Pentingnya Persembahan Perpuluhan dalam Kekristenan
 |
| Pentingnya perpuluhan bagi orang Kristen |
Persembahan pernyataan hal yang asing bagi setiap orang Kristen. Namun, konsep mempersembahkan persembahan yang tidak berhubungan dengan benar oleh jemaat secara khusus persembahan perpuluhan. Persembahan persepuluhan merupakan mempersembahkan kepada Tuhan berupa sepersepuluh (sepuluh persen) dari tahap. Persembahan perpuluhan diberikan sebagai pernyataan peraturan agamawi tetapi sebagai pengikut Kristus persembahan persepuluhan harus berdasarkan sikap hati yang digerakkan Roh Kudus dengan rasa ucapan syukur yang menghormati Kristus sebagai bukti ketaatan-Nya.
Meskipun dalam Perjanjian Baru persembahan persepuluhan tidak diberikan atas dasar menaati hukum Taurat. Persembahan persepuluhan sangat penting di dalam kekristenan karena itu merupakan bukti ketaatan kepada Allah yang adalah pemilik dari apa yang ada padanya.
Oleh karena itu, dalam hal persembahan persepuluhan para pemimpin gereja (pendeta, hamba Tuhan) harus mengaplikasikannya terlebih dahulu. Setelah itu harus memberikan pemahaman yang baik dan benar kepada jemaatnya, bahwa persembahan persepuluhan pada masa ini bukanlah sebagai ketaatan kepada hukum Taurat atau peraturan agamawi, namun sebagai bukti sikap hati yang baru penuh ucapan syukur dan mengasihi Kristus Sang sumber berkat.
Jadi persembahan persepuluhan sangat penting di dalam kekristenan. persembahan persepuluhan diberikan sebagai bukti ketaatan kepada kepada perintah Allah. Persembahan persepuluhan diberikan ke rumah perbendaharaan ataupun gereja dengan tujuan mendukung pelayanan di rumah Tuhan dan di dasarkan rasa syukur dan hormat kepada Allah Sang pemberi berkat (Mal. 3:6-12). Tetapi apakah perpuluhan juga boleh diberikan diluar gereja? penulis sendiri berpendapat boleh, yaitu diberikan kepada orang-orang yang sedang membutuhkan, seperti yang Paulus katakan kepada jemaat di Galatia untuk saling menolong dalam menanggung beban (Gal 6:2). By. DH
Post a Comment for "Pentingnya Persembahan Perpuluhan dalam Kekristenan"