, bahkan ditengah keterpurukan tersebut, isterinya pun tidak berpihak kepadanya. Lebih parah lagi adalah semua sahabat terbaiknya menyalahkan Ayub atas peristiwa yang menimpanya tersebut. Jika kita menempatkan diri kita diposisi Ayub, penulis yakin pada masa sekarang ini tidak ada seorang pun yang akan bertahan seperti yang dilakukan oleh Ayub.

Pelajaran berharga apa yang bisa kita petik dari kisah Ayub dalam menghadapi penderitaan? Ayub menghadapi penderitaan dengan sikap penuh kepasrahan diri kepada Allah dan penderitaan yang dialaminya sebagai bagian dari rencana baik Allah. Pertanyaannya adalah bagaimana Ayub bisa melakukan semuanya itu? Jawabannya yaitu karena Ayub memiliki iman yang luar biasa. Sebab dengan iman yang benar segala penderitaan yang ada Ayub bisa lewatinya, dan berakhir dengan kebahagiaan. Ayub melihat semua yang terjadi dalam hidupnya adalah karena kehendak Allah (Ayb 1:21).

Respon terhadap penderitaan:

Ada dua sikap yang mungkin diambil oleh seseorang yang mengalami penderitaan, entah itu penderitaan yang disebabkan oleh ekonomi, sakit penyakit atau pun karena hal lainnya. Pertama, seseorang yang mengalami penderitaan bisa saja menyalahkan Allah atas apa yang terjadi pada dirinya, lalu meninggalkan Allah. Kedua, kebalikkan dari sikap yang pertama, yaitu seseorang yang mengalami penderitaan akan semakin mendekatkan dirinya kepada Allah. Pertanyaanya adalah kita termasuk kedalam bagian yang mana? Silahkan jawab sendiri. 

Seharusnya sebagai orang Kristen, setiap penderitaan yang kita alami, kita semakin mendekatkan diri kepada Allah. Dan di setiap penderitaan yang terjadi, justru akan menghasilkan iman yang benar. ketika kita memiliki iman yang benar kepada Allah, maka semua penderitaan yang kita alami akan dapat kita lewati, tanpa menyalahkan Allah. Karena kita melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan ini, ada di dalam kedaulatan Allah. Dan buah dari iman yang benar, adalah kita bisa melihatnya sendiri, bagaimana Allah memulihkan keadaan Ayub, bahkan dua kali lipat dari keadaan yang semua dari apa yang dimiliki Ayub (Ayb 42: 7-17). Seperti Allah yang memulihkan keadaan Ayub, maka Allah pun akan melakukan hal yang sama kepada kita, asalkan kita memiliki iman yang benar.

Post a Comment for "Penderitaan Dalam Kitab Ayub"