Singa dari Yehuda dan Anak Domba

 

Singa dari Yehuda dan Anak Domba





Selamat pagi semuanya, untuk Mata Kuliah Kitab Wahyu, hari Senin, 31 Oktober 2022 kuliah tidak diadakan dikelas yah,,, tetapi ada tugas research mengenai salah satu tema yang ada di dalam Kitab Wahyu yaitu mengenai Singa dari Yehuda dan Anak Domba dalam Wahyu pasal 5, jadi dipersilahkan para mahasiswa yang mengambil Mata Kuliah Kitab Wahyu untuk mencari sumber referensinya di Perpustakaan STT SAPPI.

Pertanyaan:

  1. Jelaskan dan uraikan apakah yang dimaksud dengan singa dari Yehuda dalam Wahyu pasal 5?
  2. Jelaskan dan uraikan siapakah yang dimaksud dengan Anak Domba dalam Wahyu pasal 5? Apakah itu merujuk kepada Yesus Kristus?

Catatan:

  • Jawaban harus disertai dengan minimal 4 sumber referensinya.
  • Referensi dapat diambil dari internet tapi harus dari jurnal, dan tidak boleh menggunakan sumber referensi dari SABDA, trims & GBU


Catatan: 

  • Jawaban langsung ditulis pada kolom komentar dan masuk paling lambat, 31 Oktober 2022 pukul 22.00 WIB.
  • Kolom komentar akan ditutup pada pukul 22.00 WIB.


45 comments for "Singa dari Yehuda dan Anak Domba"

  1. Nama Masan Balingga
    Nim :20190116

    1) Secara khusus, metafora singa dan Anak Domba pada ayat 5 dan 6 berfungsi sebagai solusi dari problem pada bagian sebelumnya (Why. 5: 1-4) bahkan kitab Wahyu secara keseluruhan. Problem itu mengenai tentang Yesus yang akan membuka gulungan kitab yang termeterai yang dimetaforakan secara ganda (singa dan Anak Domba). Membuka gulungan yang termeterai juga mengandung makna layak, berdaulat atau berkuasa atas dua peristiwa ganda yaitu penghakiman dan penyelamatan. Secara restrospektif perihal peristiwa ganda ini telah disingkapkan di dalam PL yang direlasikan dengan suatu peristiwa eskatologis. Secara khusus dalam Kitab Wahyu, Yohanes mengungkapkan tentang siapa yang layak dan berdaulat atas peristiwa ganda yang telah disingkapkan dalam PL. Peristiwa ini telah direlasikan dengan adanya suatu peristiwa eskatologis. Yesus Kristus yang dinarasikan melalui metafora ganda merupakan oknum yang layak melaksanakan penghakiman dan penyelamatan. Ia (singa dan Anak Domba) adalah solusiatas problem tersebut (Why. 5:5-6)
    Pada ayat 11-14 merupakan reaksi dari solusi ini. Berfungsi sebagai kontras dengan konteks agama-politik pada masa kekaisaran Romawi, di mana mereka berlaku semena-mena kepada orang yang beroposisi dengan mereka, termasuk orang percaya. Mereka seperti binatang buas, termasuk seperti “singa” (Why. 13:2). Pemakaian metafora singa dan Anak Domba dalam Kitab Wahyu sendiri berakar dan berasal dari PL.
    Analisis konteks Wahyu 5:5-6 dalam relasi dengan PL sampai dengan PB
    secara umum, dalam PL, kata singa disebut secara ekplisit lebih dari 150 kali. Walaupun demikian jika dijumlahkan dengan penggunaan kata singa secara implisit terdapat lebih dari 200 kali dan menggunakan beberapa terminologi kata.24 Kemudian dalam PB terminologi singa tidak bervariasi seperti di PL. PB memakai terminologi λέων (leōn: singa) hanya sebanyak 9 kali dan tidak pernah digunakan dalam keempat Injil baik secara literal atau metafora.25 Dari semua varian kata dan konteks pemakaian, penggunakan metafora singa dalam PL dan PB telah digunakan dalam perspektif positif dan negatif. Metafora singa dalam PL selalu memiliki fungsi negatif dan positif. Negatif, singa selalu menakutkan, membahayakan bagi yang beroposisi dengan dia (the outsider group). Positif, singa menunjuk kepada fungsi perlindungan bagi yang tidak beroposisi dengannya (the insider group) dan tetap terdapat kesan adanya kekerasan.
    Demikian pula dengan pemakaian metafora singa dalam PB bisa menunjuk kepada Iblis yaitu pribadi yang jahat, mahkluk supranatural yang baik dan jahat, figur Mesias-Yesus dan musuh orang yang benar dan setia. Dari data ini, menunjukkan

    ReplyDelete
  2. bahwa pemakaian metafora singa dalam PB memiliki fungsi bervariasi. Walaupun demikian ada kesamaan dengan PL yaitu pada hal yang positif dan negatif. Namun secara data, singa dalam PB cenderung digunakan untuk menggambarkan perihal negatif dari pada positif. Singa juga tidak bisa dilepaskan dari kesan tindakan kekerasan atau membahayakan. Singa dalam ayat 5 diperjelas sebagai singa dari suku Yehuda, tunas Daud, telah menang dan layak membuka gulungan Kitab dan meterai. Singa dari suku Yehuda mengacu pada kejadian 49:9 dan tunas Daud mengacu pada Yesaya 11:1-5:10(Bdk. Yer. 11:19; 23:5; 33:15;Za. 3:8). Bagian-bagian Ini menunjuk kepada figur Mesias yaitu Kristus.

    Kristus sebagai Anak Domba
    Ketika Yohanes Pembaptis mengenal siapa Yesus itu, maka tercetus suatu kalimat dari mulutnya tentang Yesus dengan mengatakan: “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia” (Yoh. 1:29). Pada keesokan harinya, ketika ia melihat Yesus lewat, sekali lagi ia mengatakan: “Lihatlah Anak Domba Allah!” (Yoh. 1:35). Kalimat ini ditujukan kepada kedua muridnya, yaitu Andreas dan Yohanes. Dengan kalimat ini kedua murid itu pergi mengikut Yesus, dan kemudian mengenal Yesus sebagai Mesias, sebab ternyata mereka dengan tegas berkata kepada Simon Petrus: “Kami telah menemukan Mesias” (Yoh. 1:41). Jadi, kedua murid itu mengenal Yesus sebagai Mesias karena diperkenalkan oleh Yohanes Pembaptis bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah, yang tujuan kedatanganNya dan tugas utama-Nya ialah menghapus dosa dunia. Bagaimana Anak Domba dikatakan bisa menghapus dosa dunia? Tentunya dengan darahNya yang dicurahkan melalui kematian-Nya di atas kayu salib. Kita ingat tentang penulis kitab Ibrani yang mengatakan bahwa tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa (9:22). Konsep ini dikembangkan terus oleh Yohanes dalam kitab Wahyu, di mana di dalam visinya ia melihat Anak Domba di sorga, yang dikatakan seperti telah disembelih.
    `“Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!” (5:12). Bahkan Yohanes mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi berkata: “Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” (5:13). Di sini sekali lagi terlihat adanya kesetaraan antara Allah dan Anak Domba (bdk. 7:9-10, 17; 14:1, 4; 21:22-23). Implikasinya di sini cukup jelas bahwa Anak Domba itu adalah Allah (bdk. Yoh. 1:1; 20:28).”

    Anak domba disini artinya adalah: Metafora ganda antara singa dan Anak Domba tentang Yesus dalam Wahyu 5:5-6 ketika didekati melalui pendekatan Perjanjian Baru menggunakan Perjanjian Lama memberikan pemahaman tentang identitas dan karya Yesus Kristus. Metafora ganda ini adalah kombinasi yang unik

    ReplyDelete
  3. terkait dengan indetitas dan karya Yesus Kristus dalam rangka melaksanakan misi ganda ilahi yaitu penghakiman dan keselamatan. Misi ini adalah untuk menegakkan kerajaan Allah di bumi melalui kasih-Nya yaitu pengorbanan di kayu salib dan bukan melalui kekerasan. Kombinasi ini digunakan secara kontras antara Yesus Kristus.

    ReplyDelete
  4. Sunber Referensi:
    file:///C:/Users/PC%2009/Downloads/238-807-1-PB.pdf
    http://repository.seabs.ac.id/bitstream/handle/123456789/164/Kristologi%20Kitab%20Wahyu.pdf?sequence=1&isAllowed=y
    https://docs.google.com/viewerng/viewer?url=http://stttorsina.ac.id/jurnal/index.php/epigraphe/article/viewFile/238/74

    ReplyDelete
  5. DANDI/20190103
    SINGA DARI YEHUDA DALAM KITAB WAHYU PASAL 5
    William Barclay mengatakan Yesus Kristus telah memperoleh kemenagan sehingga Ia mampu membuka gulugan kitab itu dan membuka meterai-meterainya. Karena kemenagan-Nya atas maut dan semua kuasa kejahatan dan karena ketaatan-Nya yang penuh kepada Allah, Ia mampu mengetahui rahasia-rahasia Allah; Ia mampu menyingkapkan rahasia-rahasia Allah; dan hak istimewa-Nya serta tanggung jawab-Nya untuk mengendalikan semua hal yang akan terjadi. Kerena tindakan-Nya, Yesus adalah Tuhan atas kebenaran dan sejarah. Ia di panggil dengan dua gelar agung. William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Wahyu Kepada Yohanes Pasal 1-5 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001), 253-254.
    Ia adalah Singa Yehuda. Gelar ini berasal dari berkat terakhir yang diberikan Yakub kepada anak-anaknya sebelum ia meninggal. Dalam berkat itu, ia menamakan Yehuda “anak singa” (Kej. 49:9). Jika Yehuda sendiri adalah anak singa, sungguh tepat untuk menjuluki anggota suku Yehuda yang terhebat dengan “Singa Yehuda”. Di dalam kitab-kitab yang ditulis pada masa antar-perjanjian (PL-PB), julukan itu menjadi gelar mesianis. Kitab 2 Esdras berbicara mengenai sosok singa dan mengatakan, “Dia adalah Yang Diurapi, yaitu Mesias” (2 Esdras 12:31). Kekuatan dan kedudukannya yang tak diragukan lagi sebagai raja binatang buas menjadikan singa sebagai lambang yang tepat bagi Sang Mesias yang Mahakuat yang dinanti-nantikan orang Yahudi. Ibid, 254.
    Peter Wongso mengatakan Singa dari suku Yehuda. Di mana singa adalah raja atas segala binatang, melambangkan pemenang. Kalimat ini dikutip dari ucapan Yakub terhadap suku Yehuda, pemenang ini akan membawa damai sejahtera bagi umatnya (Bnd. Kej. 49:9-10). Ungkapan tersebut menyatakan tentang kemenagan Kristus. Maka Ia sanggup untuk membuka wahyu Allah tentang kebenaran jemaat (ekklesiologi). Peter Wongso, Eksposisi Doktrin Alkitab Kitab Wahyu (Malang: SAAT, 1996), 426.
    Dengan mengalahkan Iblis dan memikul beban penuh murka Allah, Ia telah membuktikan bahwa diri-Nya adalah Singa itu. Tetapi ia juga adalah Tuannya Daud, sang Tunas dari mana Daud berasal (Mat. 22:41-45). Di atas salib, Singa dari suku Yehuda ini, Tunas Daud ini, telah menang dan dengan demikiantelah memperoleh hak untuk membuka kitab itu dan memcahkan meterai-meterainya yaitu untuk memerintah alam semesta menurut rencana Allah. William Hendriksen, Lebih Dari Pemenang (Surabaya: Momentum, 2007), 104.
    Dari pememparan di atas, penulis menyimpulkan bahwa Singa dari Yehuda itu merujuk kepada Yesus Kristus sang Raja, Sang Pemenang, Mahakuat dan Ia yang sanggup mengalahkan segala musuh-musuh-Nya yang ada di dunia (Iblis). Ia adalah Singa yang perkasa dan yang kuat tetapi Ia tetap merendahkan diri-Nya dan Ia menerkam segala kuasa dosa yang ada di bumi.
    Ia telah mengalahkan segala kuasa kegelapan dalam kematian dan kebangkitan-Nya sehingga Ia layak membukakan rahasia-rahasia kedatangan Kerajaan Allah.

    ReplyDelete
  6. ANAK DOMBA DALAM PASAL 5, APAKAH MERUJUK KEPADA YESUS?
    Anak Domba adalah salah satu ide khas Kitab Wahyu, yang dikenakan kepada Yesus Kristus; disebut lebih dari dua puluh sembilan kali. Kata Yunani yang digunakan untuk kata Anak Domba ini tidak dipergunakan untuk Yesus Kristus dalam kitab lain mana pun di seluruh PB. Yohanes Pembaptis menunjuk kepada Yesus sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia (Yoh. 1:29, 36). Yohanes berharap agar kita melihat bahwa ini adalah konsep baru yang ingin diperkenalkannya. William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Wahyu Kepada Yohanes Pasal 1-5 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001), 255-256.
    Barclay mengatakan Anak Domba itu masih memiliki bekas-bekas luka karena telah disembelih. Inilah gambaran pengorbanan Kristus yang masih tetap terlihat di tempat sorgawai. Bahkan ditempat sorgawai Yesus Kristus adalah orang yang mengasihi kita dan memberikan diri-Nya bagi kita.
    Akan tetapi De Heer mengatakan para penafsir berpendapat bahwa pengambil-alihan gulungan oleh anak domba itu bukan hanya berarti bahwa Anak Domba itu (Kristus) kini akan menyatakan isi gulungan tersebut, yakni rencana Allah untuk mendirikan Kerajaan-Nya, melainkan juga akan melaksanakan rencana-Nya. J.J De Heer, Tafsiran Alkitab: Wahyu Yohanes 1 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1989), 79-80.
    Jadi, Anak Domba dalam kitab Wahyu pasal yang ke-5 merujuk kepada Yesus Kristus. Dia Anak Domba sebagai korban penebusan dosa bagi umat manusia, sekali untuk selama-lamanya.
    KESMIPULAN
    Kristus dalam penderitaan dan kematian-Nya menyatakan ciri-ciri Singa dan Anak Domba. Ia adalah Singa yang sesungguhnya dan Anak Domba yang sesungguhnya. Sebagai Anak Domba Ia dipimpin ke pembantaian, dikorbankan. Rasul itu melihat Anak Domb aini berdiri diantara takhta yang dikelilingi oleh para kerub itu dan kedua puluh empat tua-tua. Anak Domba berdiri “seperti telah disembelih”. Kematiannya mempunyai nilai tetap. Anak Domb aini yaitu Tuhan kita Yesus Kristus, memiliki tujuh tanduk, yang menunjukan kuasa dan otoritas-Nya; dan tujuh mata, karena Ia dipenuhi dengan Roh Kudus. William Hendriksen, Lebih Dari Pemenang (Surabaya: Momentum, 2007), 104.
    Secara khusus, metafora Singa dan Anak Domba pada ayat 5 dan 6 berfungsi sebagai solusi dari problem pada bagian sebelumnya (Why. 5: 1-4) bahkan kitab Wahyu secara keseluruhan. Problem itu mengenai tentang Yesus yang akan membuka gulungan kitab yang termeterai yang dimetaforakan secara ganda (singa dan Anak Domba). Membuka gulungan yang termeterai juga mengandung makna layak, berdaulat atau berkuasa atas dua peristiwa ganda yaitu penghakiman dan penyelamatan. Secara restrospektif perihal peristiwa ganda ini telah disingkapkan di dalam PL yang direlasikan dengan suatu peristiwa eskatologis. Secara khusus dalam Kitab Wahyu, Yohanes mengungkapkan tentang siapa yang layak dan berdaulat atas peristiwa ganda yang telah disingkapkan dalam PL. Peristiwa ini telah direlasikan dengan adanya suatu peristiwa eskatologis. Yesus Kristus yang dinarasikan melalui metafora ganda merupakan oknum yang layak melaksanakan penghakiman dan penyelamatan. Ia (singa dan Anak Domba) adalah solusi atas problem tersebut (Why. 5:5-6). Moses Wibowo dkk, “Metafora Ganda Yesus Kristus dalam Wahyu 5:5-6: Memahami Penggunaaan Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru” file:///C:/Users/asus/Downloads/238-807-1-PB.pdf.
    Singa Yehuda dan Anak Domba dalam Wahyu ps.5 yaitu ialah tentang Yesus dalam ketika melakukan beberapa perbandingan tafsiran dan melalui pendekatan Perjanjian Baru menggunakan Perjanjian Lama memberikan pemahaman tentang identitas dan karya Yesus Kristus. Indetitas dan karya Yesus Kristus tersebut tentunya mempunyai tujuan yaitu melaksanakan misi Allah yaitu penghakiman dan keselamatan. Misi ini adalah untuk menegakkan kerajaan Allah di bumi melalui kasih-Nya yaitu pengorbanan di kayu salib.

    ReplyDelete
  7. Singah dari Yehuda merupakan ungkapan yang ditunjukan kepada Yesus. Kristus dilukiskan sebagai singa dari Yehuda yang menunjukan Ia berasal dari Yehuda dan berasal dari keluarga Daud. (Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, (Malang: Gandum Mas, 1999),2261. ). Yesus di sebut sebaigai singa karena Ia melawan dan mengalahkan iblis. (,Tafsiran Matthew Henry Surat Yakbus, 1&2 Petrus, 1-3 Yohanes, Yudas Wahyu,( Surabaya: Momentum, 2016),885.) sama seperti singa yang disebut raja segala binatang karena kekuatannya yang paing besar, demikian juga singa dari Yehudah telah dating dan sudah menang. (Jakob P.D Groen, Aku dating segera,(Surabaya: Momentum, 2002),88.

    Selain daripada itu, di dalam Wahyu 5, menuliskan sebagai anak Domba. Yesus Kristus dalam bagian pasal 5:5 ini disebut sebagai singa dari suku Yehuda, tunas Daud sebagai jawaban atas tangisan Yohanes tentang siapa yang sanggup membuka gulungan kitab yang telah termeterai. Namun demikian ada sesuatu yang unik ternyata pada pasal 5:6 yang muncul bukanlah singa tersebut tetapi “seekor Anak domba seperti telah disembelih.”( http://www.jurnal.stttorsina.ac.id/index.php/epigraphe/article/view/238, diakses 31oktober 20220). Yesus kristus menebus dosa manusia sehingga di dalam kitab wahyu menggambarkan sebagai Anak domba.

    ReplyDelete
  8. Ungkapan yang menggambarkan tentang Pribadi Yesus Kristus dalam keseluruhan Alkitab adalah sangat beraga. Hal ini tertuang dengan sangat jelas dalam Alkitab, baik itu dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kitab Wahyu yang merupakan Kitab akhir dari Perjanjian Baru pun mencatat tentang ungkapan yang menggambarkan tentang Yesus Kristus bahkan ungkapan-ungkapan tersebut ada merujuk kepada Yesus Kristus secara langsung.
    Secara khusus dalam Wahyu 5 ungkapan “Singa dari Yehuda” dan “Anak Domba” adalah ungkapan yang muncul dalam perikop ini. Pada dasarnya, ungkapan ini berkaitan dengan konsep mesias. Belajar tentang konsep mesias, adalah suatu kebenaran yang telah disampaikan oleh para nabi dalam Perjanjian Lama. ini juga terkait dengan historitas tentang bagaimana perjalanan Yesus Kristus yang banyak dicatat dalam Kitab Injil.
    Kata “mesias” diambil dari bahasa Aram mesyiha, yaitu dialek dari bahasa Ibrani masyiah, yang berarti “yang diurapi”. Kata Aram mesyiah sama dengan bahasa Ibrani hamasyiah, yang dua-duanya diterjemahkan dalam Septuaginta dengan ho khristos. Pada awalnya, kata ini menunjuk kepada raja yang sedang berkuasa di kerajaan Israel Raya, terutama yang berasal dari dinasti Daud. Istilah mesias ini juga digunakan untuk Raja Keselamatan yang akan datang sebagai bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah yang juga sering dikumandangkan oleh para nabi. Jika dilihat dalam Perjanjian Lama. Nabi Hosea adalah nabi yang juga menulis tentang ungkapan “Singa dari Yehuda”. (S. M. Siahaan, Pengharapan Mesias dalam Perjanjian Lama (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), 4. )

    ReplyDelete
  9. Hosea sebagai nabi menggambarkan Allah sebagai singa bagi kaum Yehuda, yang daripada itu metafora ini juga merujuk pada seseorang yang akan datang yang juga sangat banyak dipakai di bagian Alkitab lain yaitu singa dari kaum Yehuda (Hosea 5:14; “Sebab Aku ini seperti singa muda bagi kaum Yehuda” 11:10; bahkan dalam Why. 5:5; “Jangan engkau menangis! Sesungguhnya singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya”. Hal ini jelas dikatakan tentang hal ini yang juga merupakan penggenapan dari adanya nubuatan para nabi yang berkaitan dengan Mesias yang akan datang kelak.
    Kaitan dengan konsep tersebut, ungkapan Yehuda, dan Daud sangat berkesinambungan. Orang Israel mengharapkan seorang keturunan Daud, bukan suatu makhluk ilahi. Orang itu sering disebut “Daud” (Yer. 30:9: Yeh. 34:23-24; 37:24; Hos. 3:5), sesuai dengan cara Ibrani menggunakan nama nenek moyangnya sebagai sebutan untuk keturunan-keturunannya. Sejajar dengan hal ini ada gagasan mengenai akan datangnya “Tunas bagi Daud” (Yer. 33:15). Dengan Daudlah Allah akan membuat Perjanjian. Daud menjadi istilah yang berarti Israel yang dipulihkan. Gagasan mengenai raja keturunan Daud itu tentu berkaitan dengan mesias secara politik, karena itu tidak dapat disangkal bahwa dalam agama Yahudi pada masa Yesus dan perkembangan jemaat Kristen, ada kepercayaan bahwa Mesias yang akan datang itu mempunyai hubungan yang erat dengan Daud. (Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru 1 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1991), 284–285)
    Mesias dari keturunan Daud yang meskipun sebagai penerus takhta Daud, perspektif keselamatan yang dibawa oleh mesias mempunyai ciri eskkatologis yang universal. Mesias juga menunjukkan bahwa harapan akan kedatangan Mesias sebelumnya sudah muncul sebelum kehancuran dinasti Daud. (Wahyu Satrio Wibowo, Konsep Mesianis dalam Kitab Yesaya (Yogyakarta: Duta Wacana University Press, 2005), 1.)

    ReplyDelete
  10. Singa dari Yehuda pun melambangkan raja atas segala binatang yang juga melambangkan pemenang. Berhubungan dengan hal itu. Tunas Daud, dimana Daud sendiri adalah sang pemenang dari kerajaan Yehuda. Dan tunas sendiri melambangkan pemimpin yang juga dikutip oleh Nabi Yesaya 11:1.10. ungkapan antara Singa dari Yehuda dan Tunas Daud melambangkan Yesus Kristus dan merujuk langsung sebagai Pemenang Sejati, pembawa damai dan kebenaran itu sendiri. (Peter Wongso, Eksposisi Doktrin Alkitab Kitab Wahyu (Malang: SAAT, 1996), 426.)

    Dengan demikian merujuk pada Wahyu 5:5, Singa dari Yehuda yang berasal dari tunas Daud merujuk kepada Yesus Kristus karena pada dasarnya ini merupakan suatu nubuatan sesuai dengan apa yang disampaikan para nabi pada zamannya, dan menggambarkan bahwa Perjanjian Allah yang digambarkan sebagai Singa dari Yehuda menunjukkan kesetiaan Allah terhadap umat-Nya, bahwa keselamatan yang sejati akan datang dari keturunan Daud, bahwa sesungguhnya hanya Yesus Kristus, Sang Singa dari Yehuda yang layak membuka gulungan kitab tersebut.

    ReplyDelete
  11. Anak Domba dalam Wahyu 5
    Rasul Yohanes sebagai penulis Kitab Wahyu yang mendapat penglihatan tentang Kristus yang digambarkan sebagai Anak Domba. Ini jelas seperti yang ditulis dalam Yoh. 1:29. Meskipun pada 5:1-5 ada ungkapan singa dari Yehuda tetapi Yohanes juga menulis Anak Domba yang merujuk langsung kepada Yesus Kristus sebagai Penebus yang mengurbankan diri, melambangkan kelembutan dan sebagai Domba Ia dihakimi. Mengapa merujuk kepada Yesus Kristus karena gambaran ini juga berdasarkan pada Kitab Yesaya 53:7 tentang hamba Allah yang mengurbankan diri seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian. Hal ini setara dengan kehidpan Yesus Kristus yang digambarkan dalam Perjanjian baru (1 Kor. 5:7; 1 Pet. 1:19). (Timotius Subekti, Tafsiran Kitab Wahyu (Yogyakarta: ANDI, 2019), 177.)
    (Alkitab Edisi Studi: Lembaga Alkitab Indonesia, 2055.)

    ReplyDelete
  12. nama: Yumina Bili
    Nim:20190131

    1. singa dari Yehuda dalam Wahyu pasal 5?
    Singa dari Yehuda yang dimaksudkan di sini adalah bahwa kehadiran Yesus Kristus dari keturunan Daud itulah yang disebut dengan singa dari Yehuda yang akan menyelamatkan manusia yang telah mati dan bangkit di hari yang ketiga dan akan memenangkan seluruh dunia dan sebagai raja dan sebagai Allah untuk seluruh dunia.

    Tangan kanan Allah adalah lambang kekuatannya, perbuatannya yang besar keputusan kehendaknya dan pemerintahannya dalam sejarah dunia. Kitab ini adalah kitab tentang kepastian kehendak Allah tentang rencana Allah mengenai dunia. Kitab ini menguraikan apa yang harus terjadi manusia membuat rencana untuk masa depan merancang dunia baru tetapi semuanya itu hanyalah angan-angan dan khayalan belaka . kitab ini tertulis luar dan dalam demikian penuh isinya sehingga bagian luar dari kitab itu tertulis . Tiada seorangpun yang dapat mengerti rahasia masa depan dari Allah. Soalnya juga tidaklah diketahui Kapan teknik yang dapat membukakan materai itu. Hanyalah kelayakan yang berlaku di sini itu adalah suatu keadaan Susila, suatu hak, kekuasaan, kebajikan dan kebaikan. Haruslah itu seseorang yang menghormati kehendak Allah dengan sepenuhnya, dan yang dapat dan mau melaksanakan kepastian kehendak Allah demikian hingga hasilnya dalam hal apapun juga tidak menyimpang daripada apa yang dituliskan dalam kitab ini. (Ds.A. tafsiran Wahyu. Djakarta:Badan penerbit jakarta, 1955.69)
    Sebagai singa dari Yehuda, Yesus akan menduduki tanah miliknya, yang bukan saja ia ciptakan melainkan juga ia beli, sambil membawa masuk masa kerajaan baru yang penuh dengan kuasa dan otoritas. Sang anak domba telah membayar lunas harganya dengan menumpahkan darahnya yang kudus. (Stanley M. Horton. Eksposisi Kitab Wahyu. Malang: Gandum Mas, 2016.75.)
    Singa dari suku Yehuda karena Singa adalah raja binatang buas dan karena Yehuda adalah suku yang merajai Israel ini menunjukkan bahwa Kristus akan datang sebagai raja untuk memerintah atas manusia. (Tim lahaye. Penyingkapan Kitab Wahyu. Batam: Gospel press, 2006.162.)
    2. Jelaskan dan uraikan siapakah yang dimaksud dengan Anak Domba dalam Wahyu pasal 5? Apakah itu merujuk kepada Yesus Kristus?
    Yang dimaksud Anak Domba adalah Kristus yang ada dalam keadaan Allah telah menghempaskan dan merendahkan diri sendiri. Menanggung dosa manusia yang telah dikurbankan di kayu salib di Golgota, supaya malapetaka kebinasaan melewati anak-anak Allah. Yesus Anak Domba Allah demikianlah Ia menolong umat Allah dan meletakkan dasar-dasar Kerajaan Allah. Dalam penghinaan dan kematiannya Dia adalah pemenang yang besar. (Ds.A. tafsiran Wahyu. Djakarta:Badan penerbit jakarta, 1955.69.)
    Istilah anak domba itu sendiri yang dipakai Yohanes mengacu pada persembahan kurban dan kemenangan yang dikaitkan dengan anak domba dalam kitab ini jelas berarti kemenangan melalui kematian Yesus Kristus. Akan tetapi kalau Yohanes memakai gambaran anak domba sering Ia berpikir tentang kematian anak domba . Penting baginya pencurahan Darah Yesus. (Leon Moris. Teologi Perjanjian Baru. Malang:Gandum Mas, 1996.407.)
    Seekor anak domba yang mempunyai tanda Seperti telah disembelih itu adalah seperti anak domba Allah yaitu Yesus yang telah menang. Kalvari adalah kemenangan yang nyatakan menunjukkan bahwa Yesus layak untuk menerima dan membuka gulungan kitab tersebut.

    ReplyDelete
  13. Nama : Hafa’ahakhododo Gulo
    NIM : 20190108

    1. Makna ‘Singa’ dari Yehuda di dalam kitab Wahyu pasal 5.
    Singa dalam ayat 5 diperjelas sebagai singa dari suku Yehuda, tunas Daud, telah menang dan layak membuka gulungan Kitab dan meterai. Singa dari suku Yehuda mengacu pada kejadian 49:9 dan tunas Daud mengacu pada Yesaya 11:1-5:10 (Bdk. Yer. 11:19; 23:5; 33:15; Za. 3:8). Bagian-bagian Ini menunjuk kepada figur Mesias yaitu Kristus.
    Ia adalah Singa Yehuda. Gelar ini berasal dari berkat terakhir yang diberikan Yakub kepada anak-anaknya sebelum ia meninggal. Dalam berkat itu, ia menamakan Yehuda “anak singa” (Kej. 49:9). Jika Yehuda sendiri adalah anak singa, sungguh tepat untuk menjuluki anggota suku Yehuda yang terhebat dengan “Singa Yehuda”. Di dalam kitab-kitab yang di tulis pada masa antar-perjanjian (PL-PB), julukan itu menjadi gelar mesianis. Kitab 2 Esdras berbicara mengenai sosok singa dan mengatakan, “Dia adalah Yang Diurapi, yaitu Mesias” (2 Esdras 12:31).
    Tentu, hal ini berkorelasi dengan harapan Yohanes kepada ketujuh jemaat pada pasal 2-3 supaya mereka juga menjadi pemenang karena Yesus telah menang sehingga mereka layak menerima hadiah dari Allah. Oleh karena itu Yesus Kristus menggenapkan dua nubutan yaitu singa dari suku Yehuda dan tunas Daud serta Dia adalah telah menang. Dia adalah Mesias yang dijanjikan sehingga layak untuk membuka gulungan Kitab yang termeterai. Hal ini menunjuk kepada kedaulatan Allah di dalam Yesus Kristus, tentang rencana ilahi dari karya penebusan dan penghakiman. Bagian ini dilihat sebagai klimaks atau konsumasi karya Kristus.

    Dengan demikian metafora singa dalam konteks ini berfungsi secara positif (the insider group) yang diperjelas dengan frasa dari suku Yehuda (perspektif berkat, Kej. 49: 9) dan tunas Daud (Raja yang mejadi hakim yang adil; Yes. 11:1-5:10). Kemudian berfungsi sebagai penegasan tentang indentitas siapa yang layak membuka gulungan Kitab yang telah termeterai. Akan tetapi melalui metafora singa, kesan kekerasan atau kekejaman kepada para musuh tidak bisa hilang (the outsider group, Kej. 49:9; Yes. 11:4) dan oleh karenanya bisa salah dalam memahaminya.29 Tetapi juga hal yang logis bagi konteks pada saat itu.



    Kristus, yang menampakkan diri sebagai Anak Domba yang menyandang tanda-tanda bahwa Ia telah disembelih, melambangkan penyerahan diri-Nya di salib bagi dosa umat manusia. Ini menunjukkan bahwa kelayakan, kuasa, wewenang, dan kemenangan Kristus itu datang dari kematian-Nya sebagai korban (5:9-14). "Anak Domba" merupakan simbol yang paling menonjol dalam kitab Wahyu untuk Kristus (5:6-7; 12:11, 15:3; 17:14; 21:22; 22:1,3). Hukuman Kristus akan berlaku bagi mereka yang menolak korban-Nya sebagai Anak Domba Allah (Wahy 6:16-17). "Ketujuh tanduk" itu melambangkan kuasa dan kekuatan seorang penguasa (1Raj 22:11; Dan 7:24); tentang "ketujuh roh,".

    ReplyDelete
  14. 2. Makna ‘Anak Domba’ dalam kitab Wahyu pasal 5.
    Dalam konteks Wahyu 5 Anak Domba ini digambarkan bahwa ia berdiri seperti telah disembelih dan bertanduk tujuh, bermata tujuh yang menunjuk kepada Roh Allah. Hal ini digambarkan seperti telah disembelih yang menunjuk kepada konsekuensi atau akibat dari peristiwa dimasa lampau (Bdg. 1 Kor. 2,2). Betanduk tujuh (ἔχων κέρατα ἑπτὰ) melaui terang PL dan ayat 5 berbicara tentang kemenangan (νικάω: nikaō) Tanduk adalah mengambarkan kekuatan dan tujuh tanduk memiliki signifikansi bahwa anak domba memiliki kekuatan yang mahabesar atau sempurna (tujuh adalah simbol tentang kesempurnaan) yang menunjuk kepada Mesias sang pemenang (Lihat: Ul. 33:17; 1Raj. 22:11; Maz. 89:17; Dan. 7:7-8:24; bdg. 1En. 90:6-12:37).
    Berdarsarkan uraian di atas terdapat kompleksitas dalam memahami metafora Anak Domba pada ayat 6. Terutama dalam memastikan anak domba yang mana persis dimaksudkan oleh penulis Kitab Wahyu (tiga kemungkinan). Namun dari semua kemungkinan yang ada metafora Anak Domba berfungsi untuk menujukkan indentitas atau menjelaskan pribadi yang layak dan berdaulat yaitu Yesus Kristus. Ia adalah Mesias yang dijanjikan dan diharapkan melalui nubuatan dalam PL. Yesus Kristus adalah pribadi yang berdaulat atas penghakiman dan keselamatan dalam misi menyelesaikan masalah dunia yaitu dosa dan akibatnya, bukan dengan kekerasan tetapi dengan kasih ilahi. Ia adalah sang singa dari Yehuda, tunas Daud dan sekaligus juga adalah sang Anak Domba.
    Anak Domba adalah salah satu ide khas Kitab Wahyu, yang dikenakan kepada Yesus Kristus; disebut lebih dari 29 kali. Anak Domba dalam bahasa Yunani yang ditujukan kepada Yesus Kristus, tidak digunakan di kitab lain manapun di PB. Konsep ini dikembangkan terus oleh Yohanes dalam kitab Wahyu, di mana di dalam visinya ia melihat Anak Domba di sorga, yang dikatakan seperti telah disembelih. Memang “the purpose of the Son’s incarnation was that he might be slain as a lamb.”10 Dialah yang dikatakan sebagai singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud yang telah menang, sehingga Ia layak membuka kitab gulungan itu dan membuka ketujuh meterainya (5:5- 6).

    ReplyDelete
  15. Moses Wibowo, Jonidius Illu & Oren Siregar, ”Metafora Ganda Yesus Kristus Dalam Wahyu 5:5-6: Memahami Penggunaan Perjanjian Lama Dalam Perjanjian Baru” http://www.jurnal.stttorsina.ac.id/index.php/epigraphe/article/view/238/74 (Diakses pada 31 Oktober 2022, 12:01).

    William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Kitab Wahyu Pasal 1 – 5 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001), 255.

    David I. Santoso, “Kristologi Kitab Wahyu” http://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/164 (Diakses pada 31 Oktobr 2022, 13:54).

    http://watipendidikan.blogspot.com/2016/11/tafsir-kitab-wahyu-51-14.html (Diakses pada 31 Oktober 2022, 13:45).

    ReplyDelete
  16. 1. Jelaskan dan uraikan apakah yang dimaksud singa dari Yehuda dalam Wahyu pasal 5?

    Jawaban:

    Singa dari Suku Yehuda: Yehuda adalah anak keempat dari Yakub, suku yang akan melahirkan Juruselamat (Ibr. 7:14). Waktu Yakub memberkati anak-anaknya, dia menyebut Yehuda seperti anak singa (Kej. 49:8-10). Didalam Perjanjian Lama, janji kepada Yehuda ada kaitan dengan Kerajaan bearti dari suku Yehuda akan muncul raja-raja Israel atau pemimpin-pemimpin ternama yang akan mengalahkan semua musuh akan takluk dan Yehuda akan kuat. Para komentari mengatakan bahwa: Yehuda adalah orang yang melanjutkan pengharapan Israel dalam dirinya. Tanpa memiliki hak kesulungan, martabat luar biasa atau pun kekuatan rohani, dia akan tampil sebagai pemimpin yang berkuasa atau sebuah umat yang akan mengagumi dan memuji dirinya dengan penuh semangat. Dia akan ditakuti oleh semua musuhnya, sebab bagaikan seekor singa dia akan terus mengejar mangsanya hingga mencapai kemenangan. Kemudian setelah ia menyelsaikan tugsnya dia akan kembali untuk beristerahat di dalam bentengnya di gunung sehingga dia akan akan sulit untuk dikalahkan. Dia akan memegang dengan kuat tongkat kerajaan yang melambangkan kekuasaannya selaku seorang pejuang, rajadan hakim. Bangsa mana saja dapat berbahagia, aman dan terhormat jika Yehuda menjadi pemimpin dan perlindungannya. (sumber: Wycliffe Bible Commentary Vol 1, hal. 141).

    Frase “tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu” menyatakan bahwa suku Yehuda akan berhasil dalam peperangan dan keberhasilannya telah dicacat sebagai suatu catatan resmi (Bil. 2:9; 10:14; Hak. 1,2). Ini nubuat yakub adalah janji bahwa “tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambing pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepdanya akan takluk bangsa-bangsa, Kejadian 49:10”. Tongkat kerajaan itu tentu saja merupakan lambang kekuasaan raja dan dalam bentuknya yang paling kuno merupakan tongkat panjang yang dipegang tangan raja ketika berbicara kepada perhimpunan umum. (sumber: John J. Davis, Paradise to Prison, hal. 320). “Sampai dia datang yang berhak atasnya Kej.10”. Jadi, sebutan ini menunjukkan bhawa Jururselamat yang dinantikan itu akan datang dari suku Yehuda. Sama seperti singa disebut sebagai raja segala binatang karena kekuatannya yang besar, demikian juga Singa dari suku Yehuda telah datang dan sudah menang. (Sumber: Jakob P.D. Groen, Tafsiran Kitab Wahyu Aku Datang Segera (Surabaya: Momentum, 2002), 88).

    ReplyDelete
  17. 2. Jelaskan dan uraikan siapakah Anak Domba dalam Wahyu pasal 5? Apakah itu merujuk kepada Yesus Kristus?
    Jawaban:
    Anak Domba
    Anak Domba yang dilihat oleh Rasul Yohanes itu bergabung kelemahan dan kekuatan. Ia mempunyai tunjuk, yang merupakan simbol kekuatan. Dalam Perjanjian Lama, Anak Domba yang disembelih dalam Yesaya 53:7. “sebagai domba sembelihan ia digiring kepembaian” dan paskah-paskah, yang disembelih diwaktu orang Israel berjalan keluar dari Mesir dan kepada anak domba yang setiap pagi dan petang disembelih dan dipersembahkan dibait suci Yerusalem Yohanes melihat anak domba itu mempunyai tujuh mata, yang bersamaan dengan (Kel. 12:5; Bil. 28:3). Jadi bukan anak-anak domba yang kecil, tetapi anak-anak domba yang muda yang sudah cukup besar badannya. Domba semacam itu tentu yang dilihat dalam penglihatannya. Yohanes melihat bahwa anak domba itu mempunyai tujuh mata, yang bersamaan dengan ketujuh Roh Allah yaitu Roh Kudus dalam kesepuluh kuasa-Nya. Anak Domba dalam pasal 5 dan 6 bahwa Anak Domba itu membuka gulungan kita tersebut untuk memberitahukan rencana Allah yang ada dalamnya. Tetntunya dapat diakui bahwa menurut pendapat Alkitab rencana Allah, kalau sudah pernah diberitakan oleh nabi-nabi, akan menuju penggenapan yang pasti akan terjadi. Dalam makna itu mulailah bekerja suatu kekuatan dengan diterimanya dan dibukannya gulungan kitab tersebut oleh Anak Domba itu. (Sumber: J. J. De Heer, Tafsiran Alkitab Wahyu Yohanes (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996), 75-78).
    Penenbusan, anak domba yang disebut sebagai yang telah disembelih untuk membeli kita, Wahyu 5:9. Ia berhak membuka gulungan itu. Jadi disamping mengandung nubuat masa depan juga berkitan dengan masa lalu. Jadi, layaklah Tuhan Yesus sebagai Anak Domba yang disembelih, yang sudah menebus dosa manusia dan memperbaharui dunia dengan segala isinya sesuai dengan apa yang direncanakan dalam kekekalan, menerima pujian dan penyembahan. (Sumber: Sudhi Dharma, Penyingkapan Kitab Wahyu Pasal 1-5).
    Ketika Yohanes Pembaptis mengenal siapa Yesus itu, maka tercetus suatu kalimat dari mulutnya tentang Yesus dengan mengatakan: “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia” (Yoh. 1:29). Pada keesokan harinya, ketika ia melihat Yesus lewat, sekali lagi ia mengatakan: “Lihatlah Anak Domba Allah!” (Yoh. 1:35). Kalimat ini ditujukan kepada kedua muridnya, yaitu Andreas dan Yohanes. Dengan kalimat ini kedua murid itu pergi mengikut Yesus, dan kemudian mengenal Yesus sebagai Mesias, sebab ternyata mereka dengan tegas berkata kepada Simon Petrus: “Kami telah menemukan Mesias” (Yoh. 1:41). Jadi, kedua murid itu mengenal Yesus sebagai Mesias karena diperkenalkan oleh Yohanes Pembaptis bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah, yang tujuan kedatangan-Nya dan tugas utama-Nya ialah menghapus dosa dunia. Bagaimana Anak Domba dikatakan bisa menghapus dosa dunia? Tentunya dengan darah-Nya yang dicurahkan melalui kematian-Nya di atas kayu salib. Kita ingat tentang penulis kitab Ibrani yang mengatakan bahwa tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa. Konsep ini dikembangkan terus oleh Yohanes dalam kitab Wahyu, di mana di dalam visinya ia melihat Anak Domba di sorga, yang dikatakan seperti telah disembelih. “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!” (5:12). Bahkan Yohanes mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi berkata: “Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” (5:13). Di sini sekali lagi terlihat adanya kesetaraan antara Allah dan Anak Domba (bdk. 7:9-10, 17; 14:1, 4; 21:22-23). Implikasinya di sini cukup jelas bahwa Anak Domba itu adalah Allah (bdk. Yoh. 1:1; 20:28). (David I Santoso, Kristologi Kitab Wahyu, Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol. 6, No. 1, April 2005) 35-36.

    ReplyDelete
  18. 1. Singa adalah hewan yang sangat umum dalam Alkitab, terutama dalam Alkitab Ibrani, di mana ia diperhitungkan lebih dari 150 kejadian. Bahasa Ibrani menggunakan kata-kata yang berbeda untuk menggambarkan hewan yang sama, kata-kata Ibrani digunakan dalam referensi literal untuk hewan serta metaforis dan tipologis. Dia adalah pemberani dan berani seperti singa, yang tidak takut pada siapa pun Dengan demikian, Dia menaklukkan kemenangan dan kemenangan ini tidak dapat diambil dari-Nya Dia di sini disebut Singa dari suku Yehuda dalam rujukan pada berkat yang dianugerahkan kepada Yehuda oleh Yakub, dalam Kejadian 49:9. Dalam berkat ini Yakub menggunakan dua ungkapan Ibrani untuk menggambarkan Yehuda dan Singa-nya. Yehezkiel 19:3 menggunakan bahasa arieh, Singa dewasa, adalah untuk penaklukan cepat karakteristik kerajaan Daud, dengan implikasi mesianik yang tinggi Hal pertama yang menarik dari berkah ini adalah motifnya. Berkat itu diberikan kepada Yehuda karena keberaniannya dalam menawarkan dirinya untuk menggantikan Benyamin ketika Yusuf memberi tahu mereka bahwa anak lelaki itu tidak akan kembali kepada ayahnya dalam Kejadian 44: 9 itu adalah tindakan memberi diri sendiri. Wahyu 5:5 secara harfiah mengatakan bahwa Singa melanjutkan dari Suku Yehuda. Artinya bukan saja Singa itu milik suku Yehuda, tetapi bahwa Dia berasal dari situ Suku, memasuki Alam Kosmik di bawah berkat kenabian yang dianugerahkan kepada Yehuda. Lain implikasinya adalah bahwa Dia datang dari suku Yehuda untuk menang. yang tumbuh menuju kemenangan ( Jurnal academia Sergio Monteiro, The Lion and the Lamb in Revelation 5, hal 7-10) Singa dari suku Yehuda ini menunjukkan Keberanian Yesus untuk menjadi penebus manusia, dan hal ini juga mempunyai kaitan dengan keberanian Yehuda untuk menjadi pengganti bagi Benyamin Kejadian 43:8-9 ( Timotius Subekti, Tafsiran Kitab Wahyu (Yogyakarta: PBMR ANDI, 2019),176)

    2. Yesus Kristus, dalam Wahyu 5:5, dinamai "Singa Yehuda". Di sini kita melihat penyelesaian tradisi leonine raja Yehuda. Namun, gelar ini bukan tanpa landasan Injil. Injil menjembatani tradisi Perjanjian Lama dengan gambar-gambar eskatologis melalui kata-kata Yohanes Pembaptis. Adegan yang digambarkan adalah visi "kedaulatan ilahi" yang terkandung dalam Singa Yehuda "yang akan memerintah di bumi dan merupakan simbol kedaulatan duniawi". Di sinilah penggenapan kata-kata dalam Kejadian 49:9. Singa adalah hewan yang paling sering disebutkan dalam Alkitab, itu adalah "lambang kekuatan, keagungan, keberanian, dan ancaman. . . Itu juga merupakan simbol keunggulan intelektual". Para pahlawan, Raja, dan Allah Sendiri digambarkan dengan gambar singa. Ini adalah "akar dari Isai", seperti yang dinubuatkan dalam Yesaya 11:1, 10, dan penyelesaian garis keturunan Daud. Inilah Yesus yang Kristus memuncak tradisi leonine. ( Jurnal, John Roskoski, PhD St. Peter’s University, Omega Bible Institute, THE LIONS OF JUDAH, hal 9-10) Yohanes memakai istilah Perjanjian Lama, "singa dari suku Yehuda" yang menggemakan ucapan Yakub, untuk merujuk Tuhan Yesus. Saat memberkati kedua belas anaknya, Yakub berkata bahwa dari suku Yehuda akan muncul seorang penguasa. Ia memberkati Yehuda, "Yehuda adalah seperti anak singa.... Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda, ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa" (Kej. 49:9-10; Ibr. 7:14). Yohanes menyebut Tuhan Yesus "Tunas Daud," yang juga merujuk ucapan nabi-nabi bahwa Mesias akan datang dari tunggul Isai, dan tunas atau keturunan Daud ini akan memerintah umat-Nya (Yes. 11:1, 10; Yer. 23:5: 33:5: 33:15; Zak. 3:8). Tuhan Yesus adalah Raja; gelar Mesianik ini menyatakan status kerajaan-Nya. Sebagai keturunan Daud (Mat. 22:41-45) ( Simon J Kistamer, Tafsiran Kitab Wahyu ( Surabaya: Momentum,2009),hal219-220.

    ReplyDelete
  19. 1. Jelaskan dan uraikan apakah yang dimaksud dengan singa dari Yehuda dalam wahyu pasal 5?
    Pasal 4 menceritakan lingkungan dan pelaku, namun dalampasal 5 ada satu unsur yang dikemukakan, yaitu mengenai sebuha gulungan kitab yang ada di dalam tangan kanan Allah. Dalam pasal 5:5, ada dua sebutan yaitu singa dari suku Yehuda dan tunas Daud, adalah sebutan yang diambil dari Kejadian 49:9-10 dan Yesaya 11:1, sebutan yang sudah lama dipakai oleh guru-guru Israel mengenai Mesias. Pada pasal 5 “sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya (5:5), Yesus sebagai pemenang, Yesus sebagai pemenang, dan yang dimaksud dengan tunas Daud ialah Kristus, Anak Domba Allah (5:6-7) Dia layak membuka ketujuh meterai gulungan kitab, yaitu kitab yang akan menyatakan keadaan akhir segenap umat manusia, sebab hanya Dialah yang layak membukanya, karena memang Dia telah menang. Dialah Anak Domba yang dikatakan seperti telah disembelih, namun bertanduk tujuh dan bermata tujuh (5:6). Tanduk dalam kitab wahyu melambangkan kuasa atau kekuasaan (13:1,11; Ul 33:17). “Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya” (5:13). Gambaran Singa/ Domba dalam 5:5-6 yang mencerminkan Teknik sastra penulis untuk menyandingkan lebih dari satu gambar dengan satu rujuka. Gambaranya tampak saling melengkapi. Namun di sisi lain perlu diperhatikan bahwa citra Anak Domba terus membuat kehadirannya hampi di seluruh teks kitab wahyu. Sementara singan dari suku Yehuda benar-benar menghilang. Strawn menafsirkan figure singa kepada Anak Domba, bahwa hal ini di dasarkan pada penggunaan yang ambivalen dari citra singa. Simbol tersebut “berpotensi ambigu dari sebuah gambar untuk digunakan sebagai metafora utama bagi sosok Mesias-Kristus”. Penempaan Simbol penaklukan baru dengan kematian pengorbanan. Jadi hal ini mengindikasinya tentang “subversi realitas yang kuat” karena penaklukan, yang disimbolkan dengan Singa”.

    ReplyDelete
  20. 2. Jelaskan dan uaraikan siapakah Anak Domba dalam wahyu pasal 5? Apakah itu merujuk kepada Yesus?
    Pada pasal 5:6. Ada takhta, makhluk, dan tua-tua. Tetapi di tengah-tengah semua ini, yang Yohanes lihat bukan seekor singa, tetapi seekor Anak Domba. Dalam ayat ini kemenangan-Nya dijelaskan: Dia telah disembeli. Dengan demikian para pembaca mengerti bahwa pada waktu Yesus Kristus disalibkan, Dia menang. Dalam Perjanjian Lama, Ulangan 33:17 dan 1Samuel 2:10, tanduk melambangkan kekuatan. Kuasa Anak Domba itu sempurna. Mata dalam perjanjian lama, kejadian 3: 5 melambangkan pengetahuan. Dalam Zakharia 4:10 juga ada tujuh mata yang menjelajah seluruh bumi. Anak Domba itu penuh kuasa dan pengetahuan. Roh Allah yang ada dihadapan takhta-Nya juga disebutkan dalam pasal 1:4. Dalam pasal 4:5 tujuh obor yang menyala-nyala melambangkan Roh Allah. Banyak lambang yang dipakai untuk menunjuk Yesus Kristus dalam beberapa ayat ini, dalam 5:7, Anak Domba mendekati Allah di atas takhta-Nya untuk menerima gulungan kitab itu. Gulungan itu diterima dari tangan Dia yang duduk di atas takhat itu. Allah Bapa sudah menawarkan ini kepada Tuhan Yesus, Mzm 2:8; Mat 24:36. Sesaat gulungan kitab itu ada di tangan Tuhan Yesus, maka pribadi-pribadi yang sudah dikemukakan sebelumnya, menyembah Dia dengan lebih giat lagi. Apa yang dianggap hina di bumi, sangat dihargai di surga, doa orang-orang kudus ada di dalam cawan emas. Kemenyan melambangkan doa umat Allah, Mzr 141:2 dan 83-4. Allah Bapa dipuji sebagai yang layak, dalam pasal 4:11 karena Dia menciptakan segala sesuatu. Dalam nats ini Tuhan Yesus dipuji sebagai yang layak. karena Dia telah menjadi penebus.

    ReplyDelete
  21. Selain Dia yang menebus umat manusia yang berdosa, tidak ada yang lain yang layak menyediakan warisan bagi mereka yang menang, dan tidak ada yang lain yang layak mengangkat mereka untuk memerintah Bersama-sama dengan Dia. Nyanyian mereka menekankan bahwa Tuhan Yesus bukan hanya Penebus Israel, tetapi juga penebus manusia dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Dengan memakai struktur pengulangan ini Yohanes menegaskan perbedaan antara Anak Domba dan Anti Kristus. Anak Domba Allah menang melalui kematian-Nya sendiri, sehingga segala “suku dan bahasa dan kaum dan bangsa” menyembah Dia, dan mereka dijadikan “raja-raja dan imam-imam bagi Allah”. Dalam pasal 5:6 penglihatan Yohanes diperluas sehingga dia dapat melihat Tuhan Yesus. Dalam pasal 5:11 penglihatannya diperluas, sehingga dia dapat melihat sekian banyak malaikat di surga. Demikian juga dalam nats ini, Yohanes dapat mendengar semua yang diciptakan oleh Allah. Dengan menyebut di surga dan di bumi dan di bawah bumi dan di laut dan di dalamnya, Yohanes sungguh menegaskan bahwa pujian ini disampaikan oleh semua makhluk yang ada. Dalam pasal 4, Allah Bapa (Dia yang duduk di atas takhta) dipuji. Dalam pasal 5:1-12, Tuhan Yesus (Anak Domba) dipuji. Dan dalam pasal 5:13-14, baik Dia yang duduk di atas takhta maupun Anak Domba dipuji. Dalam ayat 6 ini juga “Anak Domba berdiri seperti telah disembeli”. Tujuh mata melanjutkan perlukisan mengenai Anak Domba, yang berarti penuh kekuatan dan pengetahuan.

    ReplyDelete
  22. “SINGA DARI SUKU YEHUDA”
    Secara umum, singa dianggap melambangkan kekuatan sekaligus kemuliaan. Gambaran yang paling umum, yang hampir seluruh kebudayaan di dunia sepakat mengenai gambaran singa adalah singa disebut sebagai raja hutan atau rajanya binatang buas.
    Ada 2 istilah yang muncul dalam kitab Wahyu pasal 5 ini, yakni “singa dari suku Yehuda” dan “tunas Daud”. Kedua istilah ini adalah sebutan yang diambil dari Kejadian 49:9-10 dan Yesaya 11:1, sebutan yang sudah lama dipakai oleh guru-guru Israel mengenai Mesias.
    Secara tidak langsung Yohanes menyinggung beberapa tulisan dalam PL ketika ia menggunakan metafora singa yang diidentifikasi berasal dari suku Yehuda yaitu tunas Daud. Dari semua varian kata dan konteks pemakaian, penggunakan metafora singa dalam PL dan PB telah digunakan dalam perspektif positif dan negatif. Metafora singa dalam PL selalu memiliki fungsi negatif dan positif. Negatif, singa selalu menakutkan, membahayakan bagi yang beroposisi dengan dia (the outsider group). Positif, singa menunjuk kepada fungsi perlindungan bagi yang tidak beroposisi dengannya (the insider group) dan tetap terdapat kesan adanya kekerasan. Demikian pula dengan pemakaian metafora singa dalam PB bisa menunjuk kepada Iblis yaitu pribadi yang jahat, mahkluk supranatural yang baik dan jahat, figur Mesias-Yesus dan musuh orang yang benar dan setia. Singa dalam ayat 5 diperjelas sebagai singa dari suku Yehuda, tunas Daud, telah menang dan layak membuka gulungan Kitab dan meterai. Bagian-bagian Ini menunjuk kepada figur Mesias yaitu Kristus. Mesias akan menjadi raja yang duduk ditahta Daud dan juga menunjuk kekuatan militer yang kuat. Sehingga kombinasi singa dari suku Yehuda dan tunas Daud menekanan akan hadirnya Daud baru yang menang atas para musuh Israel.
    Dengan demikian metafora singa dalam konteks ini berfungsi secara positif (the insider group) yang diperjelas dengan frasa dari suku Yehuda (perspektif berkat, Kej. 49: 9) dan tunas Daud (Raja yang mejadi hakim yang adil; Yes. 11:1-5:10). Kemudian berfungsi sebagai penegasan tentang indentitas siapa yang layak membuka gulungan Kitab yang telah termaterai.

    ReplyDelete
  23. “ANAK DOMBA”
    Yohanes juga secara tidak langsung menyinggung beberapa bagian PL dan mungkin juga PB ketika menggunakan metafora Anak Domba. Yohanes melihat Anak Domba bukan singa. Tentu hal ini tidak sesuai dengan harapan Yohanes dan merupakan hal unik atau spektakuler. Berkaitan dengan anak domba, dalam PL dan PB diperoleh informasi serta data bahwa pemakian domba sebagai simbolik atau semantik dalam Alkitab begitu kompleks dikarenakan terminologi ini muncul sebanyak 742 kali dalam Alkitab. Kemudian memiliki fungsi yang vital bagi kultur Ibrani yaitu dalam hal: keagamaan, sipil dan kehidupan bangsa Israel. Pemakaian “domba” dan “domba muda” atau yang hal seperti ini adalah terbatas tetapi juga tidak menghilangkan kompleksitasnya. (Loren L. Johns, The Lamb Christology of the Apocalypse of John : An Investigation into Its Origins and Rhetorical Force. 28; 207-215). Dalam PL, anak domba berfungsi untuk kepentingan kehidupan bangsa Israel, baik hal jasmani (makanan dan pakian) maupun rohani dalam berelasi dengan Allah yang berkaitan dengan hal pengampunan dosa dalam perspektif pedamaian-eskatologis yang di kemudian hari semakin menjadi jelas dalam PB.
    Dalam Wahyu, Anak domba ini digambarkan berdiri dan berada di tengah tahta diantara keepat binatang dan tua-tua dan didentifikasi bahwa ia seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh. Secara retrospektif ada tiga kemungkinan berkaitan dengan Anak domba seperti telah disembelih. Pertama, menunjuk kepada domba paskah sebagai “new exodus” motif (Kel. 12,1-13). Kedua, menunjuk kepada domba yang dibawa ke pembantaian dan diremukkan karena pelanggaran umat-Nya sebagai korban penebus salah (Yes. 53:7-8), di mana menunjuk kepada hamba Yahweh yang menderita yang digenapi dalam penderitaan dan penyaliban Yesus Kristus. Oleh karenanya pengorbanan hamba Yahweh dalam karya penebusan dalam Yesaya 53: 9 adalah sesuai dengan Wahyu 5:9 yang dijelaskan sebagai pribadi yang layak membuka gulungan kitab dan meterai karena Dia telah disembelih. Ketiga, anak domba sebagai “tamidoffer” dalam perspektif liturgi ibadah di Bait Allah. Dalam konteks Wahyu 5 Anak Domba ini digambarkan bahwa ia berdiri seperti telah disembelih dan bertanduk tujuh, bermata tujuh yang menunjuk kepada Roh Allah. Hal ini digambarkan seperti telah disembelih yang menunjuk kepada konsekuensi atau akibat dari peristiwa dimasa lampau.
    Berdasarkan uraian yang ada, dapat ditarik kesimpulan bahwa Anak Domba berfungsi untuk menujukkan indentitas atau menjelaskan pribadi yang layak dan berdaulat yaitu Yesus Kristus. Ia adalah Mesias yang dijanjikan dan diharapkan melalui nubuatan dalam PL. Yesus Kristus adalah pribadi yang berdaulat atas penghakiman dan keselamatan dalam misi menyelesaikan masalah dunia yaitu dosa dan akibatnya, bukan dengan kekerasan tetapi dengan kasih ilahi. Ia adalah sang singa dari Yehuda, tunas Daud dan sekaligus juga adalah sang Anak Domba.

    ReplyDelete
  24. Referensi:
    (Mounce, hlm. 134, dan Beasley-Murray, hlm. 124).
    (Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani, EPIGRAPHE, http://www.jurnal.stttorsina.ac.id/index.php/epigraphe/article/view/238/74)
    Strawn, Brent A. “Why Does the Lion Disappear in Revelation 5? Leonine Imagery in Early Jewish and Christian Literatures.” Journal for the Study of the Pseudepigrapha 17, no. 1 (September 2007).
    (Beale, The Book of Revelation: NIGTC.349. Lihat juga: Laszlo Gallusz, The Throne Motif in the Book of Revelation: Profile from the History of Interpretation. 150).

    ReplyDelete
  25. Sumber Referensi
    Dave Hagelberg, Tafsiran Kitab Wahyu Dari Bahasa Yunani Wahyu Yesus Kristus. (Yogyakarta: Yayasan Andi, 1997),150-160
    F. Heselaars, Lembaga Biblika Indonesia Kitab Wahyu (Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1983), 74.
    Dave Hagelberg, Tafsiran Kitab Wahyu Dari Bahasa Yunani Wahyu Yesus Kristus. (Yogyakarta: Yayasan Andi, 1997),153.
    https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=%2c5&q=Anak+Domba+dalam+kitab+wahyu+pasal+5. diunduh 31 Oktober 2022

    ReplyDelete
  26. 1. Jelaskan dan uraikan apakah yang dimaksudkan dengan singa dari Yehuda dalam Wahyu pasal 5!
    Menurut William Barclay, singa dai Yehuda pertama kalinya di pakai dalam menjelaskan gelar yang pertama kalinya dipakai Yakum saat ia memberkati anak-anaknya. Berkat itu menjurus kepada Yehuda yang disebutkan sebagai “anak singa”. Ia menjelaskan bahwa gelar singa dari Yehuda di pakai untuk menjelaskan mesianis.
    William Hendriksen menjelaskan bahwa merupakan suatu rujukan dari Kejadian 49:9-10, merujuk pada peristiwa Yakub memberkati anak-anaknya. Hal ini mejelaskan mengenai kekuatan Kristus yang mengalahkan iblis dan juga Tuan atas Daud.
    Singa dari Yehuda menjelaskan mengenai Kristus yang menang atsa perlawanan terhadap iblis, sehingga Ia yang layak membuka gulungan kitab, karena Ia saja yang benar baik di Surga maupun di bumi. Singa dari Yehuda adalah gambaran mengenai Kristus yang dijelaskan oleh Yohanes dalam pasal 5 sebagai gambaran kekuatan yang ada pada Kristus, yang telah dengan berani melawan iblis dan menolong umat-Nya untuk keluar dari tawanan iblis. Kristus memenangi pertempuran dalam melawan iblis.
    2. Jelaskan dan uraikan siapakah yang dimaksudkan dengan Anak Domba dalam Wahyu pasal 5! Apakah itu merujuk pada Yesus Kristus?
    Anak Domba dalam konteks kehidupan Israel, dimaknai sebagai lambing bagi Sang Penebus yang dinantikan. Pemakaian Anak Domba juga melambangkan suatu penderitaan atas pembantaian (Yes. 53: 7). Anak Domba merujuk pada Kristus sebagai Anak Domba yang dibantai karena mangandung dosa umat manusia. Hal ini juga diperkuat dengan argument Paulus yang menjelaskan Kristus sebagai korban Paskah, namun sudah disembelih, lalu pada penggunaan “Singa dari Yehuda” melambangkan kemenangan.
    Heer menjelaskan bahwa Kristus adalah Anak Domba yang memiliki tujuh mata, yang setara dengan ketujuh roh Allah. Ia menjelaskan bahwa kristus sebagai Anak Domba Allah yang yaitu Yesus Kristus. Oleh sebab itu dapat dipstikan bahwa yang di maksudkan Anak Domba adalah Kristus sendiri sebagai korban atas penebusan dosa umat manusia.



    William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Wahyu Kepada Yohanes Pasal 1-5, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011), 254.
    William Hendriksen, Lebih dari Pemenang: Sebuah Interpretasi Kitab Wahyu (Surabaya: MOMENTUM, 2007), 104.
    Peter Wongso. Eksposis Doktrin Kitab Wahyu (Malang: Literatur SAAT, 1996), 426-427.
    J.J de Heer, Tafsiran Alkitab: Wahyu Yohanes 1 (Jakarta: BPK Gunung Mulia,) 79.

    ReplyDelete
  27. 1. Di tradisi Kristen, Singa Yehuda melambangkan Yesus. Banyak organisasi Kristen menggunakan Singa Yehuda sebagai lambang mereka bahkan nama organisasi mereka. Ungkapan ini muncul dalam Kitab Wahyu 5:5; Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." (wikipedia.org/wiki/Singa_Yehuda) Singa adalah salah satu binatang paling buas, mirip dengan macan; yang membedakannya adalah: pertama, singa jantan wajahnya bercambang sedangkan macan jantan tidak bercambang. Kedua, warna macan kebanyakan loreng-loreng sedangkan warna singa umumnya krem tua dan polos. Ketiga, habitat/suatu tempat dimana singa hidup biasanya tidak terdapat macan dan demikian sebaliknya, kecuali di kebun binatang/taman margasatwa, itu sebabnya singa dan macan disebut raja hutan, karena tempat atau hutan dimana singa menjadi rajanya, macan tidak ada disana demikian sebaliknya. Kata singa muncul kira-kira 130 kali di dalam Perjanjian Lama. Singa dalam bahasa Ibrani yang dipakai secara umum adalah “aryeh” dan ada 8 istilah kata yang lain yang dipakai mencakup berbagai usia dari singa jantan dan betina. Perbendaharaan istilah yang banyak dipakai, menunjukkan bahwa pada masa Perjanjian Lama, singa dikenal secara umum. Sedangkan kata macan tidak ada sama sekali dicatat dalam Perjanjian Lama, kecuali macan tutul (bahasa Ibraninya Maner), itupun Cuma sekali disebut dala arti yang sebenarnya (Yeremia 13:23)
    Singa sudah menjadi ikon bagi manusia sejak zaman purba kala. Kita dapat melihat dalam kebudayaan Eropa, Asia dan Afrika. Sekalipun ada beberapa peristiwa dimana singa menyerang dan memakan manusia, namun umumnya gambaran mengenai singa bersifat positip dalam berbagai kebudayaan. Singa dianggap melambangkan kekuatan sekaligus kemuliaan. Gambaran yang paling umum, yang hampir seluruh kebudayaan di dunia sepakat mengenai gambaran singa adalah singa disebut sebagai raja hutan atau rajanya binatang buas. Oleh karena singa menjadi symbol yang populer dari berbagai kebudayaan dan pemerintahah di seluruh dunia, Asoep, salah seorang penulis cerita Yunani ternama sekitar tahun 6 Masehi, dalam beberapa fabelnya (dongeng mengenai hewan), menggambarkan singa sebagai lambang keberanian. (https://adrianusrio.wordpress.com/2011/10/28/singa-dari-yehuda-wahyu-55-hosea-137/)

    ReplyDelete
  28. 2. Anak domba dalam kitab wahyu ini Perlambangan Anak Domba menegaskan kemenangan paling tinggi dari pengorbanan dan wafatnya Kristus di kayu salib. Lambang “Anak Domba” muncul 28 kali dalam kitab Wahyu. Kematian-Nya adalah satu-satunya penebusan bagi dosa, yang mau diterima oleh Allah Bapa. Allah hanya puas dengan penebusan darah Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, karena Yesus mengembalikan KEMULIAAN ALLAH yang telah hilang (Roma 3:23) setelah dari generasi ke generasi umat manusia melakukan dosa dan tidak mau bertobat, meskipun berbagai orang kudus, nabi, rasul telah diutus Allah untuk memperingatkan manusia (Ibrani 1:1-3). Hanya Anak Domba Allah sendirilah yang mempunyai “hak” yang tidak dapat diganggu-gugat untuk mendekati takhta Allah demi kepentingan umat manusia, mengambil gulungan kitab dari tangan Yang Maha Kuasa dan melaksanakan teguran serta penghakiman Allah. Anak Domba Allah mengulurkan tangan-Nya yang berlubang bekas paku di kayu salib untuk menerima gulungan kitab dari Allah Bapa Yang Kekal. Dalam Wahyu 5:6, Yohanes melihat Kristus berdiri di suatu tempat di pusat–di tengah–tengah takhta dan keempat makhluk dan di tengah-tengah kedua puluh empat tua-tua. Di situ Kristus tidak menampakkan diri dalam rupa manusia, seperti dalam Wahyu 1:13-18, tetapi dalam bentuk dan rupa hewan. Musuh-musuh Allah juga muncul di kitab Wahyu dalam rupa-rupa binatang yakni:
    Wahyu 12: Iblis, sebagai seekor naga, yaitu seekor ular yang berbisa.
    Wahyu 13: Kaisar, sebagai seekor binatang yang menakutkan bentuknya.
    Anak Domba yang dilihat oleh Yohanes lain dari domba biasa. Ia memiliki gabungan kelemahan dan kekuatan, yakni: (i) memiliki tujuh tanduk yang merupakan simbol kekuatan dan kesempurnaan (bilangan tujuh) (1 Samuel 2:1; Daniel 7:8); (ii) merupakan kelemahan (disembelih–Yesaya 53:7); (iii) mempunyai tujuh mata yang sama dengan ketujuh Roh Allah, yaitu Roh Kudus dalam kepenuhan Kuasa-Nya. Dalam Wahyu 1:34 dan 4:5, Roh Kudus menyertai Allah. Dalam Wahyu 5:6, Roh Kudus menyertai Anak Domba, yaitu Kristus. Juru Selamat yang digambarkan di dalam Wahyu 5:1-7 mengalami perubahan bentuk. Mesias dalam Perjanjian Baru tidak datang sebagai pahlawan yang menang perang, tetapi sebagai Anak Domba yang terluka. Ia tidak datang untuk memusnahkan musuh Israel, tetapi mengasihi musuh-musuh-Nya, agar mereka tunduk pada kerajaan-Nya. (https://gkipi.org/kitab-wahyu-gulungan-kitab-dan-anak-domba/) Itu sangat merujuk kepada kristus karna sebagai perlambangan yang abadi dan sebagai simbol

    ReplyDelete
  29. Nama : Hadison Tafonao
    Nim : 20190107
    1. Jelaskan dan uraikan apakah yang dimaksud dengan singa dari Yehuda dalam wahyu pasal 5? Singa adalah salah satu binatang paling buas, Singa dalam bahasa Ibrani yang dipakai secara umum adalah “aryeh”. Singa dianggap melambangkan kekuatan sekaligus kemuliaan. Gambaran yang paling umum, yang hampir seluruh kebudayaan di dunia sepakat mengenai gambaran singa adalah singa disebut sebagai raja hutan atau rajanya binatang buas. Oleh karena singa menjadi symbol yang populer dari berbagai kebudayaan dan pemerintahah di seluruh dunia. Asoep mengatakan bahwa singa sebagai lambang keberanian.
    Di dalam Alkitab, singa adalah simbol dari suku Yehuda dan sekaligus menjadi simbol kerajaan Yehuda. Singa disebut dalam berkat yang disampaikan Yakub untuk anak keempatnya Yehuda dalam Kejadian 49:9 demikian firman Tuhan: “Yehuda adalah seperti anak singa” gelar ini mengambarkan Kristus sebagai puncak keberanian, kekuasaan dan keperkasaan suku Yehuda. Seorang singa, siap untuk menerkam orang kudus (1 Pet 5:8), tapi Kristus adalah pelindung umat Allah yang dapat menerkam mereka. Allah adalah penguasa atas segala yang dibumi yang tak dapat mengalahkan Dia siapapun. Sehingga dapat membuka ketujuh materai tersebut. Penggunaan istilah “singa” berkaitan dengan penghukuman, Yes 38:13; Rat 3:10; Hos 5:14;13:8, dimana penghukuman Allah digambarkan seekor singa. Dapat disimpulkan bahwa singa yang terdapat wahyu 5 merupakan penghukuman seseorang yang melakukan kejahatan, perbuatan pada Allah.

    ReplyDelete
  30. 2. Jelaskan dan uraikan siapakah yang dimaksud dengan anak domba dalam wahyu pasal 5? Apakah itu merujuk pada Yesus Kristus.
    Anak Domba dalam kitab Wahyu 5 merupakan anak Domba yang menerima takha Allah (Wahyu 5:7) berarti bahwa anak domba disini yang memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan, sehingga dapat dikatakan bahwa berhak menerima kuasa, kekuasaan, hikmat, kekuatan, hormat, kemuliaan serta puji-pujian (ay, 12). Dapat melihat disini bahwa anak domba yang tercatat ayat 12 yang memiliki kuasa ilahi dalam segala hidup manusia. Anak domba disamakan dengan Allah yang memuaskan keadilan lewat pengorbanan-Nya bagi dosa-dosa kita (Yohanes 1:29). Dia pun bukan anak domba biasa. Meski disembelih, Anak Domba ini tetap berdiri, menanggung luka pengorbanan-Nya, dengan demikian anak domba ini merujuk pribadi Allah sendiri .
    John Walvoord mengatakan bahwa anak domba merujuk pada Kristus. Anak domba merujuk kepada kedatangan-Nya yang pertama dan kematia-Nya. Kata anak domba “ arnion” namun kata anak domba dalam perjanjian baru ada dua kata yaitu “aren, amnos” (Luk 10:3; Yoh 1:29,36).
    Jadi anak domba Allah adalah singa dari Yehuda, yaitu tunas Daud yang menujukkan kepada pribadi Allah yang sudah dikurbankan pada kedatangan-Nya yang pertama dan yang berdaulat untuk menghakimi dunia ini pada kedatangan-Nya kedua kali, yang layak membuka gulungan kitab materai. Hal ini sudah digenapi dalam kitab daniael. Dimana ada kitab yang tersebunyi, yang bermaterai yang akan dibuka pada akhir zaman, jika melihat kitab Daniel 12:8,9).
    Dengan demikian anak domba disini yaitu dimana kedaulatan Allah kepada manusia dengan menyatakan keahlian serta dirinya sebagai anak domba Allah yang sebagai manusia. Secara umum domba sebagai binatang yang disembelih kepada Tuhan sebagai ucapan syukur kepada Allah. Dalam hal ini anak domba disini bukan merujuk pada binatang akan tetapi merujuk Pribadi yang memiliki kuasa ilahi serta pemilik segalanya (Kristus) .

    ReplyDelete
  31. Adrianus, Singa dari Yehuda (Jakarta: Gunung Mulia , 2011) 2
    Ranto Sari Siahan, Penyingkapan kitab wahyu (Yogyakarta:ANDI, 2005) 5.
    Srinto, https://www.warung satekamu.org/2021/12/singa-anak-domba-juruselamat (diunduh 31 oktober 2022
    Lumasi, Pewahyuan (Jakarta: Gandum Mas, 2001) 5.

    ReplyDelete
  32. Nama : Lorra Lauretta
    NIM : 20190112

    Metafora singa dalam PL selalu memiliki fungsi negatif dan positif. Negatif, singa selalu menakutkan, membahayakan bagi yang beroposisi dengan dia (the outsider group). Positif, singa menunjuk kepada fungsi perlindungan bagi yang tidak beroposisi dengannya (the insider group) dan tetap terdapat kesan adanya kekerasan. Demikian pula dengan pemakaian metafora singa dalam PB bisa menunjuk kepada Iblis yaitu pribadi yang jahat, makhluk supranatural yang baik dan jahat, figur Mesias-Yesus dan musuh orang yang benar dan setia. Dari data ini, menunjukkan bahwa pemakaian metafora singa dalam PB memiliki fungsi bervariasi. Walaupun demikian ada kesamaan dengan PL yaitu pada hal yang positif dan negatif. Namun secara data, singa dalam PB cenderung digunakan untuk menggambarkan perihal negatif daripada positif. Singa juga tidak bisa dilepaskan dari kesan tindakan kekerasan atau membahayakan. Singa dalam ayat 5 diperjelas sebagai singa dari suku Yehuda, tunas Daud, telah menang dan layak membuka gulungan Kitab dan meterai. Singa dari suku Yehuda mengacu pada kejadian 49:9 dan tunas Daud mengacu pada Yesaya 11:1-5:10.
    SINGA DARI YEHUDA (Wahyu 5 : 5) Bagian I Shalom, Singa adalah lambang kerajaan, kalau singa sudah mengaum maka raja sedang memperdengarkan suaranya Wahyu 5 : 5 berkata : jangan engkau menangis! Sesungguhnya singa dari suku Yehuda, yaitu, tunas/akar Daud, telah menang Amos 3 : 8 berkata Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan Allah telah berfirman siapakah yang tidak bernubuat? Singa dari Yehuda yaitu tunas, akar Daud telah menang, dan Ia telah membuka gulungan kitab yang termaterai dan telah me nurunkannya bagi kita semua Kitab yang diturunkan itu berjumlah 66 kitab ( 39 kitab perjanjian lama dan 27 kitab perjanjian baru ) dan di luar dari kita-kitab ini berasal dari si iblis Wahyu 22 : berkata : siapa yang menambahkan sesuatu kepada kitab suci ini maka Tuhan akan menambahkan malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini dan siapa yang mengurangkan sesuatu pada kitab suci ini maka Tuhan akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan, artinya menghapus namanya dari kitab kehidupan Anak Domba Allah Sekarang ke 66 kitab ini ada pada kita semua apakah sebagai hamba Tuhan, imam-imam, atau sidang jemaat Pembacaan Alkitab setiap hari akan menolong kita untuk bertumbuh ke arah pendewasaan rohani Lewat pembacaan Alkitab setiap hari maka Firman akan tersimpan dalam hati dan akan menolong kita dalam menghadapi segala gelombang persoalan dan tipu daya si iblis seperti dilakukan oleh Tuhan Yesus dengan kata ada tertulis Rasul Paulus dalam surat I Timotius 4 : 13 berkata supaya bertekun dalam membaca 7 / 13
    file:///home/chronos/u-52b3647727e57d50dec8d545618e38a9ece21547/MyFiles/Downloads/238-807-1-PB.pdf
    https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=doU5EAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=singa+suku+yehuda+dalam+wahyu+pasal+5&ots=TlHv8Uvc6R&sig=eYLCaRuQF7tpVE3KkE5yYljZIDY&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
    https://docplayer.info/32708654-Singa-adalah-lambang-kerajaan-kalau-singa-sudah-mengaum-maka-raja-sedang-memperdengarkan-suaranya.html

    ReplyDelete
  33. 1. Wahyu 5 menjelaskan tentang dua gulungan Kitab yang Dimeteraikan dan tiga pujian bagi Anak Domba. ((Simon J. Kistemaker, “Tafsiran Kitab Wahyu” (Surabaya: Momentum,2011), 214.))
    Kristus yang duduk di atas takhta dan gulungan kitab pada tangan-Nya (Why 5:1). Dalam mewahyukan kepada jemaat rohani sorgawi ini, tujuan utama ialah agar orang-orang percaya mengerti; Kristus Kepala jemaat menerima kepatuhan dan penyembahan seluruh ciptaan. (( Peter Wongso, “eksposisi Doktrin Alkitab Kitab wahyu” (Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1996),421, 423-424. ))
    Ketika Yohanes pertama kali melihat Anak Domba Allah, sebenarnya ia sedang mencari seekor singa. Tidak ada seorang pun yang dapat membuka gulungan kitab dan meterai-¬meterainya serta mengungkapkan isinya, dan Yohanes menangis. Kemudian datanglah seorang dari tua-tua memulihkan keyakinannya berkata, “Jangan engkau menangis! Sesungguh¬nya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya”. (Why 5:5). Yohanes mencari singa Yehuda itu, tetapi yang didapat adalah seekor – Anak Domba. Harus diketahui bahwa seekor anak domba bukanlah hewan yang berkuasa, dan Anak Domba yang ini berdiri “seperti telah disembelih” (Why 5:6). Kita tidak akan ulangi lagi apa yang telah diuraikan di bab 2. Yang harus jelas adalah Yesus, di sini, adalah domba kurban, seperti domba Paskah. ((Hitapupondang, “Kitab Wahyu dan Siapa Anak Domba Allah itu?” https://hitapupondang.wordpress.com/2008/09/08/kitab-wahyu-dan-siapa-anak-domba-allah-itu/ (diunduh 31 Oktober 2022).))

    ReplyDelete
  34. 1 Apa yang dimaksud dengan singa dari Yehuda dalam wahyu 5
    Kisah dalam Alkitab memiliki kesinambungan antara satu dengan yang lainnya. Demikian juga halnya dengan “singa dari Yehuda” (Why. 5:5). Yohanes mengenal dengan benar nubuat Yakub kepada putranya yang keempat “Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik kesuatu tempat yang tinggi, hai anakku; Ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.” (Kej. 49:9, 10). (Brooklyn, Wahyu Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat)



    2 Siapakah yang dimaksud dengan Anak Domba dalam Wahyu 5? Apakah itu merujuk kepada Yesus Kristus?
    Seekor anak domba. Yohanes segera mengenali Anak Domba itu sebagai “singa dari suku Yehuda.” Lebih dari 60 tahun sebelumnya, Yohanes pembaptis memperkenalkan Yesus kepada orang-orang Yahudi yang sedang menonton sebagai “Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yoh.1:29) selama hidup-Nya didunia, Yesus tidak dicemari oleh dosa sama seperti seekor anak domba yang tidak bernoda, untuk mempersembahkan hidupnya sebagai korban bagi manusia (1 Kor. 5:7; Ibr. 7:26). Anak Domba yang telah disembelih menunjukan kemenangan Kristus ketika Ia disalibkan, Anak Domba itu tidak lagi mati, Ia berdiri ditengah-tengah segala kemuliaan tahta Allah. (Dave Hagelberg, Tafsiran Kitab Wahyu Dari Bahasa Yunani. Yayasan Andi Yogyakarta)
    Anak Domba itu mempunyai tujuh tanduk yang dalam Alkitab melambangkan tentang kekuasaan dan juga sebagai kesempurnaan. Ketujuh mata anak domba juga menunjukkan Yesus dipenuhi Roh Allah yang sempurna. (Eddi Fances, Wahyu Kepada Rasul Yohanes)
    Rasul Yohanes menyaksikan karya Keselamatan Allah bagi manusia yang digenapi dalam kematian dan kebangkitan-Nya. Kemenangan inilah yang menjadikan Kristus layak untuk membuka ketujuh materai, dan membuka rahasia Wahyu Allah dari gulungan kitab.

    Singa dari Yehuda dan Anak Domba menunjukkan kelayakan, kedaulatan dan kuasa Yesus untuk membuka gulungan yang termaterei melalui dua peristiwa ganda yaitu penghakiman dan penyelamatan. Yesus Kristus yang digambarakan sebagai Singa dari Yehuda dan Anak Domba adalah oknum yang layak untuk melaksanakan penghakiman dan penyelamatan. Yesus adalah Solusi atas problem tersebut (Why. 5:5-6). (https://www.researchgate.net/publication/352026331_Metafora_Ganda_Bagi_Yesus_Kristus_Dalam_Wahyu_55-6_Memahami_Perjanjian_Baru_Dalam_Menggunakan_Perjanjian_Lama )

    ReplyDelete
  35. 2. Pasal lima melukiskan Anak Domba yang berada di Perjanjian Lama dikenal sebagai Singa dari Yehuda dan Tunas Daud (Kej. 49:9-10; Yes. 11:1,10). Anak Domba itu berada di pusat segala ketetapan Allah. ((Simon J. Kistemaker, “Tafsiran Kitab Wahyu” (Surabaya: Momentum,2011), 214.))
    "Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih." Subjek kalimat ini adalah Anak Domba, bukan Singa dari Yehuda atau Tunas Daud. Anak Domba menyimbolkan anak domba yang disembelih pada hari raya Paskah. Darah anak domba harus dibubuhkan di sisi-sisi pintu dan ambang atas pintu rumah. orang Israel, sehingga para malaikat mau melewati rumah mereka dan membiarkan anak sulung mereka tetap hidup (Kel. 12:1-13). Anak Domba juga menyimbolkan anak domba yang dibawa ke tantangan dan diremukkan karena pelanggaran umat-Nya (Yes. 53:7-8; Kis. 8:32). Yohanes Pembaptis dua kali menyebut Tuhan Yesus sebagai Anak Domba Allah (Yoh. 1:29, 36). Terakhir, Petrus menyebut orang tebusan telah dibebaskan dengan darah Kristus yang mahal "seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat" (1Ptr. 1:19). Simbol Anak Domba juga merujuk Tuhan Yesus sebagai Pemimpin dan Pe nguasa. la dimahkotai dan duduk di atas takhta Allah (Why. 7:17; 22:1, 3 ). Sebagai Anak Domba, la duduk di atas takhta dan menyatakan murka-Nya atas semua mu sub-Nya (6:16). ((David E Aune, “Saint Jean I’Apocalypse. Etudes bibliques” (Paris:Gabalda,1921), 368-369.)) nama Allah dan Yesus tidak disebutkan, tetapi disebutkan. Tetapi sebutan Dia atau Anak Domba menunjukkan penghargaan penuh kepada Allah. (1) mereka menekankan kuasa Allah yang mutlak atas alam semesta dan (2) kemenangan Anak Domba atas kematian dan kubur. ((Simon J. Kistemaker, “Tafsiran Kitab Wahyu”,229))
    Anak omba Ini adalah nama dan gambaran yang disenangi Kitab Wahyu bagi Yesus Kristus. Ia adalah penguasa (1: 5); Ia berdiri di¬tengah-tengah kaki dian sebagai imam agung (1: 13); Dia adalah “Yang Awal dan Yang Akhir” (1 :17), “Yang Kudus” (3:7), “Tuan di atas segala tuan, Raja di atas segala raja” (17: 14) – tapi, yang mengagumkan adalah bahwa, Yesus adalah Anak Domba. Sang Anak Domba Allah adalah Yesus. Anak Domba Allah itu juga adalah “anak manusia,” berpakaian jubah seperti imam agung (1: 13); Anak Domba Allah itu adalah kurban persembahan; Anak Domba Allah itu adalah Allah. ((Hitapupondang, “Kitab Wahyu dan Siapa Anak Domba Allah itu?” https://hitapupondang.wordpress.com/2008/09/08/kitab-wahyu-dan-siapa-anak-domba-allah-itu/ (diunduh 31 Oktober 2022).))

    ReplyDelete
  36. 2. Dalam konteks Wahyu 5 Anak Domba ini digambarkan bahwa ia berdiri seperti telah disembelih dan bertanduk tujuh, bermata tujuh yang menunjuk kepada Roh Allah. Hal ini digambarkan seperti telah disembelih yang menunjuk kepada konsekuensi atau akibat dari peristiwa dimasa lampau (Bdg. 1 Kor. 2,2). Betanduk tujuh (ἔχων κέρατα ἑπτὰ) melaui terang PL dan ayat 5 berbicara tentang kemenangan (νικάω: nikaō) Tanduk adalah mengambarkan kekuatan dan tujuh tanduk memiliki signifikansi bahwa anak domba memiliki kekuatan yang mahabesar atau sempurna (tujuh adalah simbol tentang kesempurnaan) yang menunjuk kepada Mesias sang pemenang (Lihat: Ul. 33:17; 1Raj. 22:11; Maz. 89:17; Dan. 7:7-8:24; bdg. 1En. 90:6-12:37).39 Bermata tujuh yang menunjuk kepada Roh Allah yang diutus Allah keseluruh bumi (Why. 1:4). Hal ini menunjukkan akan eksistensi kedaulatan Allah sebagai pribadi yang maha hadir (bdk. Za. 3-4; 2 Taw. 16:19),40 mahatahu, berkuasa dan berhikmat (1Kor. 1:24).41 Bahkan Wahyu 11:1-13 menunjuk pada kuasa Allah yang berdaulat atas kematian dan kehidupan para pengikut Kristus (sumber kuasa dan kehidupan) dan juga berdaulat atas Iblis dan para pengikutnya. Berdasarkan uraian di atas terdapat kompleksitas dalam memahami metafora Anak Domba pada ayat 6. Terutama dalam memastikan anak domba yang mana persis dimaksudkan oleh penulis Kitab Wahyu (tiga kemungkinan). Namun dari semua kemungkinan yang ada metafora Anak Domba berfungsi untuk menunjukkan identitas atau menjelaskan pribadi yang layak dan berdaulat yaitu Yesus Kristus. Ia adalah Mesias yang dijanjikan dan diharapkan melalui nubuatan dalam PL. Yesus Kristus adalah pribadi yang berdaulat atas penghakiman dan keselamatan dalam misi menyelesaikan masalah dunia yaitu dosa dan akibatnya, bukan dengan kekerasan tetapi dengan kasih ilahi. Ia adalah sang singa dari Yehuda, tunas Daud dan sekaligus juga adalah sang Anak Domba. file:///home/chronos/u-52b3647727e57d50dec8d545618e38a9ece21547/MyFiles/Downloads/238-807-1-PB.pdf. Kitab ini ditulis agar mereka membaca dan menjadi tabah dan tetap bertahan menghadapi segala penderitaan, tetap setia dan berpegang teguh pada iman mereka, serta selalu berharap dan memandang pada Kristus yang adalah Anak Domba Allah yang menang, sebab orang Kristen dan gereja pada waktu mengalami banyak penganiayaan di bawah pemerintahan Romawi, bahkan banyak yang mati syahid (6:9-11; 7:14.) Oleh sebab itu dalam kitab Wahyu ini ajaran tentang person Kristus sangat ditonjolkan, yang sering kali digambarkan penuh dengan kemenangan dan kemuliaan. Kristus sebagai Anak Domba Allah, sebagai Alfa dan Omega di dalam banyak hal bahkan dikisahkan setara dengan Allah. http://repository.seabs.ac.id/handle/123456789/164

    ReplyDelete
  37. 1. Kristus dilukiskan seperti singa, yang menunujukan bahwa ia akan memerintah segenap bumi, ia berasal dari suku Yehuda dan keturunan keluarga Daud. pemimpin agama Yahudi dan pemerintah Romawi dengan tidak adil telah menginterogasi Yesus; suara kompak orang banyak mengalajkan keputusan positif yang akan diambil oleh pilatus; dwngan ujian loyalitas kepada Kaisar mereka mengancam pilatus; kendatipan sudah sebanyak tiga kali ia menyatakan Yesus tidak bersalah, justru akhirnya dengan mensuci tangannya tanda tidak bersalah, pilatus akhirnya menyerahkan Yesus untuk disalibkan. kalau kita melihat Yesua juga sebagai pemenang bagi kita dengan ciptaannya namun oleh bimbingan Roh kudus, Ia mendorong kembali akan ksaih kita yang mula-mula; maka dengan iman kita kembali bercakap-cakap dengan Dia. empat penggilihatan, sepuluh level wahyu membawa para pembaca ke dalam pengeryian yang menyeluruh : Relasi antara Kristus sebagai Kepala gereja yang bangkit dengan jemaat di bumi.
    2. Alkitab mwnggambarkan Singa yang hidip dan kuat, yang membeei dorongan semangat di masa sulit dan dikenal dengan nama-nama lain. salam pengilihatannya tentang surga, Rasul Yohanes menagis saat menyaksikan tak seorangpun dapat membuka gulungan kitab berisi rwncanan penghakiman dan penebusan Allah. lalu Yohanes diberi tahu, "Jabgan engaku menagis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda telah menang, awhinga ia dapat membuka gulungan kitab dan.membuka ketujuh meterainya" (Why 5:5). namun di ayat berikutnya, Yohanes menggambarkan hal yang sama aekali berbeda: "Maka aku melihat sitengah-tengah takhta. berdiri swekor Anak Domba sepwrti telah disembelih" ayat 6. singa dan Gomba itu adalah pribasi yang sama: Yesusu. Fialah raja penakluk dan "Anak domba Allh, yang menghapuskan dosa dunia" (Yih 1:29). Melalui kekuatan-Nya dan salib-Nya, kita menwrima belas kasihan dan pengampunan yang memapukan kita untuk hidip dalam sukacita san keagungan diri-Nya selama-lamanya. kata ini swcara tidak labgsung menyatakan bahwa Tuhan Ywsua asalah pemwnang atas maut dan nwraka, buah sulung diantara orang mati, Raja yang yang naik ke Sorga dan dusuk diswbelah kanan Allah.2. ( Dr. Peter Wongsong. Ekspodisi Doktrin Alkitab Kitab Wahyu, Malang, 2010.)56 (2). Abrius, singa dari Yehuda (Gunung Mulia, 2011).7

    ReplyDelete
  38. 1. (Dikutip dari Buku Penyingkapan Kitab Wahyu Tim Lahaye Gospel Press). Ketika Yohanes menatap, dia melihat seekor Anak Domba yang kelihatannya sudah disembelih, yang memiliki tujuh tanduk, tujuh mata dan tujuh Roh. Ada Lima sifat dari Tuhan: dan ada satu yg penulis ambil untuk menjadikan jawaban dari pertanyaan.
    "Singa dari Suku Yehuda." Nama dari Tuhan kita itu tidak pernah diberikan secara kebetulan, tetapi semua nama itu menunjukkan sebagian dari sifat-Nya. Karena singa adalah raja binatang buas dan karena Yehuda adalah suku yang merajai Israel, ini menunjukkan bahwa Kristus akan datang sebagai raja untuk memerintah atas umat manusia.
    Dan menurut buku Aku Datang Segera Jakob P. D. Groen; Yehuda adalah anak keempat Yakub, suku yang akan melahirkan Juruselamat (Ibr 7:14). Waktu Yakub memberkati anak-anaknya, dia menyebut Yehuda seperti anak singa (Kej. 49:9). Jadi, sebutan ini menunjukkan bahwa Juruselamat yang dinantikan itu akan datang dari suku Yehuda. Sama seperti singa disebut sebagai raja Segala binatang karena kekuatannya yang paling besar, demikian juga Singa dari suku Yehuda telah datang dan sudah menang.
    Menurut buku J. J. de Heer, Tafsiran Alkitab Wahyu Yohanes; adalah kekhususan Kitab Wahyu, bahwa Yesus dinamai dengan dua gelar dari Perjanjian Lama, yaitu Singa dari Yehuda dan Tunas Daud dikutip dari (Kej. 49:9; Yes. 11:1). Kristus ini "telah menang", begitulah bunyinya dalam nats kita dengan singkat; yang dimaksudkan ialah: Ia telah mengalahkan segala penguasa kegelapan dalam kematian dan kebangkitan-Nya sehingga Ia layak membukakan rahasia-rahasia Kerajaan Allah.
    Kutipan buku Dave Hagelberg Tafsiran Kitab Wahyu dari Bahasa Yunani dua sebutan Yaitu, Singa dari suku Yehuda dan Tunas Daud, adalah sebutan yang diambil dari Kejadian 49:9-10 dan Yesaya 11:1, sebutan yang sudah lama dipakai oleh guru-guru Israel mengenai Mesias. Bagaimana cara dia telah menang tidak dijelaskan dalam ayat ini, tetap rupanya kemenangan-Nya di kayu salib adalah kemenangan yang dimaksudkan. Istilah yang sama juga dipakai tentang iblis dalam pasal 13:7. Iblis dan Kristus Yesus memiliki masing-masing kemenangan! Kemenangan Iblis bersifat sementara, sedangkan kemenangan Anak Domba Allah bersifat kekal.

    2. Anak domba yang dimaksudkan dalam Kitab Wahyu ini adalah menunjuk kepada Yesus Kristus itu sendiri.
    Menurut buku Dari Tim Lahaye Penyingkapan Kitab Wahyu; mengatakan bahwa "seekor Anak Domba seperti telah disembelih". Ketika Kristus menyelesaikan karya penyelamatan-Nya, Dia mendapatkan surat bukti kepemilikan bumi; karena seperti halnya melalui Adam dosa manusia ke dunia, begitu pula melalui Kristus datang penebusan. Ini gambaran yang indah yang dapat disaksikan di sini! Meskipun malaikat menyebut Tuhan kita yang dalam kemuliaan-Nya sebagai singa yang menunjukkan kuasa dan keperkasaan-Nya, Yohanes melihat Dia sebagai Anak Domba yang telah disembelih karena Yohanes melihat Dia dengan kacamata iman. Mereka yang menolak Dia akan melihat Dia sebagai Singa ketika Dia datang untuk menghakimi dan berkuasa atas mereka. Adanya akan melihat dia sebagai Anak Domba korban persembahan bagi mereka.
    Menurut buku Aku Datang Segera Jakob P. D. Groen; Yohanes tidak melihat Anak Manusia dalam kemuliaan-Nya, seperti yang telah dilihatnya dalam penglihatan yang pertama pasal 1. Sekarang Yohanes melihat Yesus sebagai Anak Domba. Binatang itu dikorbankan pada hari raya paskah, hari raya kelepasan dari Mesir (Kel. 12:21-27). Paska juga menunjuk pada pelepasan kita dari dosa oleh Yesus Kristus. Yesaya bernubuat tentang hamba Tuhan yang menderita sebagai anak domba yang dibawa ke pembantaian, dan yang tidak membuka mulutnya (Yes 53:7). Yohanes melihat Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
    Dan menurut buku J. J. de Heer; Yohanes melihat dalam penglihatannya bahwa dilihatnya suatu Anak Domba. Kristus tidak menampakan diri dalam rupa seorang manusia, seperti dalam pasal 1, tetapi dalam rupa seekor binatang.

    ReplyDelete
  39. Menguraikan tentang singa ari Yehuda dalam kitab kitab Wahyu pasal 5?
    Jawab: Yohanes sedang menangis karena tiak ada seorang pun yang kepadanya Allah dapat menyingkapkan rahasia-Nya. Datanglah kepadanya salah seorang dari tua-tua, bertindak sebagai utusan Kristus dan berkata kepadanya, “jangan menagis”! kata-kata ini sering keluar dari bibir Yesus dihari-hari terakhir-Nya di bumi. Itulah yang dikatakan kepada janda di Nain ketika ia menangisi kematian anak laki-lakinya. Tua-tua berkata kepaa Yohanes bahwa Yesus Kristus telah memperoleh kemenangan sehingga ia mampu membuka gulungan kitab itu dan membuka materai-materainya. Ini berarti tiga hal. Karena kemenagan-Nya atas maut dan semua kuasa kejahatan dan semua kuasa kejahatan dan karena ketaatannya yang penuh kepada kepada Allah, ia mampu mengetahui rahasia-rahasia Allah. Ia mampu menyingkapkan rahasia-rahasia Allah, dan hak istimewanya serta bertanggung jawab-Nya untuk mengendalikan semua hal yang akan terjadi. Karena Tindakan-Nya, Yesus adalah Tuhan atas kebenaran dan sejarah. Ia dipanggil dengan dua gelar agung. 1). Iadalah singa Yehuda, gelar ini berasal dari berkat terakhir yang diberikan Yakub kepada anak-anaknya sebelum ia meninggal. Dalam berkat itu, ia menamakan Yehuda “anak singa” (Kej. 49:9). Jika Yehuda sendiri adalah anak singa, sungguh tepat untuk menjuluki anggota suku Yehuda yang terhebat dengan “Singa Yehuda” (tafsiran kitab wahyu)

    Menguraikan anak domba dalam kitab Wahyu pasal 5?
    Jawab: anak domba adalah salah satu ide khas Kitab Wahyu yang dikenakan kepada Yesus Kristus, disebut lebih dari dua puluh Sembilan kali. Kata Yunani yang digunakan untuk kata anak domba ini tidak digunakan untuk Yesus Kristus dalam kitab lain dimanapun diseluruh PB. Yohanes pembaptis menunjuk kepada Yesus sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa manusia (Yoh. 1:29,36). Disini terdapat paradoks besar, anak domba itu mempunyai bekas-bekas luka pengorbanan di tubuh-Nya namun pada saat yang sama ia dilengkapi dengan kekuatan Allah yang kini dapat menceraiberaikan musuh-musuhnya. Ini merupakan gambaran Kristus yang luar biasa. Ia adalah penggenapan dari semua harapan dan impian Israel, karena ia adalah Singa Yehuda dan tunas daud. Ia seorang yang pengorbanannya dilakukan bagi manusia, dan ia masih mempuynai bekas-bekas luka pengorbanannya ditempat surgawi. (Tafsiran kitab wahyu)

    ReplyDelete
  40. Nama : Williams Jefferson Bill walimema
    Nim: 20190126
    Singa dari Yehuda & Anak domba
    1.      Singa dari Yehuda
    Singa Yehuda adalah  gelar dari berkat terakhir yang diberikan Yakub kepada  anak-anaknya sebelum ia meninggal. Dalam  berkat itu, ia menamakan Yehuda “ anak singa" (Kej. 49:9). Jika Yehuda sendiri adalah anak Singa, sungguh tepat sekali untuk menjuluki anggota suku Yehuda yang terhebat  dengan “Singa Yehuda”.¹ Singa dari suku Yehuda. Singa adalah raja atas segala binatang, melambangkan pemenang. Sedangkan tunas Daud,daud adalah sang pemenang dari kerajaan Yehuda. Tunas melambangkan pemimpin, yang dikutip dari nubuat nabi  Yesaya tentang mesias (bnd.Yes. 11:1,10).²

     
    2.      Anak Domba
    Anak domba adalah salah satu ide khas kitab Wahyu, yang dikenakan kepada Yesus Kristus; kata Yunani yang digunakan untuk kata Anak domba ini tidak digunakan untuk Yesus Kristus dalam kitab lain dalam perjanjian baru. Yohanes pembaptis menunjuk kepada Yesus sebagai anak domba Allah yang menghapus dosa dunia (Yoh 1:29;36). ³ pemakaian  istilah anak domba yang diulang-ulangkan akan langsung mengingatkan para  pembaca Yahudi tentang paskah Yahudi. Sebab sama seperti anak domba paskah dikorbankan, darahnya dipercikkan, dan manusia diampuni, begitu pula Kristus Sang Paskah kita sudah dikorbankan bagi kita, sehingga kita boleh ditebus dan boleh merayakan perayaan penebusan . Ada keselamatan (kisah tentang umat Allah yang ditebus).⁴
     
    Referensi : William Barclay, Wahyu kepada Yohanes, (Jakarta: Bpk Gunung Mulia,2011), 254-255.
                       Dr Peter Wongso, Eksposisi doktrin Alkitab kitab Wahyu, (Malang: SAAT,1996), 426.
                       Jhon Stott, Kristus yang tiada tara, (Surabaya: Momentum, 2007),192.
     
     
     

    ReplyDelete
  41. Nama : Yiska Febriani To’au
    NIM : 20190128
    Mata Kuliah : KITAB WAHYU

    RESEARCH TEMA
    DALAM WAHYU PASAL 5

    Jawaban:
    Singa dari suku Yehuda. Singa adalah raja atas segala segala binatang, melambangkan pemenang. Kalimat ini dikutip dari ucapan berkat Yakub terhadap suku Yehuda, pemenang ini akan membawa damai sejahtera bagi umatnya (Bnd. Kej. 49:9-10). “Singa dari suku Yehuda”. Nama dari Tuhan kita itu tidak pernah diberikan secara kebetulan, tetapi semua nama itu menujukkan sebagian dari sifat-Nya. Karena singa adalah raja binatang buas dan karena Yehuda adalah suku yang merajai Israel, ini menujukkan bahwa Kristus akan datang sebagai Raja untuk memerintah atas umat manusia. Yehuda bagaikan singa dari suku-suku Israel. Yesus adalah Singa di atas segala singa, singa dari suku Yehuda. Sebutan singa dari Yehuda menujukkan bahwa kemenangan Yesus menggenapi janji-janji yang dibuat kepada umat Allah zaman dahulu, yakni Israel).

    Seekor Anak Domba yang mempunyai tanda seperti telah “disembelih” (Wahyu 5: 6-7). Itu adalah seperti Anak Domba Allah yaitu Yesus yang telah menang. Kalvari adalah kemenangan yang nyata. Kalvari menujukkan bahwa Ia layak untuk menerima dan membuka gulungan kitab tersebut. Seekor Anak Domba seperti telah disembelih”. Ketika Kristus menyelesaikan Karya penyelamatan-Nya, seperti halnya melalui Adam dosa masuk ke dunia, begitu pula melalui Kristus datang penebusan. Ini adalah gambaran yang indah. Yohanes melihat Dia sebagai Anak Domba yang telah disembelih karena Yohanes melihat Dia dengan kacamata iman. Mereka yang menolak Dia akan melihat Dia sebagai Singa ketika Dia datang untuk menghakimi dan berkuasa atas mereka. Mereka yang percaya kepada-Nya akan melihat Dia sebagai Anak Domba korban peresembahan bagi mereka. Penggenapan penglihatan Daniel dalam (Daniel 7:13-14), mengenai “Anak Manusia”. Yohanes memakai gambaran Anak Domba, karena barkaitan tentang kematian Anak Domba, penting baginya pencurahan darah Yesus. Hal tersebut sesungguhnya terkandung dalam konsepsi “Anak Domba seperti telah disembelih” (Wahyu 5:6 bdk. 5:9, 12)
    Referensi:
    Horton, Stanley M. Eksposisi Kitab Wahyu, Malang: Penerbit Gandum Mas, 2016.
    Morris, Leon. Teologi Perjanjian Baru, Malang: Penerbit Gandum Mas, 1996.
    Wongso, Peter. Eksposisi Doktrin Alkitab “Kitab Wahyu”, Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT), 1996.
    Lahaye. Tim. Penyingkapan Kitab Wahyu, Batam: GOSPEL PRESS, 2006.

    ReplyDelete
  42. 1.Dalam kitab Wahyu 5:5, yang dimaksud dari simbol binatang Singa dari Yehuda yang dapat diartikan yaitu, singa adalah raja atas segala binatang yang melambangkan pemenang. Kalimat ini dikutip dari ucapan berkat Yakub terhadap suku Yehuda, pemenang dan membawa damai sejaterah bagi umatnya (Peter Wongso, Eksposisi Doktrin Alkitab Wahyu. Kedudukan dan kekuatanya tidak di ragukan yang tak diragukan lagi sebagai lambang yang tepat dari sang mesias yang maha kukat yang dinanti-nantikan orang Yahudi. Dalam hal ini menunjukkan Kristus yang akan memerintah segenap bangsa bumi, karena ia yang berasal dari suku Yehuda dan keturunan keluarga Daud. Dan juga Gelar-gelar Yesus yang sebagai Mesias yang berkemenangan (Kejadian 49:9-10) dan raja yang kekal ini selaras dengan janji-janji yang telah di buat kepada Daud.dalam hal ini kedua ungkapan ini, tujuanya yaitu menyatakan kemenangan Kristus, sehingga ia sanggup membuka wahyu Allah tentang kebenaran jemaat.
    2. Anak Domba yang tersembeli, yang mempunyai tujuh tanduk dan tujuh mata, yaitu tujuh Roh Allah. “Anak Domba yang tersembeli” dalam sejarah umat Isreal melambangkan Sang Penebus. Seperti pada saat mereka keluar dari Mesir, tiap-tiap keluarga menyembeli seekor anak Domba agar dapat menebus nyawa anak Sulung mereka (Kel. 12:5-7; 12-13;21-23, 27-30). Rasul Yohanes dalam wujud baru menyatakan Anak Domba kecil yang ditandai luka kematian ( bahasa Yunani Arinion). Mesias yang menderita, seperti anak Domba yang keluh dibawa ke tempat pembantain (Yes.5:7)’ Yohanes pembabtis memperkenalkan Yesus adalah “Anak Domba Allah, yang menaggung dosa isi dunia” (Yohanes 1:29,36). Paulus juga menyatakan Kristus sebagai “Anak Domba paskah, sudah disembeli dan dipersembahkan sebagai korban” (1 Kor 5:7). Rasul Petrus Berkata kepada Jemaat yang ada di perantauan: “Dengan Darah yang mahal, yaitu darah Yesus Kristus, yang sama seperti anak darah domba yang tak bernoda dan tak bercacat”. (1. Pet 1:18-19).

    Refensi:
    Peter Wongso, Eksposisi Doktrin Alkitab Wahyu,(Malang:Seminari Alkitab AsiaTenggara,1996), 426.
    William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap hari, Wahyu kepada Yohanes pasal 1-5,(Jakarta: BPK Gunung Mulia,2011), 2052
    Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Penuntun Hidup berkelimpahan, (Malang:1999),2261.
    Scheunemann, Berita Kitab Wahyu, (Jawa Timur: Yayasan Gandum Mas, 1997), 78

    ReplyDelete
  43. Nama: Meiske Lating

    1. Jelaskan dan uraikan apakah yang dimaksud dengan singa dari Yehuda dalam Wahyu pasal 5?
    Jawab:
    Arti dari singa dari Yehuda adalah sebuah gelar, dimana gelar ini berasal dari berkat terakhir yang diberikan Yakub kepada anak-anaknya sebelum ia meninggal. Berkat yang terakhir yang diberikan Yehuda kepada anak-anaknya itu ia menamakannya Yehuda anak singa. Ini dapat dilihat dalam (Kej. 49:9). Apabila Yehuda sendiri adalah anak singa, maka sungguh tepat jika diberikan nama anggota suku Yehuda yang terhebat dengan singa Yehuda. Singa Yehuda merupakan gelar Agung yang khas dari Yahudi di mana gelar ini mempunyai asal usul dalam gambaran kedatangan Mesias dan menunjukkan bahwa Yesus Kristus dengan penuh kemenangan melakukan Karya Mesias dan oleh karena itu, mampu mengetahui dan menyingkapkan rahasia-rahasia Allah dan mampu mengendalikan perwujudan rencana-Nya di dalam peristiwa-peristiwa sejarah. Kristus dilukiskan seperti singa yang menunjukkan bahwa ia akan memerintah segenap bumi. Iya berasal dari suku Yehuda dan dari keturunan keluarga Daud. Singa dari Yehuda diartikan adalah raja atas segala binatang yang melambangkan sebagai pemenang.
    2. Jelaskan dan uraikan siapakah yang dimaksud dengan Anak Domba dalam Wahyu pasal 5? Apakah itu merujuk kepada Yesus Kristus?
    Jawab:
    Anak Domba dalam Wahyu pasal lima merujuk kepada Yesus Kristus. Anak Domba adalah salah satu ide khas kitab Wahyu, yang dikenakan Yesus Kristus, kata ini disebut lebih dari dua puluh sembilan kali. Kata Yunani yang digunakan untuk kata Anak Domba ini tidak digunakan untuk Yesus Kristus dalam kitab lain manapun di seluruh Perjanjian Baru. Yohanes pembaptis menunjuk kepada Yesus sebagai anak domba Allah yang menghapus dosa dunia, ini dapat dilihat dalam (Yoh. 1:29, 36). Petrus berbicara mengenai darah Kristus yang berharga bagai kendaraan anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat (1 Ptr. 1:19). Anak Domba itu masih memiliki bekas-bekas luka karena disembelih titik inilah gambaran pengorbanan Kristus yang masih tetap terlihat di tempat Surgawi. Anak Domba itu mempunyai tujuh mata, dan mata itu adalah roh yang semuanya diutus ke seluruh bumi. Wujud yang baru kemudian dinyatakan melalui gambar bahwa anak domba kecil yang ditandai luka kematian bertanduk 7 dan bermata 7.

    William, Pemahaman Alkitab setiap hari Wahyu kepada Yohanes (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011),252-257.
    Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Gandum Mas), 2161.
    D. Scheunemann, Berita Kitab Wahyu (Malang: Gandum Mas, 1997), 73.
    Peter Wongso, Eksposisi Doktrin Alkitab Wahyu (Malang: SAAT, 1996), 426.

    ReplyDelete
  44. Nama: Sekol Selak

    SINGA DARI YEHUDA & ANAK DOMBA
    1. Singa dari Yehuda
    Semenjak dalam Perjanjian Lama, istila atau sebutan singa dan Yehuda dihubungkannya, misalnya dalam Ke. 49:9, ada sebutan dan hubungan Yehuda dan singa “Yehuda adalah seperti anak singa..... ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina, siapakah yang berani membangunkannya?” Allah sendiri juga seringkali menyebutkan diri sebagai singa! Misalnya: Hos.5: 14 “ sebab Aku ini seperti singa bagi Efraim, dan seperti singa muda bagi kaum Yehuda”. Dan terakhir kali muncul dalam PB adalah di Kitab Wahyu 5:5.
    Lalu apa artinya “SINGA DARI YEHUDA”? William Barclay , mengatakan bahwa kekuatan dan kedudukannya yang tak diragukan lagi sebagai raja binatang buas menjadikan Singa sebagai lambang yang tepat bagi Sang Messias yang Mahakuat yang dinantikan ornag Yahudi. Singa dari Yehuda juga adalah merujuk pada sebutan untuk Yesus. Kristus juga dilukiskan seperti singa, yang menunjuk bahwa Ia akan memerintah segenap bumi, Ia akan berasal dari suku Yehuda dan keturunan keluarga Daud. Gelar-gelar Yesus sebagai Messias yang berkemenangan (Kej.49:9-10) dari Raja yang kekal ini selaras dengan janji-janji yang tela dibuat dengan Daud (Yes.11:1,10).
    Peter Wongso mengatakan bahwa, singa dari Yehuda Tunas Daud. Sianga adalah raja atas seluruh binatang, melambangkan pemenang, yang artinya pemenang ini akan membawa damai sejahtera bagi umatnya, seperti Daud. Tunas Daud adalah Sang pemenang dari kerajaan Yehuda. Tunas juga melambangkan pemimpin yang dikutip dari nubuat nabi Yesaya dari tentang Messias .
    John Stott, mengatakan bahwa, yang Yohanes lihat itu adalah singa yang menang ini, dan dia terkejut karena dia melihat justru adalah seekor anak domba, yang seakan-akan sudah disembelih, namun berdiri di tengah-tengah takhta itu, berbagi takhta itu dengan Allah (Way.3:21)
    Rupanya dari beberapa pandangan diatas yang hampir sama, dan tafsiran ini memberikan pandangan yang hampir sama, yang artinya menunjukan kepada satu pribadi yang sama dengan tujuan fungsi yang sama pula. Sehingga penulis juga menyimpulkan bahwa, kedua ungkapan ini (singa dari Yehuda & Tunas Daud), rupanya kedua ungkapan ini adalah ungkapan berganda yang artinya adalah untuk menyatakan kemenangan Kristus dan yang berhak membuka tentang kebenaran jemaat.

    ReplyDelete
  45. Nama : Sekol Selak
    2. Anak Domba
    Dalam PL binatang yang sering dikorbankan sebagai korban penebus salah, pengampunan dosa. Intinya dalah domba sering dalam PL sering diidentikkan dengan pengorbanan kepada Allah oleh umat-Nya. Dan anak domba dalam PB merujuk kepada Yesus. ketika Yohanes sebelum memulai pelayannya, ia memperkenalkan Yesus yang datang kepadanya dan menunjukan kepada orang Israel bahwa Yesus datang sebagai Anak Domba Allah (Yoh.1:29,36 dll).
    Eddy Fances, mengatakan bahwa, Anak Domba yang dimaksudkan disana, adalah kebiasaan Rasul Yohanes yang sering menyebutkan tentang Yesus sebagai “Anak Domba” dalam semua kitabnya Yohanes menyebutkan Yesus dengan istila “Anak Domba” sebanyak 99 kali, yang merujuk kepada Yesus Kristus yang berkorban bagi manusia
    Jadi dapat satu kesimpulan bahwa, yang dimaksudkan dengan Anak Domba adalah merujuk kepada Kristus, yang adalah korban yang sempurna bagi manusia.
    William Barclay, mengatakan bahwa Anak Domba yang disembelih. Anak Domba itu masih memiliki bekas-bekas luka karena telah disembelih. Inilah gambaran pengorbanan Kristus yang masih tetap terlihat di tempat surgawi. Bahkan di tempat sorgawi Yesus Kristus adalah Orang yang mengasihi manusia dan memberikan diri-Nya bagi manusia .
    Dari sini ada kesimpulan menarik; yaitu adalah bahwa, yang dimaksudkan dengan kedua pernyataan atau pertanyaan yang ditanyakan (singa dari Yehuda & Anak Domba) yang disembelih adalah bahwa, dalam waktu bersamaan keduanya merujuk kepada satu pribadi yang sama dengan fungsi yang berbeda dalam waktu yang sama pula dalam sekali penglihatan, dan ini menarik.
    Demikian ada muncul suatu pertanayaan “mengapa keduanya muncul bersamaan, atau apakah ini tidak kontradiksi?” ini sebenarnya menunjukan, suatu pribadi dengan fungsi hakikat keberadaan yang berbeda!, dimana, Singa dari Yehuda melambangkan sebagai raja yang punya kekuatan besar, sedangkan Anak Domba melambangkan pengorbanan diri-Nya untuk manusia.
    Daftar Referensi
    William Barclay, P.A.S.H.: Kitab Wahyu 1-5 (Jakarta BPK Gunung Mulia 2011), 254.
    2Donald C.Stemps Dkk, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Jakarta, LAI & Gandum Mas 2000), 2161.
    3Peter Wongso, Ekposisi Doktrin Alkitab: Kitab Wahyu, (Malang, SAAT 1996), 426.
    4John Stott, Kristus Yang Tiada Tara, (Surabaya, Momentum 2017), 191.
    5Eddy Fances, Pemahaman Alkitab Aplikatif: Wayu Kepada Yohanes (Jakarta, YASINTA 2001), 110.
    6William Barclay, P. A.S.H:Wahyu Kepada Yohanes 1-5 (Jakarta BPK Gunung Mulia 2011), 256.

    ReplyDelete
New comments are not allowed.