Bersukacita Bersama Allah

Bersukacita Bersama Allah

Mazmur 126
Bible

Perasaan sukacita merupakan perasaan yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya, sebab sukacita merupakan salah satu buah-buah roh yang seharusnya dihasilkan oleh orang percaya melalui pergaulannya bersama dengan Tuhan (Gal. 5:22-26). Namun pada kenyataannya manusia sering kali kehilangan sukacita oleh karena dosa yang membelenggu dirinya sehingga manusia tidak mampu melihat kebaikan-kebaikan yang Allah kerjakan di dalam seluruh kehidupannya. Paulus mengajak jemaat Tesalonika untuk senantiasa bersukacita untuk semua keadaan yang mereka alami (1 Tes. 5:16), bahkan Paulus sendiri memberikan contoh nyata dari perkataannya itu melalui dirinya sendiri yang senantiasa bersukacita sekalipun ia berada dalam penjara dan penderitaan. Kehidupan yang senantiasa bersukacita itu tentu bukan suatu sikap yang mudah untuk dimiliki oleh setiap orang percaya, namun hal ini tidak berarti tidak mungkin terjadi dalam kehidupan kita.

Sebagai orang percaya perlu mengakui bahwa kadang memang sulit merasakan kehadiran Tuhan. Ada saat Tuhan terasa begitu jauh, ada juga saat kita merasakan Tuhan hadir beserta kita saat melalui berbagai macam pergumulan. Dengan kondisi yang tidak menentu seperti itu, maka kita perlu suatu kepastian yang menolong kita untuk tetap senantiasa bersukacita dan bersukur kepada-Nya dalam keadaan apapun. Melalui Mazmur 126 ini, pemazmur hendak memberikan sebuah kunci jawaban bagaimana orang percaya dapat senantiasa bersukacita dalam sutuasi apapun.

Mazmur 126 merupakan salah satu dari kumpulan mazmur (mulai dari Mazmur120 sampai 136) yang dikenal sebagai nyanyian ziarah. Claire dan Pareira menegaskan bahwa kelima belas mazmur yang tergolong dalam mazmur nyanyian ziarah ini singkat, padat, dan mencerminkan situasi umat Yahudi yang kebebasannya terbatas namun dapat berkumpul untuk memenuhi panggilan TUHAN dengan penuh kesukaan di Bait Suci. Nyanyian-nyanyian ziarah tersebut merupakan mazmur yang dinyanyikan pada saat mereka arak-arakan ke Bait Allah di Yerusalem untuk merayakan hari besar orang Yahudi. Dalam kaitannya dengan Mazmur 126 ini, Charles B. Cousar dan rekan-rekan memberikan masukan bahwa mazmur ini secara tradisional digunakan pada masa Advent dan Prapaskah sebab keduanya merupakan musim penyesalan yang mengingatkan orang-orang Yahudi bahwa mereka selalu hidup sebagai orang-orang yang memiliki ingatan akan masa lalu dan berpengharapan.

Mazmur 126 begitu kaya akan nuansa sukacita dan pemulihan sehingga mazmur ini dapat kita golongkan sebagai salah satu mazmur termegah walaupun pemakaiannya tidak sesering Mazmur 8, 22, dan 23. Justru melalui mazmur yang pendek, singkat, dan padat ini pembaca akan menemukan jawaban bahwa seseorang dapat senantiasa bersukacita dikarenakan sukacitanya tidak bergantung kepada apa yang diperolehnya, melainkan bergantung kepada TUHAN yang telah berkarya di dalam kehidupannya di masa lalu sehingga pengetahuan dan pengalaman bersama TUHAN itu membuat kita terus memohon pertolongan-Nya menjalani hari ini, dan penuh keyakinan menjalani masa depan.

Dalam pembacaan Alkitab adalah sebuah kisah berakhirnya  kesengsaraan yang dialami oleh bangsa Israel, ketika dibuang ke negeri asing.  Mereka yang pastinya hidup menderita di tanah pembuangan, sekarang boleh pulang ke rumah mereka sendiri di Tanah Perjanjian.  Kata mereka: “Ini seperti orang yang sedang bermimpi” (ayat 1). Pemazmur menyatakan bahwa ini adalah berkat pertolongan Tuhan sehingga mereka meng-ekspresikan dengan tertawa .. bersorak-sorai .. bersukacita .. karena Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita” (ayat 2-3).

Akan tetapi, ayat 4 menjelaskan bahwa ketika mereka berjalan pulang hingga sampai di Tanah Perjanjian itu, mereka sekarang berjumpa dengan ‘kesengsaraan yang lain lagi’. Perjalanan pulang ke Israel dari Babel waktu itu sungguh tidak mudah. Dan sesampainya di ‘rumah’, apa yang mereka lihat? Kondisi ‘rumah’ yang sudah hancur berantakan.

Dan itulah arti sesungguhnya dari kehidupan: Berjalan melewati kesengsaraan demi kesengsaraan sambil terus berseru dan berjuang: “memulihkan keadaan: Tuhan pulihkanlah keadaan kami”.

Ayat 5-6 merupakan kunci untuk terus menemukan nikmatnya sebuah kesengsaraan yang kita hadapi hari ini. Kata orang yang berhikmat “di balik semua penderitaan kita hari ini, pasti ada hikmahnya”. Kesedihan yang mendalam dalam doa akan mendatangkan berkat-berkat dari Allah berupa pembaharuan.

Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari Mazmur 126 ini adalah sebagai berikut:

Masa lalu adalah pelajaran

Bagi bangsa Israel pengalaman pahit hidup dalam pembuangan adalah pelajaran berharga bagi mereka, bahwa begitu pahitnya hidup didalam dosa. Hal ini juga menjadi pelajaran seperti peringatan yang disampaikan Paulus “semuanya itu telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup....” (1 Kor. 10:11). Dosa akan membawa manusia kepada kematian.

Masa sekarang adalah pengharapan

Yesus Kristus menjadi dasar pengharapan dan hanya di dalam Dialah beroleh berpengharapan. Yesus telah memperlihatkan karya penyelamatan-Nya dan yang akan terus bekerja dalam kehidupan manusia. Pengharapan kepada Tuhan Yesus membuka jalan agar Tuhan bekerja dan berkarya dalam hidup kita. Di dalam pengharapan itu ada iman kepercayaan yang walaupun itu mustahil, namun pekerjaan Allah tidak akan dapat diselami oleh manusia. Bagaimana mungkin batang air kering di tanah Negeb bisa dipulihkan? Adalah sesuatu yang mustahil, namun itulah pengharapan. Pengharapan akan memberikan kekuatan dan optimis menghadapi segala sesuatu dalam kehidupan ini. 

Masa depan adalah kepastian

Dalam ayat 5 dan 6 kata “akan” dan “pasti”. Walaupun menabur benih harus mencucurkan air mata, namun ada kepastian. Kita juga mungkin banyak mendengar ada banyak kisah-kisah sukses bahkan mungkin cerita dari orang tua walaupun pada awalnya mereka banyak pergumulan dan tantangan, namun semuanya dapat di hadapi dan akan meraih kesuksesan. Kepastian hidup hanya didapatkan dari Yesus Kristus Tuhan dan Juruselamat. (by rpr)

Post a Comment for "Bersukacita Bersama Allah"