Tetap Berharap Kepada Yesus
Yohanes 15:1-18 |
Pendahuluan
Seorang petani mengolah sawahnya dengan kerja keras tentunya ia
mengharapkan tanah atau sawah yang diolahnya dapat menghasilkan panen yang
baik, bekerja keras merupakan jalan yang harus dilakukan sekalipun itu harus
melewati teriknya matahari dan derasnya hujan.
Pada saat seseorang dalam keadaan sakit tentunya berharap
penyakitnya segera sembuh dengan begitu ia akan pergi kedokter dan berobat. Apakah
itu salah tentunya tidaknya tetapi kesembuhan yang utama itu tentunya datang
dari Tuhan ada beberapa alasan mengapa kita harus tetap berharap pada
Yesus..karena Yesus adalah pribadi yang sempurna dan ketika kita berharap pada
Yesus tak kan pernah mengecewakan.
Setiap orang tentu memiliki banyak harapan, lalu pertanyaannya adalah pada
siapa kita berharap?
Berharap adalah memiliki keinginan supaya
terjadi, menanti dengan sabar keinginan menjadi kenyataan. Harapan juga berarti
keinginan mengapa kita harus tetap berharap pada Yesus atau meletakan
pengharapan kita kepada yesus Karena alasan2 dibawah ini?
Isi
Hari raya orang yahudi merupakan hari raya yang
penting dan mengharuskan mereka pergi ke Yerusalem, sehingga Yesus hadir juga
di Yerusalem.
Kehadiran Yesus disuatu tempat tentu tidak secara
kebetulan, selalu ada hal yang menakjubkan yang Yesus kerjakan termasuk
mukzijat kesembuhan. Demikian hal nya pada saat Yesus hadir di Yerusalem.
Betesda dalam bahasa Aram berarti rumah Allah. Karena disebut rumah Allah makanya banyak sekali
orang sakit datang ke tempat itu tentunya berharap mendapat kesembuhan dalam
arti ketika mengalami pergumulan datang saja. Mungkin Banyak orang datang
kesuatu tempat supaya terbebas dari pergumulan atau juga ke rumah Allah tetapi
tidak datang kepada Yesus secara pribadi sehingga kesembuhan itu tidak
diperoleh secara nyata. Di Kolam tersebut banyak orang yang sakit datang
menantikan goncangan air tersebut mengapa banyak orang datang ke tempat itu?
Sebab sewaktu-waktu (ada kalanya) tidak setiap waktu malaikat datang dan
menggoncangkan air itu; barang siapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah
goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya (ayat 4) ada syarat
yang harus dipenuhi dan itu menjadi syarat yang berat atau sulit dilakukan apalagi untuk
orang-orang sakit.
- Malaikat Tuhan bisa saja datang untuk menggoncangjkan air tersebut
- Goncangan air tersebut mungkin bisa saja menyembuhkan
- Ada syarat yang harus dipenuhi dan ada persaingan yang sulit untuk dilakukan
- Butuh orang lain disekitar yang menolong untuk sampai pada goncangan air tersebuOrang buta berjalan bisa, tetapi sulit melihat jadi bagaimana ia tahu air itu bergoncang atau tidak?pada waktu ia berjalan ia bisa saja terantuk lalu terjatuh dan mungkin menabrak orang jadi mustahil untuk sampai ke kolam tersebut tepat pada waktu air tersebut bergoncang, pasti orang yang lain lebih dahulu datang kekolam tersebut. Alasannya:
- Orang buta berjalan bisa, tetapi sulit melihat jadi bagaimana ia tahu air itu bergoncang atau tidak?pada waktu ia berjalan ia bisa saja terantuk lalu terjatuh dan mungkin menabrak orang jadi mustahil untuk sampai ke kolam tersebut tepat pada waktu air tersebut bergoncang, pasti orang yang lain lebih dahulu datang kekolam tersebut
- Orang timpang ia dapat melihat gocangan air tersebut tetapi membutuhkan waktu untuk sampai di kolam air yang bergocang tersebut karena keterbatasannya dalam berjalan.
- Orang lumpuh mungkin melihat goncangan air tersebut tetapi ia tidak dapat menuju kolam tersebut karena menggerakkan badannya saja tidak mampu apalagi berjalan suatu yang mustahil.
- Pada saat orang sakit itu datang dan menanti goncangan air tersebut membawa teman atau ada kerabat yang sehat bersama dengan dia bisa langsung ditolong untuk diturunkan. Tetapi jika dia hanya sendiri karena tidak diceritakan orang yang mendampinginya. Ini akan menjadi suatu hal yang sulit untuk dapat mencapai goncangan air tersebut. kesimpulkan menurut hemat pikiran secara manusia untuk sembuh sepertinya hal yang mustahil; sebab butuh waktu, butuh orang lain dan butuh kepastian juga kapan air tersebut bergoncang dan benar-benar dapat menyembuhkan.
Yesus Melihat
dan Mengetahui Setiap Keadaan Kita (Ay. 5-6)
Di situ ada seorang yang sudah 38 tahun lamanya sakit
(ayat 5) tidak diceritakan ia menunggu diserambi itu selama 38 tahun atau baru
datang dan sama halnya yang lain menantikan goncangan air tersebut. Tetapi yang
jelas sakit yang dirasakan sudah lama dan berbaring disitu kemungkinan lumpuh
karena terbaring di serambi kolam tersebut.
(Ay. 6) Yang menarik disini adalah ketika Yesus melihat orang itu berbaring disitu dan karena Ia Tahu , bahwa ia telah lama dalam keadaan itu berkatalah Ia kepadanya. Yesus yang adalah Allah maha tahu bahkan lebih tahu setiap keadaan dan kebutuhan setiap kita tanpa kita ungkapkan. Namun karena keterbatasan dan keberdosaan kita, kadang kita seolah terpuruk dan merasa bahwa Tuhan Yesus seolah jauh dari jangkauan kita.
Yesuslah Yang Menjadi Jawaban Bagi Setiap Persoalan (Ay. 7-9)
Kehadiran Yesus ditempat tersebut menjadi cara atau
jalan orang sakit tersebut dapat sembuh, kalau kita membayangkan sakit yang
diderita selama 38 tahun. Tentunya ada rasa kecewa karena penyakit yang dialami
tidak kunjung sembuh dalam hidup orang tersebut. Pada waktu sakit ia pun
berharap ada orang lain yang peduli dan membantu ia untuk sembuh, tetapi tidak
ada yang menolong dan akhirnya seperti kehilangan harapan.
Pertanyaaan
yang Yesus berikan: Maukah engkau sembuh? itu adalah menjadi sebuah harapan sekaligus
sebuah kepastian yang diberikan oleh Yesus. Bahwa selama 38 sakit masih adakah
kemauan untuk sembuh? Jawab orang sakit itu kepada-Nya “ Tuhan tidak ada orang
yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, sementara aku menuju kolam itu, orang lain sudah turun
mendahului aku (Ekstrim).Ayat 7) merupakan jawaban yang menggambarkan
sebuah kekecewaan namun ketika melihat Yesus orang sakit tersebut melihat ada suatu hal yang berbeda. Makanya ia berani
mengeluhkan keadaannya kepada Yesus sekalipun pada dasarnya ia tidak mengenal
siapa pribadi Yesus tetapi diayat selanjutnya Yesus memberikan kesembuhan yang selama ini ia nantikan.
Kata Yesus kepadanya: Bangunlah angkatlah tilammu dan
berjalanlah, kesembuhan yang Yesus berikan ajaib karena, ia tidak perlu
menunggu waktu lagi dan pada saat itu juga sembuhlah
orang itu mengangkat tilam dan berjalan.
Setelah menderita
selama 38 tahun, orang ini telah mengalami kekecewaan yang berkepanjangan,
sebab banyak orang yang sudah menderita terlalu lama kadang tidak lagi
mempunyai harapan untuk sembuh, tetapi orang ini disembuhkan karena tetap
mengharapkan pertolongan dari Allah. Namun, akhirnya kesembuhan datang juga.
Sebagian besar karena lamanya orang ini menderita maka Yesus dengan belas
kasihan, berkenan untuk menolongnya. Jangan sekali-kali kita putus harap bahwa
waktu Allah untuk mengulurkan tangan kepada kita mungkin segera akan datang.
Sekalipun pada saat
Yesus melakukan mukjizat orang yahudi tidak suka apalagi yang dilakukan pada
hari sabat ini merupakan sebuah kesalahan yang dilakukan oleh Yesus.
Yesus dan Kuasa-Nya Tidak Dapat Dibatasi Oleh Apapun (Ay. 10-13)
Orang-orang Yahudi
memiliki peraturan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada hari sabat.
Jika menyangkut nyawa seseorang baru boleh sedangkan untuk menyembuhkan orang
yang sakit selama 38 tahun tentunya tidak langsung berkaitan dengan keselamatan
nyawanya. Yesus bekerja tidak membutuhkan pengakuan dan peraturan manusia,
Termasuk peraturan yang melarang dihari sabat bekerja ataupun melakukan sesuatu
yang bertentangan dengan ajaran yahudi. Sekalipun para pemimpin agama
menentang Yesus dengan keras. Namun bagi Yesus pemulihan seseorang jauh lebih
berharga daripada setiap tradisi. Namun dalam pandangan Yesus penyembuhan
seseorang lebih penting daripada hukum sabat meskipun nyawa orang tersebut
tidak langsung terancam, pastinya Yesus menghendaki kesembuhan orang tersebut.
Kebutuhan seorang yang sakit ialah sembuh dari sakitnya. Kehadiran Yesus
sungguh membawa dan memberikan kesembuhan yang nyata dan terbukti tidak perlu
syarat dan tidak butuh perantara atau peraturan manusia, asal mau datang dan percaya
dengan keyakinan yang penuh maka sembuh.
Hidup Selayaknya Setelah Dipulihkan oleh Yesus (Ay. 14-18)
Orang yang sudah
disembuhkan berada dalam bait Allah tentunya untuk beribadah atau melayani.
Dengan begitu tidak akan jauh dari Tuhan, yang luarbiasa disini dapat berjumpa
kembali dengan Yesus dan mendapat pesan dari Yesus. Yesus selalu ada dalam
setiap kehidupan semua orang , Yesus mau ketika hidup kita dipulihkan tetap
pada kehidupan kita yang sudah dipulihkan oleh Tuhan. Dengan demikian tidak
kembali kepada kehidupan yang lama kehidupan masalalu yang sakit (secara rohani
maupun jasmani). Supaya hidup kita tetap dalam Dia, ketika kita hidup kembali
kepada masa lalu bisa saja terjadi yang lebih buruk. (Ayat 14-15). Tidak ragu
menceritakan tentang pekerjaan Yesus dan melakukan seperti apa yang yang Yesus
dan Bapa lakukan yaitu Bekerja. Menceritakan perbuatan-perbuatan Yesus yang
ajaib dan berani melakukan apa yang benar dihadapan Tuhan sekalipun mendapat
tantangan atau harus dianiaya. Asalkan itu sesuai dengan kehendak Bapa.
Sepertihalnya Yesus bekerja kitapun harus bekerja sama seperti Bapa sekalipun
dianiyaya karena dianggap menentang peraturan orang Yahudi. (Ayat 16-18).
Yesus menuntut agar semua orang yang percaya kepada-Nya akan berhenti berbuat dosa; dan orang yang benar-benar selamat akan berhenti. Sekalipun orang yang benar-benar percaya itu tidak sempurna dan kadang-kadang bisa gagal, ia akan mengabdi kepada Kristus sehingga, melalui kuasa Roh Kudus, dosa tidak lagi akan menjadi sifat khas kehidupan mereka (1Yoh 3:6). Pengharapan Yesus untuk orang yang sudah dilahirkan baru sungguh bertentangan dengan mereka yang menekankan bahwa orang percaya akan berbuat dosa terus-menerus dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan sehari-hari.
Penutup
Yesus datang
kedunia untuk melakukan kehendak Bapa. Yesus tahu keadaan manusia yang sakit
secara jasmani bahkan mati secara rohani (Rm. 3:23; 6:23) akibat dari dosa.
Yesus mau memulihkan relasi manusia dengan Bapa. Yesus menebus manusia dari
hukuman dosa agar manusia mendapat hidup kekal (Yoh. 3:16-21) sekalipun dunia
tidak menerima bahkan menolak Dia. Kuasa-Nya yang tidak terbatas oleh ruang dan
waktu memungkinkan kita boleh tetap datang kepada-Nya. Kapanpun dan dimanapun
dalam keadaan apapun, untuk melakukan kehendak Bapa karena kasih dan
kepedulian kepada manusia yang berdosa sampai mati dikayu salib sekalipun
seharusnya manusia yang dihukum. Kecacatan, ketidakmampuan, kekurangan fisik
kita bukanlah suatu hal yang dapat menghalangi kita tetap berada dekat-Nya.
Semuanya itu merupakan rancangan Allah. Dia menggunakan setiap
ketidaksempurnaan kita untuk kemuliaan-Nya. Cara Allah mengatasi sesuatu yang
kita sebut "keterbatasan" adalah tidak dengan menghilangkannya, namun
memberkatinya dengan kekuatan serta menggunakannya untuk kebaikan.
Harapan sangat
penting. Namun juga jangan lupa, kepada siapa Anda berharap juga tidak kalah
pentingnya. Maka, jangan salah menaruh harapan. Jika berharap banyak kepada
manusia, kita bisa kecewa. Taruhlah harapan kita hanya kepada Tuhan yang tak
berubah di segala keadaan.
Post a Comment for "Tetap Berharap Kepada Yesus"